Share

See you

“An lo udah ada di kantor? Kenapa lo masuk?” tanya Cika yang aneh melihat Ana sudah berkutat dengan pekerjaannya. Bahkan, malah sudah tiba lebih dahulu di kantor dari pada dirinya. Perempuan itu kira Ana akan bersedih-sedih ria di dalam kamarnya, mengingat keadaannya kemarin yang terlihat lebih kacau dari biasanya.

“Kerjalah,” balas Ana dengan masih sibuk dengan laptopnya.

“Sorry, ya ... gue yang malah telat.”

“Tumben lo telat?”

“Eh ... lo udah baik-baik saja?” tanya Cika tanpa menjawab pertanyaan dari Ana.

“Enggak juga.”

“Lo enggak apa-apa, kok ... kalau mau ambil cuti? Bebas, cuti aja.”

“Ga mau cuti, ah. Mau fokus kerja aja gue. Ini musim kawin, kan? Banyak pasti kerjaan. Gue kasihan sama lo. Lihat itu kantong mata, sampai seram gitu kayak Kuntilanak. Gue yang putus, kenapa lo yang kayaknya enggak bisa tidur?”

Cika terbatuk-batuk dan buru-buru mengambil air mineral yang terletak tak jauh dari tempatnya duduk.

“Iya, sih ... bulan Juli banyak sekali manusia-manusia yang ingin berkemba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status