Share

Part 43

Dokter mau bicara denganku? Aku menggigit bibir, khawatir kalau dokter menyampaikan hal buruk tentang Raihan.

“Ayo, Bu. Biar saya temani.” Gus Azmi kembali berdiri lalu berjalan mendahuluiku.

Aku mengekor dari belakang, tidak berani berjalan bersisian dengan pria alim itu. Takut dikata tidak sopan.

“Mas Ibnu nggak ke sini, Bu?” Gus Azmi menghentikan langkahnya, membiarkanku berjalan di sampingnya walaupun berjarak lebih dari satu meter, seperti anjuran pemerintah.

“Dia sibuk, Gus,” jawabku seraya menunduk.

“Mudah-mudahan besok dia ada waktu. Besok kan hari Sabtu. Semua kantor libur bukan?”

“Iya, Gus.”

Aku berusaha mengulas senyum.

“Silakan masuk, Bu Mayla.” Gus Azmi mengetuk pintu ruangan dokter, membukannya untukku dan mempersilahkan diri ini masuk terlebih dahulu.

Aku pun segera masuk, menjabat tangan dokter berkacamata tebal itu lalu lekas duduk.

Setelah berbasa-basi sebentar, dokter mengeluarkan foto ct scan kepala anakku dan membaca hasil CT scan tersebut di depanku serta Gus Azm
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status