Home / Horor / Sudut gelap di rumah tua / BAB 2 - Rumah penuh misteri

Share

BAB 2 - Rumah penuh misteri

Author: Adiksiii
last update Huling Na-update: 2024-06-28 15:17:24

Keesokan paginya, David terbangun lebih dulu. Sinar matahari pagi menembus tirai tipis kamar tidur, menciptakan pola cahaya yang hangat di lantai kayu yang berderit. Dia menggeliat, merasakan sisa kelelahan dari hari sebelumnya, dan kemudian bangkit untuk memulai hari baru di rumah tua itu. Sementara Lisa masih terlelap, dia memutuskan untuk menjelajahi lebih banyak bagian rumah.

Dengan hati-hati agar tidak membangunkan Lisa dan anak-anak, David berjalan keluar kamar dan menuju ke dapur. Suasana pagi yang hening membuat suara langkah kakinya terdengar jelas di lorong yang sepi. Dia menyiapkan kopi dan duduk di meja dapur, merenungkan semua hal yang harus mereka lakukan untuk membuat rumah itu layak huni kembali.

Setelah beberapa menit menikmati kopi, Lisa muncul di dapur, terlihat sedikit lelah namun tersenyum.

“Selamat pagi,” sapanya lembut.

“Selamat pagi,” balas David. “Bagaimana tidurmu?”

Lisa menghela napas. “Tidak terlalu nyenyak. Ada sesuatu yang aneh di rumah ini. Aku merasa seperti ada yang mengawasi kita.”

David mengangguk, menyadari bahwa perasaan yang sama juga menyelimuti dirinya. “Mungkin kita hanya butuh waktu untuk beradaptasi. Bagaimanapun, ini rumah tua yang penuh dengan sejarah.”

Anak-anak mereka, Michael dan Lily, segera menyusul, tampak lebih bersemangat untuk menjelajahi rumah tersebut. “Apa yang akan kita lakukan hari ini?” tanya Michael dengan antusias.

“Kita akan membersihkan beberapa ruangan lagi dan mungkin menemukan lebih banyak harta karun tersembunyi,

” jawab David, mencoba menyemangati anak-anaknya.

Setelah sarapan sederhana, mereka kembali melanjutkan kegiatan membersihkan rumah. Hari ini, mereka fokus pada ruang tamu utama dan ruang bawah tanah yang besar dan gelap.

Ruang tamu, meskipun berdebu dan kotor, memiliki potensi untuk menjadi tempat yang nyaman dengan perapian besar dan jendela-jendela yang menghadap ke halaman depan.

Saat membersihkan ruang bawah tanah, Michael dan Lily menemukan sebuah pintu tersembunyi di balik tumpukan kotak tua. Pintu itu tampak sudah lama tidak dibuka, dengan engsel yang berkarat dan pegangan yang hampir tidak terlihat.

“Ayah, lihat ini!” seru Lily dengan suara penuh rasa ingin tahu.

David menghampiri mereka dan memeriksa pintu tersebut.

“Sepertinya ini pintu ke ruangan lain,”

gumamnya. Dengan sedikit usaha, dia berhasil membuka pintu tersebut, dan mereka menemukan sebuah lorong sempit yang menurun ke arah yang tidak mereka kenali.

“Haruskah kita masuk?” tanya Michael, matanya bersinar dengan antusiasme.

“Kita harus berhati-hati,” jawab David. “Tapi tidak ada salahnya kita lihat sebentar.”

Dengan senter di tangan, mereka berjalan menyusuri lorong yang gelap dan sempit itu. Dinding-dindingnya dipenuhi sarang laba-laba dan debu tebal.

Lorong itu berakhir di sebuah ruangan kecil yang tampaknya digunakan sebagai ruang penyimpanan. Di dalam ruangan itu, mereka menemukan beberapa kotak kayu tua dan sebuah meja dengan tumpukan buku berdebu.

Lisa mengambil salah satu buku dan membersihkan debunya.

