Share

18. Belajar Mencintai Kembali

“Aku tidak apa-apa,” dustaku.

Tidak apa-apa? Rasanya aku ingin tertawa hambar mendengar perkataan diriku sendiri. Sok tegar dan sok kuat di depan suamiku.

“Aku menyakitimu lagi. Kamu bilang tidak apa-apa?” Wajah Drey sendu menatap lekat bola mataku. “Aku bersalah, maafkan aku, Ryn. Aku menjadi suami yang buruk dan brengsek!”

Aku mengigit bibir bawah. “Berhantilah meminta maaf, Drey,” perintahku. Karena bagiku, permintaan maaf tidak akan menyembuhkan hatiku yang terluka dan kecewa.

Drey menggeleng kepala. “Aku sangat merasa bersalah. Aku bodoh! Pasti rasanya sakit, 'kan?” Drey meneteskan air mata kembali.

Begitu juga denganku, aku tidak bisa menahan bendungan air mata. Aku menangis, setiap kali ingin terisak, aku menahan isakan yang akan keluar dari mulut dengan merapatkan bibir dan tersenyum joker.

Drey menghapus jejak air mata di pipiku lalu membelai pipiku. “Jangan menangisi lelaki sepertiku, Ryn. Berhentilah menangis,” kata Drey. "Aku mohon, in

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status