Share

4. Suami tak pulang

Penulis: Muninggar88
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-08 20:23:41

Hingga senja mulai turun tidak ku dapati tanda-tanda akan kepulangan suamiku. Meski sempat terselip rasa kesal namun tetap saja naluri seorang istri tetap merasakan kegelisahan ketika tidak mendapati kabar akan pasangan hidupnya.

Berulang kali aku mengecek ponsel guna mencari tahu kabar suami. Namun tak kunjung jua aku dapati apa yang aku harapkan. Tidak ada satu pun pesan yang masuk dari hasil meretas ponsel miliknya.

Apa mungkin Mas Irwan sudah menaruh curiga kepadaku?

Sudah aku periksa dari aplikasi hijau juga tidak kudapati nomer milikku diblokir olehnya. Foto profilnya masih terlihat hanya saja yang membuat aku kaget adalah foto profil yang tiba-tiba sudah berganti. Dari yang semula adalah foto anak kami sekarang menjadi foto pasangan yang berupa siluet atau bayangan saja. Kenapa kecurigaanku semakin bertambah. Aku harus segera bergerak dan mencari cara untuk bisa membongkar apa yang sudah suamiku itu sembunyikan.

Aku memutuskan untuk membuka aplikasi biru milik Mas Irwan dari ponsel milikku. Salah satu aplikasi yang sudah berhasil aku retas dan ternyata memberikan petunjuk dan juga jejak atas kecurangan yang sudah suamiku coba lakukan di belakangku.

Baru saja masuk pada laman aplikasi biru tersebut, mata ini tiba-tiba saja tertuju pada salah satu postingan yang bagaikan oleh se-seakun yang sengaja menandai akun milik Mas Irwan tentunya akun tersebut berbeda dari akun milik Adella Putri.

Beberapa buah foto terpampang jelas di sana. Salah satu dari orang yang terdapat dalam foto tersebut sangat jelas aku kenali. Ia, orang dalam foto tersebut tidak lain adalah Mas Irwan suamiku. Sebuah pemandangan yang menampakkan adanya sebuah pesta kecil, entah pesta apa yang sedang di rayakan tersebut yang jelas tampak dalam foto tersebut raut bahagia sangat tergambar jelas di wajah Mas Irwan namun aku masih penasaran pada foto yang berada tepat di sampingnya itu namun terlihat jelas dari gesture nya jika itu adalah seperti perempuan namun yang membuatku kecewa adalah foto yang nampaknya sengaja di samarkan wajahnya.

Aku sedikit kecewa karena pencarianku nyatanya belum mendapatkan hasil yang memuaskan. Apa iya Mas Irwan belum juga sampai rumah karena masih ada dalam acara pesta itu. Aku lupa melihat waktu kapan foto tersebut di-posting oleh pemilik akunnya. Mau mengecek kembali sayang anak bungsuku terburu menangis sepertinya haus dan minta diberi ASI.

.

Entah kapan aku mulai tertidur hingga suara kokok ayam sampai di lingga ini bagai alarm alam yang spontan membangunkan siapa saja yang mendengarnya. Karena anak-anak masih terlelap. Aku pelan-pelan turun dari pembaringan untuk mengecek keberadaan Mas Irwan apakah ia sudah pulang ataukah belum. Aku segera keluar dari kamar, mencari saklar lampu karena seluruh ruangan nampak gelap gulita. Aku berjalan menuju ruang tamu, tak kudapati juga keberadaan Mas Irwan di sana karena biasanya jika ia tidak tidur di kamar maka sofa ruang tamu lah yang menjadi andalannya untuk mengistirahatkan tubuhnya. Tak putus arang, segera aku berjalan ke arah jendela kaca ruang tamu. Kusibak gorden berwarna krem dengan furingnya yang berwarna putih. Lampu teras rumah masih menyala itu tandanya Mas Irwan memang belum pulang ke rumah ini karena mobil yang dibawanya tadi pagi juga belum ada di tempatnya.

Kubuang napas ini sedikit kasar. Ada desiran aneh yang aku rasakan. Entah rasa tidak enak akan perasaan ini semakin menjadi. Pikiran negatif tentang suami terus berputar-putar. Ya Allah perasaan apa ini yang sedang hamba-Mu ini rasakan.

Aku tidak putus atas pada siapa lagi diri ini akan mengadu kalau bukan pada sang Penciptanya.

Aku kembali memutuskan untuk masuk ke dalam kamar. Segera membawa langka kaki ini menuju arah kamar mandi. Segera membersihkan diri dan segera mengambil air wudhu. Segera ku gelar sajadah tepat di samping tempat tidur kami. Hanya pada Allah lah tempat yang paling tepat untuk mengadu, mencurahkan segala isi hati serta kegundahannya. Memohon pertolongan serta petunjuknya agar mempermudah diri ini untuk melangkah ke depannya.

