Share

Pura-pura Ronda

last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-16 15:39:12

#Status_WA_Janda_Sebelah

Bab 3

Ronda

"Brengs*k!" Umpatku pelan. Jendes lebay, apa-apa dibikin status! Udah pasti itu nyindir aku. Padahal tadi aku ke sana sopan lhoh, kok malah di jadiin status!

"Napa, Von?" Juna menatapku yang kesal. Kugerakkan kepalaku menggeleng tipis. 

"Kok muka lo kesel?" Kata Juna lagi. Huh! Terpaksa aku bercerita sama Juna. 

"Tetanggaku lho, ngeselin. Apa-apa dibikin status. Lihat nih, Sekarang nyindir aku!" Kutunjukkan status Mbak Dahlia pada Juna. Lelaki itu membacanya sekilas. 

"Emang lo ngelabrak dia?" Juna menaikkan kedua alisnya. 

"Enggak sih, gua cuma nanya." Kataku dengan wajah menekuk. 

"Tapi lo dateng ke rumahnya?" 

"Iya, sih ..." 

"Itu namanya ngelabrak!" Hehe, Juna tertawa kecil. Bibirku mencebik. Masih kesel.

"Emang napa sih, Von?" Sambil menatap layar laptop di depannya,  Juna bertanya padaku. 

"Tadi pagi, gua kek denger, dia manggil Suami gua. 'Dadah Papa' gitu ... Kaget dong gua!" Ceritaku dengan nada sebal. Juna mengalihkan pandangannya padaku. Kedua alisnya mengernyit. 

"Lo salah dengar kali," 

"Enggak, makanya gua samperin, buat nanya langsung." Jelasku. 

"Terus, dia bilang apa?" 

"Katanya, nggak, gitu." Bibirku manyun. Bibir Juna tersenyum tipis. 

"Atau jangan-jangan ..."

"Apa?!" Potongku cepat. Netraku melebar. 

"Nicky emang ada main ama dia!" 

"Sembarangan aja lo ngomong!" Aku berdiri, menghentak kaki, lalu keluar dari ruangan Juna. Suara ketawanya Juna, masih kudengar sampai di luar.

**

"Mas, emang kalau pagi, Mbak Dahlia, dadah dadah sama kamu, ya?" Tanyaku saat menemani Mas Nicky makan malam. Sambil mengunyah makanan, Suamiku menggeleng. 

"Emang napa?" 

"Masak, tadi pagi, dia gendong anaknya, sambil bilang 'dadah Papah' gitu pas mobilmu lewat rumah dia!" Aku bercerita dengan kesal. Mas Nicky menatapku dan menghentikan makannya. 

"Aku malah tidak tahu!" Sahut Suamiku. Lalu dia makan lagi. 

"Dia itu, sebenarnya, janda nggak sih, Mas?" Tanyaku berbisik. Mas Nicky melirik. 

"Ya nggak tahu, kok tanya aku," Mas Nicky tertawa. 

"Soalnya pas itu, dia bikin status, Mas ..." Kataku dengan mimik curiga. 

"Status apa?" Mas Nicky mengelap bibirnya dengan tissue, kemudian meneguk air putih di gelas.

"Dia bilang, 'duuh, Suami gantengku, berangkat kerja pakai baju biru' gitu. Pas aku sadar, yang pakai baju biru itu kamu, Mas." 

Hahaha, Mas Nicky malah tertawa. 

"Berarti, dia punya Suami, dong?" Tanya Mas Nicky. 

"Nah itu masalahnya! Suaminya dia siapa. Kata Pak RT, dia statusnya Jendes!" Kataku menekan. Mas Nicky terdiam. Aku segera berdiri dan membawa piring kotor ke dapur. 

Aku barusan pindah ke komplek sini dengan Suamiku. Sekitar tiga bulanan. Kami pengantin baru. Menikah baru tujuh bulan, dan belum ada tanda-tanda kehamilan. 

Aku mengenai Mas Nicky waktu masih kuliah. Dia senior-ku. Dulu, kami sama-sama anak kost. Mas Nicky berasal dari kota yang jauh. Aku tak banyak tahu tentang masa lalunya. Juga aku tak tahu, siapa mantannya. Nggak penting. 

Mas Nicky sedang bersandar di sandaran dipan kayu, saat aku keluar dari kamar mandi. Aku habis membersihkan make up dari wajahku. 

Kulirik Suamiku, dia sedang sibuk dengan ponselnya. Aku ini, orangnya santai. Nggak terlalu kepingin tahu ponsel Suamiku. Aku percaya sama dia. Lagian, aku sudah bilang padanya. Kalau dia selingkuh, aku akan meninggalkannya. 

"Yank, aku ada jadwal ronda, nih," katanya tiba-tiba. 

"Ronda apaan?" Keningku mengerut. Aku memutar badan menghadapnya. 

"Jaga malam, ini lho, yang nyuruh Pak RT. Di grup." Jawab Suamiku dengan menunjukkan layar ponselnya padaku. Aku melihat sekilas, tanpa membaca. 

