Home / Romansa / Suamiku, Sayangilah Aku! / Bab 10 Antarkan Surat Cerai ke Keluarga Winata

Share

Bab 10 Antarkan Surat Cerai ke Keluarga Winata

Author: Joe
Sienna duduk di area istirahat di dekat jendela dan buru-buru membalas pesan itu.

[ Apa aku bisa ketemu dengan Tuan Jacob secara langsung? ]

Saat ini, Sienna sedang berada di lobi Grup Yuwono. Asalkan Jacob bersedia, mereka bisa langsung bertemu sekarang juga.

Namun, pengacaranya mengatakan bahwa dia akan coba mendiskusikannya dengan Jacob. Setelah itu, tidak ada balasan lagi dari pengacaranya.

Di lantai teratas gedung.

Seorang pria duduk di belakang meja kantornya, sedang membolak-balik dokumen di hadapannya. Pada saat ini, Sony masuk ke ruangannya dan berkata, "Tuan Jacob, Nona Sienna ingin menemui Anda."

Jacob mengalihkan pandangannya dari dokumen itu dan menjawab dengan nada datar, "Tidak usah."

Semua ini pasti hanya triknya untuk menghindari perceraian. Memangnya wanita itu mengira bahwa pertemuan mereka akan mengubah segalanya? Apa dia tidak terlalu percaya diri?

Raut wajahnya menunjukkan sedikit kejengkelan. Dia berkata dengan nada dingin, "Suruh pengacara untuk mengirimkan surat perceraian itu ke Keluarga Winata. Suruh dia langsung tanda tangan di tempat."

Sony hanya mengangguk. Dia tidak ingin banyak tanya mengenai istri presdir ini. Setelah memastikan jadwalnya sekali lagi, Sony berkata, "Anda punya janji temu dengan Direktur Bank Megah, Darwin Chandra, di lapangan golf sore ini. Kita sudah bisa berangkat sekarang."

Jacob beranjak dari tempat duduknya. Sambil merapikan dasinya, dia menjawab dengan santai, "Hm."

Waktu terus berlalu. Setelah Sienna duduk beberapa saat, terlihat orang-orang yang berlalu-lalang di hadapannya. Ada pria dan juga wanita yang berpakaian formal.

Sienna terus duduk dan menunggu dengan sabar, hingga akhirnya dia mendapat telepon dari Keluarga Winata.

"Sienna, ada apa sebenarnya? Kenapa Jacob tiba-tiba mau bercerai denganmu?"

Suara Harris terdengar cemas, "Apa ada masalah dengan hubungan kalian? Kamu pulang saja dulu, biar kita bicarakan dengan baik."

Sienna terdiam sejenak, lalu berkata, "Ayah, kamu juga tahu kan dia keluar negeri selama 3 tahun gara-gara menikah denganku. Memangnya bisa ada kepentingan apa lagi dia pulang sekarang?"

Harris sangat panik dan berkata, "Sienna, kamu nggak boleh bercerai. Saat ini adalah masa-masa kritis bagi Keluarga Winata. Sebentar lagi kita sudah mau masuk ke pendanaan putaran kedua. Kalau berita perceraian kalian tersebar saat ini, harga saham kita pasti akan terpengaruh. Para investor juga pasti akan menarik kembali dana mereka."

Suara sindiran Susan terdengar dari ujung telepon, "Sudah kubilang dia itu nggak bisa diandalkan. Kalau saja dia lebih berusaha, mana mungkin Jacob akan menyuruh pengacaranya untuk mengirimkan surat perceraian ke sini? Sekarang kita sudah jadi lelucon bagi semua orang!"

Harris terdiam sejenak, lalu berkata dengan lirih, "Semua ini demi kebaikanmu. Wanita yang sudah pernah bercerai akan susah untuk mendapatkan suami yang baik. Sebaiknya kita temui saja dulu Pak Darwo. Dia sangat menyayangimu ...."

Saking dongkolnya, ingin sekali rasanya Sienna bertanya kepada ayahnya, sebenarnya semua ini demi kebaikannya atau kebaikan perusahaan? Bahkan, mungkin saja semua ini demi keluarga Susan.

Namun, Sienna tidak tega menanyakan hal ini. Dia teringat ketika dulu ibunya baru saja meninggal, Harris bahkan membawanya menghadiri rapat karena takut akan terjadi sesuatu pada putrinya.

