Share

36. Tamu Istimewa Muzammil

Sudah seminggu aku tinggal sendirian di apartemen. Tapi hari ini pangeran muda menyuruhku memasak istimewa karena ada tamu. Fattah membawa belanjaan banyak sekali. Di Inagara tidak banyak wanita berkeliaran di luar. Sehingga belanja pun harus Fattah yang melakukannya.

"Rosa, kamu kesulitan apa tidak masak sendirian?" tanya Muzammil yang tiba-tiba muncul di belakang Rosa. "Atau kupanggilkan pembantuku dari rumah?" lanjutnya bertanya.

"Tidak, Pangeran Muda, ini sudah selesai kokl" jawabku.

"Iyakah?" Muzammil tidak percaya.

"Ini, tinggal menata ke meja makan saja, Pangeran," kataku.

"Wow hebat sekali, Rosa, kamu juga pinter menghias piring," kata Muzammil kagum.

"Biasa saja, ini sih tugas saya sehari-hari, Pangeran Muda," ujarku sombong.

Ting ... Tong ...! Bel rumah berbunyi.

"Tolong kamu buka pintunya, Rosa! Aku mau bersiap dulu!" perintah Muzammil kemudian menuju kamarnya.

"Baik, Pangeran Muda," jawabku.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status