"Kenapa sih, nggak bayar orang aja buat ronda. Atau satpam gitu. Ini komplek lumayan elite lhoh!" Kataku gusar. 

"Ya nggak tahu, yank ... Kalau nggak boleh juga gapapa," Mas Nicky menaruh ponsel, kemudian menarik tubuhku. 

"Mending kelon sama kamu." Mas Nicky memeluk tubuhku erat. Aku tertawa. Suamiku ini, beneran deh, romantis abiss kalau ada maunya.

"Rondanya jam berapa?" tanyaku.

"Ntar, jam sebelas mulainya," Sahut Mas Nicky. 

"Ya udah sana." Akhirnya, ku izinkan juga. Biar lah, dia juga ingin kumpul-kumpul sama warga komplek. 

Jam sebelas lebih, Suamiku keluar. Pakai jaket, sarung, senter dan topi rajut. 

"Idiih, kek Abang siomay," ledekku. Mas Nicky tertawa dan mengacak rambutku. 

"Kamu tidur, ya?" 

Setelah Suamiku keluar, aku balik ke kamar dan langsung tidur. 

Mas Nicky pulang bersamaan dengan suara adzan Subuh yang mengalun dari Masjid kampung belakang. Dia masuk kamar dan langsung ambruk tengkurap di kasur. Keknya capek banget. 

"Mas, kok sampai jam segini?" Tanyaku sambil mengusap punggungnya. 

"Iya, tadi keliling terus, capek aku." Mas Nicky bahkan tidak menolehku. Aku bangkit dan berjalan mau ke kamar mandi. 

"Yank, bangunin aku agak siang, ya? Capek banget aku." Mas Nicky berbalik, tak lama, suara dengkuran halusnya terdengar. Kasihan, capek dia. 

Aku sudah siap di meja makan, tinggal nunggu Mas Nicky turun aja. Kita mau sarapan bareng. Mas Nicky, berangkat agak siang hari ini. Gegara semalam ronda. 

Ponselku berdenting. Ada pesan WA masuk dari Maya. Aku membacanya. Setelah itu, seperti biasa, aku melihat status teman-temanku. 

[Kutunggu Jandamu, emot ketawa] statusnya Juna. Hahaha aku tertawa. Dasar Jomblo ngenes!

Scroll lagi, aku baca statusnya Janda sebelah. 

[Aduuh, capeknya. Semalam banting tulang. Emot ngukuk dua]

Hah? Capek? Kok sama, sama Mas Nicky ...

Bersambung 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Makanya jgn terlalu percaya sama laki. Disuruh tdr nurut bknnya selidiki
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Suamiku direbut Janda    (end) Malaikat tak bersayap

    #Status_WA_Janda_Sebelah 55Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_55Malaikat tak bersayapKenapa dengan Juna, kenapa dia seolah menjauhiku. Apa salahku ... Berjuta tanya menari dalam benakku. Apakah dia tak berhasil mendapatkan restu dari Mamanya? Masih ada waktu sebulan buat dia berjuang. Aku senantiasa menunggu. Rasaku menjelma menjadi resah, saat kusadari dua hari sudah tak ada sosok Juna menemaniku. Aku telah terbiasa dengan keberadaannya. Seperti ada yang hilang dan hampa dalam relung hatiku."Mbak Retno, aku mau pergi, tolong jagain Axel, ya?" Kataku. Malam ini, entah kenapa aku ingin keluar. Aku ingin merasakan resahku seorang diri."Ibu mau kemana malam-malam?" "Keluar sebentar." Kulihat jam masih menunjukkan pukul setengah delapan malam."Baik, Bu. Jangan pulang larut, ya." Perempuan pengasuh itu berkata sambil menutup pintu. Aku hanya mengangguk tipis.Mengendarai mobil membelah jalan di antara gemerlap lampu yang menderang di malam hari, tak juga

  • Suamiku direbut Janda    PoV Juna

    #Status_WA_Janda_Sebelah 54Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_54PoV Juna"Sekalian mampir ke Mall Anggrek, Jun. Mama mau ambil perhiasan pesanan Mama." Kulirik Mamaku yang cerewet ini. Tadi katanya cuma minta tolong dianterin ke rumah Tante Mayans. Katanya sebentar, ternyata berjam-jam. Sampai lumutan nunggunya. Eh, tadi bilang mau langsung pulang, Sekarang minta mampir ke Mall. Dasar Emak-Emak!Untung sayang, makanya aku anterin kemana-mana. Hari ini, sebenarnya aku mau ke rumahnya Ivonne. Mau aku ajak jalan. Tapi karena udah keburu di booking Mama duluan, terpaksa kutunda, ke rumah Ivonne ntar sorean aja.Mengantar Mama ke gerai perhiasan, aku ikut turun. Menunggu Mama yang sedang berbincang dengan Mbak yang tugas, aku melihat lihat sekeliling. Dulu, aku yang mengerjakan interior gerai perhiasan ini. Rasanya melihat desainku sendiri kok kurang greget. Maksudku begini, tapi owner-nya minta begitu. Ya akhirnya, mesti nurut. Who's the boss! Begitu istilah