Jadi, Sienna hanya mengatakan pada ayahnya bahwa Pak Darwo sedang berobat ke luar negeri dan belum pulang saat ini. Setelah menghibur ayahnya, Sienna menutup panggilan itu.

Melihat Jacob yang menyuruh pengacaranya untuk mengantarkan surat perceraian ke kediaman Keluarga Winata, berarti negosiasinya sudah gagal.

Jacob bahkan tidak mau bertemu dengannya sekali pun. Sepertinya, pria itu jauh lebih membenci istrinya daripada yang dibayangkannya. Berhubung pria itu sudah menunjukkan sikapnya dengan begitu jelas, tidak ada artinya lagi kalau Sienna terus menunggu di sini.

Sienna merasa sangat kecewa. Ketika Sienna naik ke mobil, lututnya tidak sengaja terbentur dan dia merasa kesakitan. Pada saat ini, dia baru melihat pesan baru dari Herman.

[ Apa anak Direktur Bank Megah, Calvin Chandra, ada menghubungimu sebelumnya? ]

Sienna memang ingat dengan orang ini, tetapi saat itu dia sedang sibuk memilih material untuk klien lain. Pada akhirnya, dia malah jadi lupa akan hal ini.

Herman mengatakan bahwa Calvin telah memesan sebuah proyek dengan perusahaan mereka. Saat ini, pria itu sedang berada di lapangan golf. Dia meminta Sienna untuk datang ke sana.

Lapangan golf itu berada di pinggiran kota. Konon, lapangan itu terletak di tanah keberuntungan di ibu kota, dengan luas ribuan hektare.

Ketika baru saja selesai memarkirkan mobilnya, Sienna disambut oleh sekretaris Calvin di luar pintu. "Apa kabar Nona Penny?"

Sekretaris Calvin tersenyum dengan sopan dan berkata, "Silakan ikuti saya."

Sienna mengikuti di belakang sekretaris itu beberapa saat. Kemudian, Sienna baru sadar bahwa dia dibawa ke ruang ganti.

Sekretarisnya menjelaskan, "Rumput dan tanah di lapangan golf ini harus dirawat. Jadi, hanya pemain dan pelayan lapangan yang boleh masuk. Saya sudah mempersiapkan tongkat golfnya, apakah Nona Penny bisa bermain golf?"

"Bisa sedikit, tapi tidak terlalu mahir."

"Baguslah kalau bisa. Anda ganti pakaian saja dulu, Tuan Muda kami menunggu Anda di lapangan."

Sienna mengangguk. Sebelumnya, demi mendapatkan proyek, dia pernah menemani kliennya untuk bermain tenis dan memancing. Bermain golf bukanlah hal sulit baginya.

Pakaian yang dipersiapkan sekretaris itu adalah sebuah rok tenis pendek berwarna putih, dipadukan dengan ikat rambut yang berwarna sama. Sienna mengikat rambut panjangnya dengan model kucir kuda, lalu membawa tongkat golf dan keluar ke lapangan.

Ketika baru saja tiba di lobi lantai bawah, Sienna melirik sekilas ke lapangan di luar jendela. Saat menolehkan pandangannya, Sienna melihat sebuah sosok pria bertubuh tinggi yang tampak elegan. Dengan dikelilingi oleh beberapa orang, pria itu melangkah dengan aura yang menakutkan ke arah pintu.

Sienna menghentikan langkahnya dan mematung. Kenapa Jacob bisa ada di sini? Saat ini, Sienna berdiri di tempat yang paling mencolok, sulit untuk tidak menarik perhatian orang.

Matanya yang jernih dan indah, rambutnya yang diikat tinggi. Semua perpaduan ini membuatnya memancarkan aura yang energik.

Di bawah rok tenis pendek Sienna, sepasang kakinya tampak putih dan ramping. Bagian lututnya yang berwarna kemerahan karena terbentur tadi tampak sangat mencolok.

Jacob hanya melihatnya sekilas, lalu mengalihkan pandangannya.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1607 Niat Jahat Muncul

    Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1606 Lubuk Hati Terdalam

    Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1605 Penghinaan Besar

    Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1604 Amarah Meledak

    Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1603 Ceria

    Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1602 Menggantikan Posisi

    Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status