Mata ini sudah tidak dapat terpejam lagi hingga sang Surya kembali menyinari alam semesta ini. Entah apa yang menuntunku hingga tangan ini untuk mencari keberadaan benda pipih hitam bekas milik suamiku.

Lagi-lagi tak kudapati pesan masuk darinya meski hanya sebatas pemberitahuan atas keberadaannya saat ini. Lagi aku kembali membuka aplikasi biru. Mata ini menajam ketika sebuah postingan tepat muncul di laman teratas akun sosial milik Mas Irwan.

"Terimakasih atas party-nya. Sederhana namun berkesan. Terimakasih karena telah memilih diri ini. Aku yakin kamu memang biasa membedakan mana yang baik dan mana yang buluk."

Sebuah foto tangan bergandengan di atas sebuah selimut berwarna putih. Sepertinya foto ini diambil di dalam kamar hotel. Karena aku sudah hafal bagaimana bentuk selimut yang terbiasa terbentang di kamar hotel. Namun yang membuat sakit mata dan hati ini adalah akun milik Adelia yang kembali menandai akun milik Mas Irwan. Ada apa ini? Apa mungkin foto itu adalah foto tangan milik Mas Irwan. Astaghfirullah. Jika itu benar aku tidak akan pernah bisa menerimanya. Aku tidak ikhlas kalau suamiku ternyata sudah tega mengkhianati aku.

Tak terasa sudut mata ini mulai basah karena cairan bening yang mulai menganak sungai. Dada ini terasa nyeri dan sesak. Namun sebisa mungkin aku mencoba menahan isakan yang terus keluar dari kerongkongan ini.

'Apa benar itu kamu, Mas?'

Nyatanya dari kapan terakhir nomer kamu aktif adalah sedari jam biasa kamu pulang kerja.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Suamiku Lebih Memilih Pelakor   43. Ekstra part 3

    Seiring waktu terus bergulir semua keadaan pun mulai berbalik. Irwan sudah berusaha untuk menerima nasib dan keadaannya yang sekarang. Pria itu sudah mulai menerima apa yang ada di depannya saat ini karena yang sudah jauh pasti akan sangat sulit untuk bisa dijangkau kembali.Semua mulai berdamai dengan keadaan.Setelah beberapa tahun berlalu. Irwan akhirnya memutuskan untuk kembali bersatu dengan Adelia. Keduanya meresmikan hubungan secara negara dan juga agama.Ratna yang sudah lama pergi dan menghilang akhirnya kembali ditemukan meski dengan kondisi yang sangat memperihatinkan. Berbagai cara sudah diupayakan oleh Bu Nur untuk memulihkan kembali kondisi putrinya itu hingga ia sendiri tidak memperhatikan kondisi kesehatannya di usianya yang sudah lanjut itu.Setelah Ratna mulai sedikit membaik. Takdir berkehendak lain. Bu Nur harus pergi meninggalkan anak cucunya untuk menghadap Ilahi. Kesedihan tentu saja datang menyelimuti keluarga yang baru saja merasakan sedikit pulih dari keadaan

  • Suamiku Lebih Memilih Pelakor   41. Ekstra part 2

    Adel yang terlihat panik segera membersihkan tumpahan yang ada di pakaian Irwan juga pakaian yang ia kenakan dengan menggunakan tisu yang sengaja sudah ia bawa dari rumah.Adel melihat ke sekeliling area itu dan tidak ada yang membuatnya curiga.Adel kembali melihat ke arah Irwan yang masih duduk di atas kursi rodanya. Nampak kedua tangan Irwan mengepal setelah melihat aka yang ada di depan matanya. Tidak bisa dibohongi bagaimana perasaan Irwan yang melihat orang yang pernah ada di dalam hidupnya berjalan dan bersanding dengan pria lain dengan pancaran penuh dengan kebahagiaan.Akhirnya luluh juga embun yang tadi menjadi kabut di mata Irwan. Sakit yang teramat kembali hadir usai luka yang sebelumnya belum mengering sempurna."Mas kamu baik-baik saja? Apa kamu kita pulang saja?"Irwan terdiam. Pria tersebut masih sibuk dengan kegundahan hatinya. Irwan ternyata masih belum bisa menerima kenyataan bahwa Rumana kini telah menjadi milik orang lain.Andai saja dulu ia tidak tergoda dengan r

