Share

Kalah Telak

"Zahwa, jangan durhaka. Dia tetap Ayahmu," bentak nenek Zahwa.

Aku hanya bengong, menyaksikan adegan ini. Zahwa pasti sudah menahan diri berlaku kurang ajar. Dia anak yang baik. Selalu mencintai kedua orang tuanya di atas segalanya. Namun, perbuatan Ayah memang begitu menancap di relung hati. Meninggalkan jejak luka yang tiada tara kuantitas sakitnya.

"Awa udah coba menahan sakit ini, Yah. Mamah selalu minta, biar Awa memaafkan Ayah. Tapi gak bisa, Yah. Gak bisa."

Perlahan aku dekap anakku. Menguatkan pundaknya, agar tetap tabah. Jangan sampai Zahwa melakukan hal yang merugikan dirinya sendiri.

Posisiku cukup sulit. Perbuatan Zahwa memang tak elok. Sebagai anak, seharusnya dia tetap bersikap sopan. Akan tetapi, Zahwa juga punya hati. Dia harus meluapkan emosinya. Kalau terus diipendam, takut berakibat fatal. Jadi, aku tak tega kalau harus melarangnya dengan amarah juga.

"Ma-maafkan, Ayah, Nak. Ayah sayang sama kamu."

"Hahaha, Ayah bilang Sayang sama aku? tapi, Ayah malah menyakiti Ma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
si ela tolol cuman bisa melucu dg lawakan garing g bermutu.cengengesan kayak orang gila.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status