Share

Bab 45. Rafa Menghilang

Penulis: Kanina
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-10 05:26:44

"Aku tidak akan ke mana-mana," ucapku yakin. Ke mana lagi aku bisa pergi saat ini? Hanya di sini rumah tempatku berteduh bersama Delisha. Tidak mungkin aku kembali ke rumah lama.

Pemuda itu mengangguk, memasuki mobil dengan senyum penuh. Binar bahagia begitu jelas terlihat di wajahnya, membuatku berpikir bagaimana bisa aku melewatkan orang baik sepertinya selama ini?

Mobil yang mengantarku tadi kini sudah jauh dari pandangan. Setelah tak lagi kulihat di kejauhan, aku pun masuk ke rumah dan menguncinya dari dalam.

***

"Mama! Hari ini Delisha sekolah?" suara putri kecilku membuyarkan fokusku dalam memeriksa laporan dari pabrik kecilku.

Aku pun mengangguk mengiyakan sembari tersenyum melihat gadis kecilku yang bangun pagi seperti biasa.

"Iya dong. Biar makin pintar," ujarku memberi semangat.

"Diantar Papa Rafa ya, Ma?" gadis kecil itu menatapku dengan mata bulat kecilnya. Membuatku tak kuasa melarang keinginannya. Padahal aku masih belum tahu apa Rafa bisa mengantar Delisha.

"Mama coba h
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Suamiku Terjerat Rayuan Janda    Bab 45. Rafa Menghilang

    "Aku tidak akan ke mana-mana," ucapku yakin. Ke mana lagi aku bisa pergi saat ini? Hanya di sini rumah tempatku berteduh bersama Delisha. Tidak mungkin aku kembali ke rumah lama.Pemuda itu mengangguk, memasuki mobil dengan senyum penuh. Binar bahagia begitu jelas terlihat di wajahnya, membuatku berpikir bagaimana bisa aku melewatkan orang baik sepertinya selama ini?Mobil yang mengantarku tadi kini sudah jauh dari pandangan. Setelah tak lagi kulihat di kejauhan, aku pun masuk ke rumah dan menguncinya dari dalam.***"Mama! Hari ini Delisha sekolah?" suara putri kecilku membuyarkan fokusku dalam memeriksa laporan dari pabrik kecilku.Aku pun mengangguk mengiyakan sembari tersenyum melihat gadis kecilku yang bangun pagi seperti biasa."Iya dong. Biar makin pintar," ujarku memberi semangat."Diantar Papa Rafa ya, Ma?" gadis kecil itu menatapku dengan mata bulat kecilnya. Membuatku tak kuasa melarang keinginannya. Padahal aku masih belum tahu apa Rafa bisa mengantar Delisha."Mama coba h

  • Suamiku Terjerat Rayuan Janda    Bab 44. Sebuah Rencana

    "Ma, tentang itu masih perlu kami diskusikan lagi," ucap Rafa menengahi agar mamanya tak mendesak ku.Ku akui dia cukup peka dan pengertian. Pun dia sangat sabar dalam menghadapi perempuan. Apalagi seperti aku yang sering tantrum dan moody-an."Baiklah. Kalau begitu Mama ikut apa kata kalian saja. Mama sudah lelah menjodohkan kamu kesana kemari," ucap Bu Laili. Hal itu benar-benar mengejutkanku. Pantas saja di usianya yang terbilang cukup untuk menikah, dia tak kunjung memiliki istri. Apa mungkin karena aku?"Kamu tau? Meski Rafa tahu kamu udah menikah—""Ma," potong Rafa seraya menggelengkan kepala. Dia tak ingin sang Mama lebih lanjut berbicara tentang dirinya."Baiklah ... Baiklah ... Kita lanjut makan saja kalau begitu," ucap Bu Laili.Aku tersenyum canggung. Meski bisa menebak apa yang ingin dikatakan oleh Bu Laili, justru membuatku sedikit tak nyaman. Ada rasa bersalah yang perlahan muncul. Sebuah penyesalan karena tak peka bahwa ada orang yang ternyata menyukaiku sedalam itu. S

