Share

Bab 8. Hamil

Author: Nafish Grey
last update Last Updated: 2025-09-15 14:26:54

“I-ini g-gak mungkin, ‘kan?” Lote menggigit bibir bawah, keringat mengucur seiring hasil garis dua yang ada di tangannya.

"Gue harus gimana?" Lote mencengkeram rambutnya galau. Ia buru-buru mengganti baju mencari Avril.

Tok! Tok!

"Siapa?" Avril bergumam.

"Gue, Vril!"

Tak lama kemudian pintu disentak terbuka, Avril mengucek kelopak matanya, menguap lebar-lebar. "Napa, kok muka lo lecek gitu?"

Kedua tangan Lote bertaut cemas. "Vril, lo tahu Darren di mana ga?"

Alis Avril bertaut bingung. "Hah? Lah kok malah tanya gue, tanya noh anak-anak Silver Bullets."

Bukannya Lote tak bertanya, hanya saja anggota Silver Bullets juga tak memberikan informasi, seolah mereka memang sengaja atau telah dipesan oleh Darren. "Udah, tapi mereka juga bilang ga tahu."

"Nanti juga pulang kok." Avril pusing melihat temannya yang bucin banget.

"Darren udah ga pulang 2 hari, Vril."

"Ya biarin napa, biasa juga gitu tuh anak. Cowok jangan terlalu dikekang, Lote. Nanti malah kabur, lagian lo juga belum jadi bininya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Suamiku yang Tak Normal   Bab 9. Menyesal

    Darren terkesiap, memisahkan diri terburu-buru sewaktu mendengar suara yang teramat dia kenali. Lote. Kekasihnya.Pemuda itu memutar tubuh, belum sempat berkata apa pun saat Lote menjambak rambut gadis yang dicium Darren."Sialan lo! Dasar lonte!""Aaa! Apa-apaan ini? Lepasin! Lepas!" Si gadis memberontak mati-matian."Lote berhenti!" Darren berusaha melepaskan jambakan Lote.Suasana menjadi kacau, para pengunjung mulai menepi memberi panggung dalam kekacauan."Panggil satpam!" Seseorang berteriak keras meningkahi suara musik.Lote mengempaskan kepala gadis itu hingga menjeduk lantai. Si gadis menangis ketakutan."Lo gila ya!" Darren mendorong Lote hingga jatuh dan segera membantu gadis itu. "Lo ga papa 'kan?""Siapa dia, Darren?" tanya gadis itu."Mantan, jangan mikir yang macam-macam, kami ga ada hubungan apa pun lagi.""Apa?!" Lote berdiri tak percaya. "Apa lo bilang? Mantan?"

  • Suamiku yang Tak Normal   Bab 8. Hamil

    “I-ini g-gak mungkin, ‘kan?” Lote menggigit bibir bawah, keringat mengucur seiring hasil garis dua yang ada di tangannya."Gue harus gimana?" Lote mencengkeram rambutnya galau. Ia buru-buru mengganti baju mencari Avril.Tok! Tok!"Siapa?" Avril bergumam."Gue, Vril!"Tak lama kemudian pintu disentak terbuka, Avril mengucek kelopak matanya, menguap lebar-lebar. "Napa, kok muka lo lecek gitu?"Kedua tangan Lote bertaut cemas. "Vril, lo tahu Darren di mana ga?"Alis Avril bertaut bingung. "Hah? Lah kok malah tanya gue, tanya noh anak-anak Silver Bullets."Bukannya Lote tak bertanya, hanya saja anggota Silver Bullets juga tak memberikan informasi, seolah mereka memang sengaja atau telah dipesan oleh Darren. "Udah, tapi mereka juga bilang ga tahu.""Nanti juga pulang kok." Avril pusing melihat temannya yang bucin banget."Darren udah ga pulang 2 hari, Vril.""Ya biarin napa, biasa juga gitu tuh anak. Cowok jangan terlalu dikekang, Lote. Nanti malah kabur, lagian lo juga belum jadi bininya

  • Suamiku yang Tak Normal   Bab 7. Di Dalam

    Rasa tak nyaman membangunkan Lote dari tidur. Tubuhnya terasa berat, pegal-pegal di segala penjuru. Matanya mengejap bingung, menyadari berada di kamar asing."Apa yang—" Lote memegang kepalanya yang berdenyut menyakitkan.Dingin. Lote menatap ke bawah dan ...."Aaaaaaa!" Gadis itu menjerit terkejut mendapati dirinya tanpa busana sama sekali."Apa-apa? Ada apa?" Darren terkesiap sadar, langsung terduduk mengira ada maling yang masuk ke kamar kostnya."Lo, i-itu ... kita?" Lote sampai gagap, menyadari Darren juga tak mengenakan apa pun.Darren tertawa melihat betapa gugupnya Lote. "Astaga Lote, gue kira ada maling, sampai teriak-teriak segala. Santai aja dong."Lote menutup wajahnya, menggeleng kuat. "Kita begituan?""Iya, Sayang. Wajarlah, kan udah pacaran." Darren mendekat dan mengecup rambut Lote lembut. "Gimana rasanya, enak 'kan?""Darren!" Lote mendorong Darren. "Lo harus tanggung jawab, gue virgin!""Tenang aja Sayang. Gue janji bakal jagain lo. Sini." Darren merengkuh Lote ke d