“Ini seperti jurnal-jurnal lama,

” katanya, membuka salah satu buku itu.

“Mungkin kita bisa menemukan sesuatu yang menarik di sini.”

Mereka membawa beberapa buku itu ke ruang tamu dan mulai membacanya. Buku-buku tersebut ternyata adalah jurnal yang ditulis oleh nenek David.

Di dalamnya, neneknya mencatat berbagai kejadian aneh yang terjadi di rumah tersebut. Ada cerita tentang suara-suara aneh di malam hari, bayangan yang bergerak sendiri, dan benda-benda yang berpindah tempat tanpa alasan.

“Ini luar biasa,” kata Lisa sambil membalik halaman-halaman jurnal itu.

“Nenekmu menulis semua ini dengan sangat detail. Sepertinya dia mengalami banyak hal aneh di rumah ini.”

David mengangguk, merasakan ketegangan yang perlahan membesar.

“Mungkin itulah alasan kenapa nenek selalu bilang rumah ini punya ‘penghuni’ lain.”

Malam itu, setelah seharian bekerja keras, mereka kembali ke kamar masing-masing. Lisa masih merasa gelisah, terutama setelah membaca jurnal-jurnal nenek yang penuh dengan kejadian aneh. Dia berbaring di tempat tidur, berusaha meyakinkan dirinya bahwa semua itu hanyalah imajinasi.

Namun, di tengah malam, dia terbangun lagi oleh suara langkah kaki yang samar di lantai atas. Dia duduk dan mendengarkan dengan seksama, berharap suara itu akan menghilang seperti malam sebelumnya. Tapi kali ini, suara itu semakin mendekat, seolah-olah ada seseorang yang berjalan perlahan-lahan menuju kamar mereka.

Lisa merasakan jantungnya berdegup kencang. Dia membangunkan David dengan lembut. “David, dengar. Ada yang berjalan di lorong.”

David membuka mata dengan malas, tapi begitu mendengar suara itu, dia langsung terjaga sepenuhnya.

Mereka berdua bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju pintu kamar mereka. Saat membuka pintu, mereka melihat bayangan samar di ujung lorong, tetapi bayangan itu segera menghilang begitu mereka mendekat.

“Kita harus mencari tahu apa yang terjadi di rumah ini,” bisik Lisa dengan ketakutan.

David mengangguk, memegang tangan Lisa dengan erat.

“Kita akan mencari tahu. Kita akan membuat rumah ini aman untuk kita semua.”

Keesokan paginya, mereka memutuskan untuk mencari bantuan. Mereka mengunjungi perpustakaan desa untuk mencari informasi lebih lanjut tentang sejarah rumah tersebut dan mencari tahu apakah ada orang lain yang pernah mengalami hal serupa.

Di perpustakaan, mereka bertemu dengan seorang pustakawan tua yang mengetahui banyak tentang sejarah desa dan rumah mereka. Pustakawan itu, Pak Herman, menyambut mereka dengan ramah dan mendengarkan cerita mereka dengan penuh perhatian.

“Rumah itu

memang dikenal memiliki sejarah yang kelam,” kata Pak Herman.

“Banyak orang yang melaporkan kejadian aneh di sana selama bertahun-tahun. Bahkan nenek kalian sering datang ke sini untuk mencari informasi tentang rumah itu.”

David dan Lisa merasa lega mendengar bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi situasi ini. Pak Herman memberikan mereka beberapa buku dan artikel lama yang mungkin bisa membantu mereka memahami lebih banyak tentang rumah itu.

Malam itu, setelah membaca lebih banyak tentang sejarah rumah mereka, David dan Lisa merasa lebih siap untuk menghadapi apapun yang mungkin terjadi. Walaupun mereka merasa cemas dan gelisah dengan kejadian yang akan terjadi setelah ini.