  • Suamiku Terjerat Rayuan Janda    Bab 43. Seseorang yang Tak Terduga

    Seorang wanita paruh baya yang tengah duduk di salah satu kursi ruangan itu menoleh ke arahku. Tanpa sadar kedua mataku membola, sementara tanganku refleks menutup mulutku yang sedikit menganga. Sama sekali tak pernah kusangka kalau wanita di hadapanku kini ternyata ibu dari seorang Rafa. Padahal aku sudah lama mengenal Rafa, baru kali ini bertemu dengan wanita yang telah melahirkannya. "Apa masih perlu perkenalan lagi?" tanya Rafa seraya tersenyum. Aku menoleh ke arahnya, masih sedikit tak percaya dengan situasi yang ada. Ini benar-benar sesuatu yang sama sekali tak pernah aku duga sebelumnya. "Silakan duduk," ucap Bu Laili yang entah kapan sudah berdiri dan kini ada di sampingku, mengusap lenganku seolah berusaha menenangkan aku dari rasa keterkejutan ini. Aku pun menurut dan mengucap terima kasih. Kami bertiga duduk berhadapan. Rasa canggung masih begitu jelas kurasa. Membuatku sesekali melakukan kecerobohan tanpa sengaja. Berulang kali ku ucap maaf. Dan berulang kali ku dapatk

  • Suamiku Terjerat Rayuan Janda    Bab 42. Bertemu Mamanya Rafa

    "Aku mau kamu untuk tidak menyerah tentangku," ucapnya sendu. Pemuda itu masih menatapku sementara aku tak berani membalasnya. Bagiku, permintaan itu cukup berat. Aku tidak yakin akan sanggup memikulnya. "Hanya itu?" tanyaku singkat. Dia mengangguk penuh semangat. Ada binar di kedua matanya yang membuatku tak tega. Namun, sepertinya untuk kali ini aku harus tegas pada pemuda yang kini masih ada di hadapanku. "Mama ...." Suara gadis kecilku menginterupsi pembicaraan kami. Dia masih mengucek kedua matanya yang belum sepenuhnya terbuka. Wajahnya masih kusut khas bangun tidur. Hanya saja itu tetap menggemaskan. "Om Dika," sapa Delisha meraih tangan Dika dan mencium punggung tangan pria itu dengan hormat. Kini bisa kulihat bagaimana Delisha cukup berjarak dengan Dika. Tak seperti saat dengan Rafa. Biasanya gadis kecilku akan merentangkan kedua tangan minta diraih dan digendong oleh Rafa. Begitupun Rafa, dia akan senantiasa menghampiri Delisha, menyejajarkan tingginya dan menghi

  • Suamiku Terjerat Rayuan Janda    Bab 41. Karena Kamu Mengenalnya

    "Karena kamu mengenalnya," sahut Rafa membuatku tertegun sejenak. Kedua mataku menyipit, sementara isi kepalaku masih terus berpikir berusaha menggali memori siapa saja paruh baya yang mungkin saja aku kenal. Namun, tak ada sedikit pun petunjuk akan kalimat Rafa. "Mana mungkin. Kita berteman lama tapi kamu tak pernah mengenalkan orangtuamu padaku," ucapku terkekeh. "Ah, memang salahku tak mengenalkan mereka padamu sejak dulu. Kalau tau begini, bisa jadi kamu menikahnya denganku. Bukan dengan dia," canda Rafa. Aku tersenyum miring tapi membenarkan perkataannya. Mungkin saja seperti itu, bukan? "Aku akan mengabari mu lagi, kapan kita akan bertemu mamaku," ucap Rafa dan ku jawab dengan anggukan. Barangkali bertemu dengan mamanya Rafa bisa membuatku tak lagi trauma dengan mertua, bukan? Aku harap mamanya Rafa sebaik Rafa kepadaku. Dan semoga itu bukan hanya harapan kosong saja. *** Rafa sudah pulang beberapa jam yang lalu. Di rumah, aku kembali berdua dengan putri kecilku yang sed

  • Suamiku Terjerat Rayuan Janda    Bab 40. Mama Pasti Menyukaimu

    "Siapa yang akan menikah?" Aku menoleh ke arah datangnya suara. Seorang pria lantas berjalan mendekati kami dengan tatapan serius. Kedua matanya nyaris tak berkedip saat menatap tajam ke arahku dan Rafa. "Om Dika," sapa Delisha dengan senyum manisnya. Ah, gadis kecilku sangat pandai mencairkan suasana. Yah, meski itu tak bertahan lama. Pasalnya, Delisha mengajukan pertanyaan polosnya kepada Dika. "Om, kalau Om Rafa menikah dengan mama, berarti Om Rafa jadi papa baru aku, 'kan?" tanyanya membuatku menahan napas. Berbeda denganku, Rafa justru terlihat santai melihat interaksi Delisha dan Dika. Dia bahkan tersenyum penuh kemenangan atas suatu kompetisi yang tak pernah dimulai. "Kau curang," desis Dika. Aku masih bisa mendengar dengan jelas apa yang dia ucapkan pada Rafa. Dan aku hanya memutar kedua mataku malas. Kalau sudah begini, rasanya ingin aku seret mereka ke kandang macan. Biar mereka berkompetisi dengan macan saja! "Kalau berantem lagi, silakan pergi!" ucapku pada akhirny

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status