Share

Takdir

Author: anoen_27
last update Last Updated: 2021-09-28 21:25:11

“Tak kusangka takdir arwah laki-laki itu begitu pilu,” ucap Angi yang sedang duduk di kursi kamarnya. 

“Apakah dia akan kembali ke alamnya? Atau tetap dalam belenggu sang ular raksasa itu?” tanya Angi mendalam.

”Aku bukan super hero yang bisa menolong orang lain. Hanya kelebihan dari sang pencipta ini yang ku jaga,” ucap Angi dengan nada kesal.

”Andai saja aku tidak punya indra keenam ini. Mungkin hidupku akan lebih tenang. Aku tak perlu menyaksikan hal-hal gaib seperti tadi.”

Kejadian kecelakaan tadi membekaskan rasa pilu dan misteri untuk Angi. Ia merasa kecewa karena tak bisa membantu apapun terhadap sang korban kecelakaan. Di sisi lain, ia bertemu dengan sang ular yang tak asing baginya. 

“Aku harus menanyakan soal ini kepada ayah,” ucap Angi. “dan makhluk yang selalu menggangguku itu. Menyebalkan.”

Angi kemudian mengambil handphone dan langsung menelpon ayahnya yang berada di kampung. Angi menceritakan semua kejadian yang ia alami kepada sang ayah. Dari awal mula ia bertemu dengan makhluk astral yang mengganggunya hingga sang ular yang tak asing baginya.

Tiba-tiba Angi terkejut mendengar kata-kata ayahnya di telepon.

”Dia itu calon suamimu. Jadi kau tak perlu takut, nak,” ucap sang ayah di telepon.

”Apa?” terkejut Angi.

”Siapa calon suamiku?” tanya lagi kepada ayahnya.

”Ular itu adalah calon suamimu. Dia selalu menjagamu. Jadi kau tak perlu takut,” jelas sang ayah di telepon.

”Tiddaaakkk!” ucap Angi. ”Tiddaakk ayahh!”

”Dia adalah takdirmu,” jelas ayah. ”Kau tak bisa mengubahnya. Ini sudah suratan takdir dari yang Maha Kuasa.”

Angi yang tak percaya dengan penjelasan sang ayah kemudian langsung mengakhiri pembicaraan dan  menutup telepon.

”Ayah sudah gila!” kesal Angi. “Aku tidak percaya ini!”

”Aku tak percaya takdirku harus hidup selamanya bersama ular gaib itu.”

“Aku yakin aku bisa keluar dari lingkungan keluarga paranormal ini,” tangkas Angi.

Angi yang kesal dengan penjelasan sang ayah langsung mengumpulkan semua benda-benda yang diberikan ayahnya untuk menjaga dirinya dari segala marabahaya. Ia kemudian menyimpannya dalam sebuah kotak besar dan ditempatkan di atas lemari bajunya.

”Aku tak butuh ini,” ucap Angi. “Aku punya Allah.”

Angi merasa muak dengan lingkungan keluarga yang menjadi paranormal secara turun-temurun. Semua keluarga Angi berprofesi yang sama. Namun, Angi mencoba untuk keluar jalur dengan pergi ke Jakarta dan merubah nasibnya sendiri. Angi yakin bahwa nasib bisa berubah asalkan ia mau berusaha untuk merubah nasibnya sendiri.

“Aku yakin Allah tidak tidur,” ucap Angi yang yakin atas kekuasaan Allah.

“Aku adalah calon suamimu. Sudah tertulis sejak dulu sebelum kau lahir kedunia ini,” sontak makhluk astral itu merespon ucapan Angi. “Aku adalah takdirmu.”

“Tidak,” balas Angi. “Kau bukan calon suamiku.”

“Tidakkah kau ingat, aku sudah beberapa kali menolongmu dalam keadaan sakaratul mautmu,” kata sang makhluk.

“Ingatkah saat kau bermain dengan hantu di belakang sekolahmu. Dia hampir saja membawa arwahmu ke dimensinya dan kau takkan bisa kembali ke duniamu.”

”Atau, kecelakaan bermotor yang kau alami bersama temanmu saat SMA. Arwahmu sudah berada di samping jasadmu. Semua orang mengira kau meninggal. Keluargamu sudah membuat acara pemakaman mu. Tapi, aku berhasil mengembalikkan mu ke dunia ini.”

Angi yang mendengar penjelasan sang makhluk menjadi tertegun dan terdiam. Ia langsung mengingat kembali kejadian-kejadian tragis dalam hidupnya yang hampir merenggut nyawanya tersebut.