  • Suamiku yang Tak Normal   Bab 6. Melewati Batas

    Bab 6Daren mulai mendekat, perlahan, memberi ruang bagi Lote untuk mundur, tapi gadis itu bergeming bahkan mulai menutup mata. Yang terjadi, biarlah terjadi.Bibir keduanya bertemu, mulanya Darren lembut, menjelajah hati-hati. Lalu ... tiba-tiba dia menahan belakang kepala Lote, mengungkung gadis itu dengan ciuman yang mulai panas. Lote merasa panas dingin, saliva keduanya berbaur menjadi manisnya madu.Tangan Daren mulai naik, menyusuri sisi tubuh Lote di balik crop top tipis yang dipakainya. Sentuhannya hangat, membuat tubuh Lote merinding. Dia belum pernah disentuh pria secara romantis.Lote menggeliat pelan, tubuhnya bereaksi sebelum pikirannya. Napas gadis itu tercekat, terdistraksi sepenuhnya oleh sentuhan Daren yang terlalu berani.“Emm … Darren …,” desis Lote gugup, melepaskan ciu-man mereka.“Kenapa, hm?”“Di sini terlalu terbuka.”“Pindah ke kamar gue mau ya?” Ajak Darren setelah mendengkuskan tawa pelan.Seakan terbius oleh tatapan pemuda tampan itu, tanpa sadar Lote mengg

  • Suamiku yang Tak Normal   Bab 5. Cium

    Butuh waktu setengah jam sampai Lote menuntaskan hajat hidupnya. Ia perlahan membuka pintu, mengintip keluar."Untung udah pergi." Lote mengelus dada lega. Ia buru-buru kembali ke kamar kost Avril."Loh!" Lote tak mendapati Avril berada dalam kamar. "Kemana tuh an@k?" Gadis itu beranjak ke balkon mencari Avril.Ia mendengar suara tawa Avril dan orang lain."Nah itu dia, baru juga diomongin udah nongol." Avril melambaikan tangan melihat kehadiran Lote. "Gue bilang mau kenalin lo sama an@k Silver Bullets 'kan?"Lote mengangguk pelan, tersenyum ramah pada beberapa pemuda yang menyapanya. Sampai matanya menangkap sosok yang dia kenali. OMG! Pemuda yang mendengar suara kentutnya."Ini Darren, pemimpin The Silver Bullets," ujar Avril, menepuk lengan si pria.Lote berharap ubin di bawah kakinya retak dan menelannya hidup-hidup saking malunya."Semangat ya," ucap Darren sambil terkekeh melihat betapa merahnya wajah Lote.Oh fu©k! Lote tak tahu harus menanggapi apa. Sialnya lagi, senyum pria i

  • Suamiku yang Tak Normal   Bab 4. Kabur

    “Vril, share loc alamat kost-an lo yang baru, cepetan,” ucap Lote terburu-buru. Langkahnya cepat menuju pangkalan ojek, melewati pintu samping pemukiman warga yang berbatasan langsung dengan kompleks tempat tinggalnya.“Lo kabur, Lote?” tanya Avril dari seberang sambungan, terdengar kaget.“Iya, cepetan ih sebelum ketahuan,” sahut Lote, menurunkan suara sambil terus berjalan cepat.“Oke, bentar,” jawab Avril lagi. Ia langsung memutus telepon dan mengirim titik lokasi kost barunya pada Lote.Pelariannya kali ini sudah direncanakan dengan matang. Sang ibu sedang dinas ke luar kota, sementara ayahnya sudah beberapa hari tak pulang. Kepada guru homeschooling-nya, Lote beralasan sedang sakit hingga sesi belajar dibatalkan. Hanya tinggal dia dan pembantu rumah tangga.Dalam perjalanan, Lote sempat meminta ojek yang mengantarnya untuk berhenti sejenak di ATM. Setelah itu, ia melanjutkan pelariannya menuju kost-an Avril.“Gue kira nggak bakal ketemu lo lagi,” ujar Avril sambil membuka gerbang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status