Share

Part 50

Lagi, aku hanya bisa mengelus dada menghadapi kelakuannya.

“Ya sudah, ini uang bensin Mas aku kasih ke kamu semua.” Mentransfer sejumlah uang yang masih tersisa di rekening.

Semua gara-gara Mayla. Coba dia tidak mengambil mobilku. Mungkin uang tabunganku tidak akan habis, sebab aku tidak perlu membeli kendaraan baru untuk transportasi. Lusi juga tidak mau jika ke mana-mana menggunakan sepeda motor, sebab tidak mau kalau sampai kulit mulusnya terpapar sinar matahari.

“I love you, mas!” Lusi mendaratkan kecupan di pipi lalu pergi entah ke mana.

Aku menguyar rambut frustrasi.

Bagaimana kehidupanku ke depannya kalau semua uang sudah aku serahkan kepada Lusi.

Pagi-pagi sekali, seperti biasanya aku sudah bersiap-siap pergi ke kantor. Jarum pendek jam sudah menunjuk ke angka 06:30, akan tetapi tidak kudapati secuil makanan pun di meja makan. Hanya ada tudung saji yang teronggok di atas sana, beserta mangkuk kosong bekas Lusi menyantap mie instan semalam.

“Lus, Lusi!” teriakku memanggil sang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
rsin ibnu nyunhsep
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status