Share

Bab 54

Aku pun memindahkan tubuh mungil itu ke pangkuan sang ayah. Sejenak tubuh bergaun merah maroon itu menggeliat lalu tenang kembali.

"Aku pamit dulu ya. Sekali lagi terima kasih atas bantuannya dan maaf untuk kejadian hari ini."

"Iya. Sama-sama."

Ravi pun bangkit dari tempat duduknya. Baru saja beranjak– belum sampai ia melangkah– tiba-tiba suara jeritan itu terdengar.

"Bunda! Bunda!"

Tubuh mungil itu merosot dari gendongan sang Ayah.

"Kita pulang ya, Sayang." Ravi membujuk sang putri saat tubuh putrinya itu meronta dan sepertinya ingin kembali ke pangkuanku.

"Iya, Ayah. Tapi kita pulang sama Bunda."

"Lepas, Ayah!" Cahaya pun terus menepis kedua tangan Ravi, lalu ia pun melangkah ke arahku.

"Bunda ayo pulang bareng Ayah."

****

Pov Arita

*

*

Setelah kepulanganku dari kantor polisi, aku pun berjalan menyusuri jalanan beraspal hitam ini. Bayangan wajah penuh kekecewaan dan kemarahan anak lelaki kesayanganku itu terus berkelebatan di pelupuk mataku yang mengiringi langkah kakiku.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Arianti Kurnia Ningsih
Ternyata arita masih belum sadar juga, bahkan sifatnya semakin toxid.
goodnovel comment avatar
Lisnawati Oke
seru juga cerita nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status