Mereka berjanji untuk tetap bersatu dan melindungi keluarga mereka dari segala ancaman yang mungkin muncul. Kekhawatiran yang muncul dan kegelisahan mereka di dalam rumah tersebut akan menjadi perjalanan awal mereka di dalam rumah tersebut, karna misteri yang terjadi di dalamnya akan baru dimulai

Dalam keheningan malam, rumah tua itu terasa lebih hidup dari sebelumnya, penuh dengan misteri yang menunggu untuk diungkap.

David dan Lisa tahu bahwa perjalanan mereka baru saja dimulai, dan mereka harus bersiap untuk menghadapi segala sesuatu yang akan datang. Kini mereka semakin terjebak dalam situasi dan kondisi yang mencemaskan yang bahkan nenek dari si david sendiri pun tidak mengetahui apa misteri yang ada di dalam rumah nya.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 50 - Masa depan cerah

    Dengan segala hal yang telah mereka lalui, keluarga Wijaya merasa seolah-olah beban besar telah diangkat dari bahu mereka. Suasana di rumah mereka berubah menjadi lebih tenang dan harmonis. Setiap sudut rumah yang dulunya dipenuhi dengan ketakutan dan kecemasan, kini dipenuhi dengan rasa aman dan cinta.Pagi itu, sinar matahari menyinari ruang tamu, memancarkan kehangatan yang menandakan awal baru. Lisa dan David duduk bersama di beranda, menikmati secangkir kopi sambil melihat anak-anak mereka bermain di halaman."Aku masih tidak percaya kita sudah melewati semuanya," kata Lisa, tersenyum pada David. "Rasanya seperti mimpi."David meraih tangan Lisa dan meremasnya lembut. "Kita berhasil karena kita saling mendukung. Dan sekarang, kita bisa melihat masa depan dengan lebih cerah."Michael dan Lily berlari mendekati mereka, wajah mereka berseri-seri dengan kebahagiaan. "Ayah, Ibu! Lihat, kami menemukan bunga yang indah di taman," seru Lily sambil menunjukkan bunga berwarna-warni yang di

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 49 - Warisan yang berharga

    Lanju menemukan kotak kayu yang penuh dengan surat-surat dari nenek buyut mereka, keluarga Wijaya merasa lebih terhubung dengan sejarah dan akar mereka. Mereka memutuskan bahwa penting untuk mewariskan pengetahuan dan keberanian ini kepada generasi berikutnya.Suatu malam, setelah makan malam, Lisa dan David memanggil Michael dan Lily untuk duduk bersama di ruang tamu. Dengan surat-surat dari nenek buyut mereka di tangan, Lisa mulai berbicara."Ada banyak hal yang telah kita lalui bersama," kata Lisa. "Dan kami merasa sekarang adalah saat yang tepat untuk berbagi lebih banyak tentang siapa kita dan dari mana kita berasal."Michael dan Lily mendengarkan dengan penuh perhatian saat Lisa dan David membaca beberapa surat dari nenek buyut mereka. Surat-surat itu menceritakan kisah-kisah penuh keberanian dan ketahanan, mengungkapkan bagaimana nenek buyut mereka menghadapi tantangan yang serupa dengan apa yang mereka alami."Nenek buyut kita adalah wanita yang sangat kuat," kata David. "Dia

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 48 - Pertemuan dengan paranormal

    Setelah melalui berbagai tantangan dan menemukan cara untuk menyembuhkan luka-luka mereka, keluarga Wijaya merasa ada satu hal lagi yang perlu mereka lakukan. Mereka ingin bertemu kembali dengan paranormal yang telah membantu mereka menghadapi ancaman supranatural. Paranormal itu, yang bernama Pak Rudi, telah menjadi sosok penting dalam perjalanan mereka, dan mereka merasa berhutang budi padanya.Lisa menghubungi Pak Rudi dan mengatur pertemuan di rumah mereka. Ketika Pak Rudi tiba, dia disambut dengan hangat oleh keluarga Wijaya. Mereka mengundangnya masuk ke ruang tamu yang kini penuh dengan suasana kehangatan dan kedamaian."Terima kasih sudah datang, Pak Rudi," kata David sambil menjabat tangan pria tua itu. "Kami ingin berterima kasih atas semua bantuan yang Anda berikan kepada kami."Pak Rudi tersenyum hangat. "Saya senang bisa membantu. Melihat kalian semua sekarang, saya bisa melihat bahwa kalian telah tumbuh dan sembuh dengan baik."Mereka duduk bersama di ruang tamu, berbagi

