Share

Sebuah Teror

Ana merasakan pegal di kakinya sebab seharian melakukan pekerjaan sendirian. Ia juga harus mondar mandir ke ruangan Ai dan ruangannya untuk melakukan banyak hal.

Tatkala jam kerjanya telah usai, ia terdiam sekarang. Merenungi nasib. Ponselnya juga tidak mendapatkan notif dari orang yang paling dia harapkan.

Foto mesranya bersama Ian yang dipajang di meja kerjanya, ia ambil kemudian elus. Ia baru menyadari jika mencintai suami orang adalah sebuah pilihan yang salah. Namun, ia telah terjebak dan memang tidak ada niat untuk ke luar dari sana.

'Jaga hati, tubuh, dan pikiranmu hanya untukku, Sayang.' Sebuah pesan yang ia kirimkan sebelum akhirnya pulang ke rumah.

Kali ini, ia mengemudi dengan cukup cepat sebab memang tujuannya sekarang hanyalah rumah dan ingin segera tidur. Namun, pergerakannya harus segera dihentikan ketika Elvina muncul mendadak di persimpangan.

Ia menginjak rem dengan sangat tiba-tiba hingga hampir menimbulkan sesuatu yang sangat tidak diharapkan oleh semua orang.

Wanita
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status