Share

32. Pangeran Berkuda Putih

Aku berlari terseok-seok di tengah padang pasir yang terik dengan angin penuh debu. Beberapa orang berseragam dan bersenjata mengejarku beramai-ramai. Dengan menahan sakit, aku terus berlari berharap menemukan apapun sekedar menyembunyikan bayanganku. Nafasku tersengal-sengal bagai di ujung kerongkongan.

"Ayo kejar terus, jangan sampai lepas! Jangan beri ampun dia!" teriak pemimpin mereka dengan keras. Suara itu sangat familier dan tidak asing bagiku.

Dor!

Suara tembakan itu mengagetkanku, membuatku salah langkah, gugup dan takut. Akhirnya aku jatuh berguling-guling ke lembah berdebu. Luka di paha kembali mengucur darah segar penuh pasir, demikian juga dengan lukaku di lengan.

"Kejar, jangan sampai lepas!" teriaknya makin emosi.

Mataku penuh dengan debu, ditambah lagi dengan kepalaku yang pusing menggigit. 

Terdengar ringkikan suara kuda dengan derap langkah kakinya yang samar terdengar. Mataku yang masih kelilipan debu berusaha k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status