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 47 - Menyembuhkan luka

    Setelah menjalani berbagai ujian dan menemukan begitu banyak rahasia tentang masa lalu mereka, keluarga Wijaya menyadari bahwa perjuangan mereka belum sepenuhnya usai. Meskipun ancaman supranatural telah mereda, luka emosional yang mereka alami selama proses itu membutuhkan perhatian dan penyembuhan. Mereka tahu bahwa hubungan yang kuat antara mereka adalah kunci untuk bergerak maju dengan penuh kekuatan.Lisa yang pertama kali menyadari pentingnya fokus pada penyembuhan emosional. Sebagai seorang ibu, dia merasakan beban yang berat ketika melihat anak-anaknya tumbuh dalam ketegangan dan ketakutan. Suatu malam, dia mengumpulkan semua anggota keluarganya di ruang tamu, tempat mereka sering berkumpul untuk berbagi cerita dan perasaan."Kita sudah melalui begitu banyak hal bersama," kata Lisa dengan suara lembut namun tegas. "Sekarang, kita harus memastikan bahwa kita tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga secara emosional. Kita perlu menyembuhkan luka-luka kita dan membangun kembali

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 46 - Pengungkapan rahasia

    Ditengah kebahagiaan dan kesibukan keluarga Wijaya dalam memberikan dampak positif pada komunitas, David menemukan sebuah petunjuk baru yang menggiringnya pada rahasia terakhir tentang neneknya. Petunjuk ini datang dalam bentuk surat tua yang ditemukan di antara buku-buku lama di perpustakaan rumah mereka.Surat itu, meski sudah tua dan rapuh, masih bisa dibaca dengan jelas. Ditulis oleh neneknya, surat itu menceritakan masa lalunya yang selama ini tersembunyi dari keluarga. David membacanya dengan penuh perhatian, mengingat setiap kata yang tertera di atas kertas.Surat Nenek :"Untuk cucuku yang tercinta,Jika kamu membaca ini, berarti kamu telah menemukan rahasia yang selama ini kusimpan. Ada banyak hal yang mungkin tidak kamu ketahui tentang keluargamu, dan inilah saatnya kamu mengetahuinya.Keluarga kita memiliki sejarah panjang dengan hal-hal yang bersifat supranatural. Aku, nenekmu, adalah bagian dari kelompok yang dulu mencoba melawan Mr. Blackwood dan para pengikutnya. Kami b

  • Sudut gelap di rumah tua   BAB 45 - Kekuatan baru

    Kehidupan keluarga Wijaya mulai kembali normal, namun dengan semangat yang lebih kuat dan kesadaran akan pentingnya dukungan satu sama lain. Michael dan Lily, yang selama ini terlihat sebagai anak-anak biasa, kini mulai menunjukkan ketahanan dan keberanian yang luar biasa dalam kehidupan sehari-hari mereka, menjadi teladan bagi teman-teman mereka.Di sekolah, Michael kini dikenal sebagai pemimpin klub kesehatan mental. Dia sering mengadakan pertemuan untuk membahas pentingnya menjaga kesehatan mental dan menawarkan ruang aman bagi teman-temannya untuk berbicara tentang perasaan mereka. Salah satu teman sekelasnya, Rina, yang dulu pendiam dan sering terlihat murung, mulai terbuka dan berbicara tentang masalah keluarganya. Dengan dukungan Michael dan anggota klub lainnya, Rina merasa lebih kuat dan mampu menghadapi tantangannya dengan lebih baik."Michael, terima kasih sudah membantuku," kata Rina suatu hari setelah pertemuan klub. "Aku merasa lebih baik sekarang dan tahu bahwa aku tida

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status