Share

Berkemas

“Aduuuh Miii...! Sakiiit...!” teriak Kang Wirna mengelus betisnya bekas cubitanku.

“Kalau sakit, duduk!” sahutku seraya memerintah dan mengerlingkan mataku kepadanya.

Bagaikan anak kecil Kang Wirna segera duduk dan membuka mulutnya. Kuberikan suapan terakhir dan aku bersiap untuk berdiri lalu bergegas menuju dapur.

“Allahu Akbar Allahu Akbar...!”

Suara adzan dzuhur bergema dari mesjid yang tidak jauh dan tidak terlalu dekat dari rumah kontrakan kami yang sederhana namun penuh cinta.

Kuletakkan piring di dalam baskom yang biasa kuperuntukkan untuk mengumpulkan piring kotor. Sekarang hanya satu piring saja yang baru berada di sana yaitu piring bekas makan Kang Wirna.

Ketika aku menundukkan kepalaku, tidak terasa air mata semakin deras menuruni pipiku. Luka dihati dan perpisahan yang sudah di ambang pintu membuat aku benar-benar gamang. Aku kini sangat mencintai Kang Wirna. Tidak sanggup rasanya aku kehilangan kasih sayangnya yang sangat manis namun ternyata mengandung racun yang sungguh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status