  • Suamiku direbut Janda    Selamat Berjuang

    #Status_WA_Janda_Sebelah 52Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_52Selamat berjuang Juna dan RenaldJuna tercenung menatapku. Kami bersitatap. Nafasku masih sesengukan. Aku benar-benar menumpahkan segala beban hatiku saat ini."Jawab!" Kataku.Mbak Retno tergopoh datang, dia langsung menggendong Axel dan membawanya pergi. Rupanya dia mendengar suara tangis dan bentakanku pada Juna. Pengasuh itu membawa Axel menjauh."A_aku pasti menikahimu, Von ..." Juna berusaha memegang kedua bahuku. Aku menghindar. Air mataku masih berurai. Janji melulu."Kapan?" Aku mengejarnya."Kau kan tahu, kita menunggu restu dari Mamaku ..." Pelan suara Juna. Membuatku semakin kesal. "Itu tugasmu buat meyakinkan Mamamu, bukan menggantungku seperti ini!" Setengah berteriak aku padanya. Juna berlalu dari hadapanku. Menuju sofa panjang dan menghempaskan bobotnya di sana. Aku mengikuti. Wajah Juna jutek. Mengambil tempat duduk di sampingnya, aku terus mencecarnya dengan pertanyaan."Hu

  • Suamiku direbut Janda    Jangan sembuhkan dia

    #Status_WA_Janda_Sebelah 53Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_53Tuhan, jangan sembuhkan diaBegitu lah kehidupanku kini. Single parent dengan satu anak dan dua Lelaki yang sedang berjuang mendapatkan cintaku.Untuk Juna, aku sangat mengapresiasi kebaikan dia. Tak pernah dia meninggalkan aku. Sifat dan kebaikannya, membuatku merasa nyaman dan terlindungi. Aku tahu, karena karakternya yang begitu membuatnya susah untuk memilih. Tak pantas rasanya membandingkan aku dengan Bundanya, orang yang sudah bertaruh nyawa melahirkan dia. Juga membesarkannya dengan penuh kasih.Tak pantas juga rasanya memaksa Juna memilih antara aku dan wanita terhebatnya itu. Semua ini, membuat Juna terkesan mengulur waktu dan menggantung Hubunganku dengan dia. Tapi, menurutku hidup adalah pilihan. Apa pun keputusan Juna akan aku hargai. Seperti halnya aku yang sangat menyayangi Mamaku. Kupikir, Juna juga begitu. Semoga perjuangan Juna buat mendapatkan restu, akan berakhir indah.Buat

  • Suamiku direbut Janda    Lelah

    #Status_WA_Janda_Sebelah 51Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_51Aku lelahMenghembuskan nafas kasar, kemudian Kak Astrid berdiri. Dia berpamitan padaku."Kalau begitu, kakak pamit dulu, Von. Kereta api akan berangkat sore ini jam lima." Kak Astrid berjalan masuk ke kamar rawat Nicky, kemudian keluar lagi dengan menenteng travel bag-nya."Tolong psertimbangkan permintaan kakak tadi, ya, Ivonne." Kak Astrid memeluk dan mencium kedua pipiku. "Titip Nicky," ucapnya sambil berlalu meninggalkan aku yang berdiri di ruang tunggu sini. Setelah punggung Kak Astrid menghilang, aku kembali masuk ke ruang rawat. Sudah jam setengah tiga sore. Mami kenapa belum datang ya?"Yank ..." Suara lembut Mas Nicky memanggilku. Aku memberinya senyuman. "Sudah pulang kerja?" "Belum sih. Cuma kan Kak Astrid pulang ke Solo, jadi aku yang jagain kamu dulu," kataku. Mas Nicky mengangguk."Duduk sini." Mas Nicky menunjuk kursi kosong yang ada tak jauh dari tempat tidurnya. Aku mende

  • Suamiku direbut Janda    Dilema

    #Status_WA_Janda_Sebelah 50Orang baik punya masa lalu, orang jahat punya masa depan#Bab_50DilemaKeadaan Nicky sudah jauh lebih baik. Lelaki itu sudah dipindahkan di ruang perawatan. Pagi ini, sebelum berangkat kerja, aku dan Juna menyematkan menengok Nicky. Memasuki ruangan, aku melihat Mas Nicky sedang terbaring. Mami tampak sedang menyuapinya bubur. Melihat kedatanganku, senyum Mas Nicky mengembang."Mau berangkat kerja ya, yank?" Tanyanya. Aku mengangguk. Kulirik Juna mukanya acemm. Hhhh!Mas Nicky belum sembuh dari penyakit amnesia-nya. Dari observasi yang dilakukan Dokter bisa disimpulkan Mas Nicky menderita amnesia Retrograde. Amnesia yang disebabkan karena cedera di kepala yang menyebabkan trauma otak. Hal ini diperkuat oleh keterangan Mami. Menurut perempuan itu, terakhir dia melihat, Mas Nicky jatuh dari lantai dua rumah. Kepalanya membentur lantai, dan langsung tidak sadarkan diri.Amnesia Retrograde adalah penyakit amnesia yang membuat penderita tidak bisa mengingat

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status