Share

37. Iqbal Mengenaliku

Aku mulai menyajikan sop buntut di mangkok ala Indonesia. Cara menyajikannya pun tidak berubah seperti biasanya bahkan aroma masakannya sontak membuat Iqbal mengingatku. 

"Umi," desah lirih Iqbal sambil matanya tajam menatapku.

Sontak tangannya meraih tanganku, dan bekas luka di punggung tanganku terlihat jelas oleh Iqbal. Segara dia mengenaliku karena luka cambuk Tuan Hussein di tanganku belum sembuh benar. Mataku segera memberi kode agar Iqbal tenang. Agar Faruq dan Marwa tidak menaruh curiga. Kiranya Iqbal mengerti apa maksudku.

"Iqbal, dia Mbak Rosa, abi tadi juga salah orang, buka saja cadarnya kalau kamu tidak percaya!" usul Faruq.

Bergegas Marwa menyahut cadar itu dengan kasar dan menariknya hingga terlepas dan cadar itu jatuh di kaki Muzammil.

Muzammil terperanjat melihat perangai Marwa yang kasar. Dia bergegas memungut cadarku yang jatuh di kakinya.

"Marwa, apa yang kamu lakukan?" hardik Faruq.

"Aku yang tidak per

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status