Home / Romansa / Suamiku, Sayangilah Aku! / Bab 14 Sayang, Jangan Dengarkan Omong Kosongnya

Share

Bab 14 Sayang, Jangan Dengarkan Omong Kosongnya

Author: Joe
Sienna menghentikan gerakan mengeringkan rambutnya dan langsung teringat dengan kejadian penabrakan tadi sore.

Akan tetapi, bukankah wanita itu bilang dia mau ganti rugi?

Sienna mengernyit dan kembali ke dalam rumah untuk mengganti pakaian yang layak. Setelah itu, dia mengikuti kedua polisi itu ke kantor polisi.

"Nona Sienna, ini adalah foto kendaraan dengan pelat nomor 1111 dan ini adalah rekaman dari kamera pengawas. Pada pukul 18.20 sore ini, Anda menabrak bagian belakang mobil ini, tapi tidak meninggalkan informasi kontak apa pun. Pemilik mobil ini berniat menuntut tanggung jawab Anda sepenuhnya."

Raut wajah Sienna tampak muram. Dia menunjuk ke mobil lainnya yang terekam dalam kamera pengawas itu dan berkata, "Saat itu, Nyonya ini sedang terburu-buru. Setelah dia berjanji mau mengganti rugi mobil di depan ini, baru aku pergi."

"Nona Sienna, orang yang dicari oleh pemilik mobil ini adalah Anda. Ini adalah kuitansi yang diberikan oleh perusahaan asuransinya. Mohon Anda mengeceknya terlebih dahulu."

Total biaya perbaikannya adalah 600 juta.

Sienna bukannya tidak sanggup membayar ganti rugi ini. Hanya saja, dia merasa kesal. Padahal, tadi sore wanita itu begitu sombong, sekarang malah lari begitu saja?

"Nona Sienna, kalau Anda ...."

Belum selesai bicara, dia disela oleh seorang polisi muda yang mendorong pintu dan masuk. "Nona Sienna, ada yang membayar jaminan untuk Anda. Anda sudah boleh pergi."

Sienna tercengang. Dia belum sempat memberitahukan siapa pun mengenai masalah ini. Siapa yang membantunya membayar jaminan?

Dia mengikuti polisi itu keluar dan melihat sebuah mobil berwarna hitam yang diparkirkan tidak jauh dari sana. Polisi muda itu menganggukkan kepala padanya sambil berkata, "Sepertinya keluarga Anda."

Sienna juga tersenyum sambil mengucapkan terima kasih. Setelah polisi itu pergi, Sienna baru menoleh dan berjalan ke arah mobil itu. Ketika Sienna baru saja hendak menanyakan identitas orang itu, pintu mobil sudah terbuka dan muncul sebuah tangan yang menariknya ke dalam.

Merasakan situasinya tidak beres, Sienna berteriak, "Tolong ...!"

Tiba-tiba, sebuah saputangan yang berbau menyengat menutup hidung dan mulutnya. Setelah meronta-ronta sejenak, sekujur tubuh Sienna merasa lemas. Kemudian, dia pun terjatuh ke tanah.

Dalam kondisi setengah sadar, dia mendengar suara tawa seseorang.

"Tuan Calvin sedang menunggu di hotel. Cepat antarkan dia, Tuan Calvin pasti sudah tidak sabar lagi."

"Wanita ini memang cantik, ya. Wajah dan badannya ini benar-benar luar biasa. Pantas saja Tuan Calvin langsung menyuruh kita menculiknya setelah melihat rekaman kamera pengawas."

Calvin?

Sienna tidak menyangka bahwa pria itu masih saja belum menyerah, bahkan setelah Sienna menakut-nakutinya dengan nama Jacob.

Sienna menusukkan kuku jari ke telapak tangannya. Dengan demikian, rasa sakit itu akan membuat kepalanya yang pusing ini tetap sadar. Jika dia benar-benar dibawa ke kamar Calvin, habislah sudah.

Setelah mobil berhenti, dia ditarik masuk ke dalam lobi hotel. Sekujur tubuh Sienna terasa lemas, dia ditopang oleh dua orang. Ketika baru saja hendak berbelok ke lorong di samping untuk masuk ke lift VIP, tiba-tiba terdengar sebuah suara.

"Mohon maaf, Tuan Jacob. Kami sudah menyuruh orang untuk mengganti kamar Anda menjadi kamar presidential suite. Letaknya di sebelah sini, biar kuantar," ucap manajer hotel dengan ketakutan.

"Semua ini kesalahan kami. Tadi sore sudah ada yang memeriksa berulang kali. Kami juga sudah menyemprotkan disinfektan sesuai instruksi Sekretaris Sony. Tak disangka malah ada kerusakan di kamar mandi ...."

Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya. Sialnya, kejadian kali ini malah menimpa orang penting seperti ini.

Mungkin peluang memenangkan lotere saja tidak sekecil ini.

"Sudahlah, jangan ikuti aku lagi," sela Jacob. Dengan rambut yang masih sedikit basah dan tatapan tidak sabaran, dia berkata, "Suruf staf untuk memeriksa kamar lain dengan cermat. Kesalahan seperti ini tidak boleh terulang lagi."

"Baik, baik, baik."

Manajer hotel itu menyeka keringatnya dengan ketakutan. Baru saja menjabat posisi ini, dia sudah melakukan kesalahan seperti ini di hadapan atasan tertinggi perusahaan. Manajer itu merasa masa depannya sangat suram.

Jacob mengambil kartu kamarnya, lalu berbelok ke koridor. Di sana, dia bertemu dengan beberapa orang yang sedang berjalan ke arahnya.

Dia tidak terlalu memperhatikan mereka dan langsung berjalan ke lift di sebelah. Detik berikutnya, tiba-tiba sebuah sosok menabrak pria itu dan bersandar padanya.

Ekspresi Jacob yang tadinya sudah tidak terlalu baik, kini malah menjadi makin suram.

Ketika baru saja hendak mendorong tubuh itu, dia melihat ternyata wanita ini adalah orang yang dikenalnya.

Orang yang menculik Sienna tidak menyangka bahwa wanita itu akan bersikap seperti ini. Apalagi, ketika melihat aura Jacob, mereka tidak berani bertindak sembarangan.

Sienna memeluk Jacob dengan erat, seakan-akan pria itu adalah penyelamat satu-satunya. Dia memanggil pria itu, "Suamiku."

Tubuh Jacob menjadi kaku, kedua orang itu juga termangu. Mereka menarik kembali tangan yang hendak meraih Sienna.

Tuan Calvin tidak mengatakan bahwa wanita ini memiliki suami, sekarang mereka malah kebetulan sekali bertemu dengannya. Apa yang harus mereka lakukan sekarang?

Setelah berkali-kali diganggu oleh Sienna, kesabaran Jacob juga sudah hampir mencapai batasnya. Baru saja dia hendak mendorong Sienna, terdengar suara bisikan Sienna memohon kepadanya, "Kumohon, bantu aku."

Sienna membenamkan kepalanya di dada Jacob dan kedua tangannya memeluk pinggang Jacob dengan erat agar tidak terjatuh.

Karena merasa gugup, tubuh Sienna menjadi gemetaran. Tangan Jacob yang telah terangkat berhenti sejenak. Kemudian, dia menatap kedua pria asing itu dengan tatapan tajam.

Perubahan ekspresi yang drastis dari kedua orang itu membuat orang sulit untuk mengabaikannya. Ditekan oleh aura Jacob yang mengintimidasi, kedua orang itu mundur serempak. Pada saat ini, pintu lift terbuka. Melihat tidak ada orang yang masuk, Calvin keluar dari lift.

Ketika melihat kejadian ini, Calvin buru-buru menghampiri mereka.

Selama ini, Calvin memang suka berpesta. Ditambah lagi, dia sudah mendambakan Sienna sejak lama. Lantaran merasa satu malam tidak cukup untuk bermain-main dengannya, Calvin juga mempersiapkan kamera dan obat perangsang.

Dia akan mempermainkan wanita ini dan mengabadikan malam ini. Dengan demikian, wanita ini pasti akan langsung datang ketika dipanggil kelak.

Inilah konsekuensi karena telah membohonginya!

Melihat Jacob yang ditemuinya siang tadi, perasaan Calvin menjadi kacau. Namun, dia buru-buru mengatur kembali ekspresinya dan tersenyum kepada pria itu.

"Tuan Jacob, sebenarnya Nona Penny adalah pacarku. Dia sedang mabuk, maaf telah bersikap tidak sopan kepadamu."

Jacob melirik wanita yang berada dalam pelukannya ini dengan mata menyipit. Wajah wanita ini tampak merah merona.

Pacar?

Efek obat perangsang mulai bekerja dan pikiran Sienna mulai kabur. Sienna hanya mengingat bahwa orang di hadapannya ini adalah satu-satunya orang yang bisa diandalkannya.

"Sayang, jangan ... dengarkan omong kosongnya. Aku bukan ...."  
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1607 Niat Jahat Muncul

    Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1606 Lubuk Hati Terdalam

    Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1605 Penghinaan Besar

    Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1604 Amarah Meledak

    Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1603 Ceria

    Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1602 Menggantikan Posisi

    Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status