  • Suamiku Lebih Memilih Pelakor   40. ekstra part

    Waktu begitu cepat berlalu ....Dengan pertimbangan yang matang-matang Bu Nur memutuskan untuk mencari keberadaan Adel. Bukan tanpa alasan melainkan untuk bisa membantunya merawat Irwan.Dengan susah payah akhirnya Bu Nur menemukan Adel dengan kondisi yang cukup miris. Adel yang hanya sebatang kara harus hidup terkatung-katung di jajanan. Miris. Sangat berbanding terbalik dengan Adel yang sebelumnya. Kulit mulus karena rajin perawatan salon, telah berubah menjadi kulit kusam dan lebih gelap karena paparan sinar matahari dan juga debu di jalanan.Bu Nur menemukan Adel saat kondisinya memperihatinkan usai kecelakaan yang dialami oleh mantan menantunya akibat terserempet oleh mobil."Mas, kamu makan dulu." Adel menghampiri Irwan di kamarnya. Pria yang dulu dengan penampilan perlentenya itu kini sudah berubah menjadi pria dengan kulit yang membungkus tulangnya.Dengan telaten Adel merawat pria yang dulu pernah me-ratukannya. Daripada hidup di jalanan lebih baik ia tinggal kembali bersama

  • Suamiku Lebih Memilih Pelakor   39. End

    Karena diterpa emosi yang bertubi-tubi membuat Irwan tidak bisa berpikir dengan jernih. Tanpa pikir panjang dan mempedulikan siapapun. Irwan langsung mengusir Adel beserta dengan putrinya---Angel.Sudahlah pusing karena sakit hatinya ditinggal Rumana menikah. Terlebih yang menjadi suami baru mantan istrinya itu adalah mantan kakak iparnya. Irwan merasakan sakit hatinya yang begitu dalam.Sudah beberapa hari usai kejadian yang tidak terduga dan datangnya bersamaan. Irwan menjadi sosok yang tiba-tiba pendiam. Irwan memilih berdiam diri di dalam kamarnya. Pandangan matanya kosong. Berhari-hari Irwan bahkan tidak mau memasukkan satu apapun ke dalam lambungnya. Mantan suami Rumana itu juga nampak sering uring-uringan tanpa sebab. Kejadian tersebut berlangsung berhari-hari yang tentu saja membuat Bu Nur yang usianya tidak lagi muda menjadi kerepotan. Untung saja masih ada tetangga mereka yang bersimpati hingga ada dari mereka yang menyarankan agar Bu Nur segera membawa putranya itu untuk b

  • Suamiku Lebih Memilih Pelakor   38. Memuai apa yang ditanam

    "Sah.""Sah.""Alhamdulillah ....""Baarakallahu laka wa baarakaa alaika wa jama'a bainakumaa fii khoir."Di dalam ruang tamu rumah Rumana prosesi ijab kabul telah usai dan berjalan dengan lancar.Usai akad selesai, kedua mempelai dipertemukan di depan seorang penghulu dan tentunya disaksikan oleh para saksi dan tentu oleh wali.Semua tamu undangan dipersilahkan untuk menyicipi suguhan yang telah disediakan oleh tuan rumah."Rum, kamu cantik sekali," puji Hendra pada perempuan yang kini telah halal baginya. Rumana yang mendapatkan pujian dari suaminya itu sontak pipinya bersemu merah. Meski sebelumnya mereka telah saling mengenal lama. Namun kondisi dan situasi yang berbeda yang membuat keduanya sama-sama saling salah tingkah."Rum, Mas Hendra sudah ditunggu para tamu di depan," seru Nia dari balik pintu kamar Rumana. Sementara kedua anak Rumana asyik dengan teman baru mereka karena banyak tamu di rumah mereka yang membuat anak-anak kecil tersebut merasa senang karena rumah yang biasa

  • Suamiku Lebih Memilih Pelakor   37. Hari bahagia Rumana

    Di rumah Rumana. Di sana mulai banyak berdatangan tamu terkhusus keluarga dan juga tetangga dekat rumahnya. Toko yang ada di dekat rumahnya sengaja tutup untuk hari ini begitupun dengan toko onlinenya semua kegiatan transaksi sengaja diliburkan oleh Rumana atas saran dan juga nasihat dari Ibunya. Acara di rumah tersebut sudah di mulai sejak pagi tadi yakni berupa acara pengajian dan dilanjutkan sore hari yakni acara lamaran Rumana dari Hendra."Mbak Rumana cantik banget. Pangling banget loh. Gak kelihatan kalau sudah ada dua anaknya," celetuk salah satu pegawai Rumana yang memang datang untuk bantu-bantu acara di rumah tersebut."Bisa saja kamu ini, Lin.""Benar kata Lina, Rum. Kamu memang cantik banget hari ini," ucap Nia membenarkan apa yang diucapkan oleh salah satu pegawai yang bekerja di tempat Rumana."Pasti Mas Hendra pangling.""Kamu bisa saja, Nia." Rumana sengaja mengundang Nia dan juga keluarganya untuk datang ke rumahnya agar bisa menyaksikan acara penting di dalam hidupny

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status