Share

Berharap

Dada Shelomitha bergemuruh hebat, rahasia selama ini ia pendam sendiri. Arya pun tidak mengetahui jika dirinyalah Dara gadis yang selalu berkepang dua pujaan hatinya. Saatnya menepati janji mengajak Raka juga Rania melihat perlombaan sang Paman, Shelomitha berusaha tegar dan tidak gugup ketika meliahat Arya nanti.

Tok ... tok.

"Masuklah, Nak."

"Bunda sudah siap belum?" tanya antusias Rania yang sudah rapi dengan baju kesayangannya, sambil memeluk tubuh Shelomitha.

"Bunda belom mandi."

"Yah, Bunda."

"Baiklah sayang, Rania sama Raka sarapan dulu biar, Bunda mandi ya."

"Ok, aku tunggu di bawah ya, Bun."

"Iya,Nak."

Rania pun berlalu pergi keluar kamar Shelomitha dengan perasaan gembira.

Shelomitha duduk di depan cermin, menatap cermin yang berada di depannya, wajah yang kian hari kian memucat, ia sedikit memoleskam bedak lalu berdandan warna natural yang menjadi pilihannya. Ia terlihat begitu cantik, jauh dilupuk hatinya ia merindukan Arya.

Shelomitha turun dari lantai atas menuju meja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status