“Aku ingat, aku menaikimu saat jasadku tergeletak di aspal dan kau membawaku pergi,” ucap Angi. “Tapi aku tak tahu lagi.”

Kemudian, kepala Angi langsung terasa pusing, berat dan badannya tak mampu berdiri. 

Ia pingsan.

”Akhirnya kau datang juga kepadaku,” seru makhluk astral berwujud manusia itu. ”ini aku, takdirmu.”

”Kenapa kau memakan arwah laki-laki yang menjadi korban kecelakaan tadi?” tanya Angi.

”Seseorang membuat perjanjian denganku dan arwah itu adalah imbalannya,” jawab sang makhluk.

”Lalu, siapa kau sebenarnya?” tanya Angi lagi.

”Aku adalah Ki Slamet. Keturunan Nyi Roro Kidul yang ketujuh. Aku sudah diberi tugas untuk mejagamu dan menjadi calon suamimu kelak. Itu sudah tertulis sejak dahulu. Aku hanya menjalankan suratan takdirku,” jawab Ki Slamet

”Ambillah darahku. Banyak orang yang membutuhkan bantuanmu. Kau bisa membantu mereka dengan meminum darahku ini,” lanjut sang makhluk.

“Tidak, aku tidak membutuhkan darahmu,” balas Angi. “Nyi Roro Kidul hanyalah konco wingking yang sangat kuno. Tak percaya aku!”

“Esok hari akan ada beberapa temanmu datang mengunjungimu. Teman yang tak kau sangka masih ingat denganmu. Bantullah ia,” ucap Ki Slamet

”Aku tak mempercayaimu,” tangkas Angi.

“Ambil darahku kapan saja kau butuh. Aku selalu ada di dekatmu. Kau harus percaya semua ini. Karena ini adalah takdirmu, Angi,” balas Ki Slamet

”Kau harus jawab dulu, di mana kau sembunyikan arwah laki-laki tak berdosa itu?” ucap Angi.

Kemudian dalam sekejap Ki Slamet membawa Angi ke dimensi arwah, dimana ia bisa melihat sang arwah laki-laki korban kecelakaan itu terombang-ambing dalam energi negatif dari dimensi tersebut. Arwah tersebut adalah arwah tumbal dari suatu perjanjian yang dibuat seorang manusia dengan makhluk gaib. Mereka yang menjadi tumbal akan masuk kedalam dimensi yang seperti mengambang. Tidak lanjut ke atas dan tidak pula kembali pulang. Itulah penyebab arwah-arwah tersebut kadang masih bisa terlihat di sekeliling manusia atau yang disebut dengan keluarga dan kerabat dekatnya.

”Aku harus menolongnya!” ucap Angi yang mau berlari ke arah arwah tersebut.

”Tunggu, jika kau mendekat ke arahnya kau akan terbawa ke dimensi itu,” respon Ki Slamet. ”Lebih baik kau tunggu disini.”

”Setidaknya dia bisa mati dengan tenang. Tolonglah!” minta Angi kepada Ki Slamet.

”Itu sudah suratan takdirnya. Kau tak bisa mengubahnya,” jawab Ki Slamet. ”Dia akan terbawa masuk bersamaan dengan energi negatif itu.”

”Kenapa harus bersama energi negatif itu? Tak bisakah kau masukkan ia dalam energi positif?” pinta Angi kepada Ki Slamet.

”Manusia-manusia yang menjadi tumbal dalam perjanjian makhluk gaib pasti akan berada disana. Itulah dimensi yang akan mereka lalui terlebih dahulu,” jawab Ki Slamet.

Angi hanya bisa menangis melihat keadaan arwah laki-laki itu yang terombang-ambing diatas pusaran ruang waktu. Ia tak bisa berbuat apa-apa meskipun ia sudah dekat. Ki Slamet yang sejak tadi bersamanya pun tiba-tiba menghilang tanpa aba-aba.

Angi yang masih berada di dimensi arwah tersebut kemudian mendengar sebuah suara dari kejauhan. Suara yang tak asing di telinganya. Semakin dekat suara itu mengelilinginya. Lebih dekat, lebih terasa dan lebih nyata.

”Suara iniiiiii ….,” ucap Angi yang masih menerka suara tersebut. ”Bagaimana aku bisa kembali?” 

”Aku masih terperangkap disini!”

Ruang waktu tersebut kemudian menjadi lebih pengap dan hitam. Ia tak mampu menahan arus gelombang dimensi tersebut. Ia terbawa arus. Lalu, hilang.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Boneka Misterius

    Aku menerima sebuah boneka dari salah satu pasienku. Selama 5 tahun aku mengabdikan diri ke masyarakat sebagai personel kesehatan, ini bukan kali pertama aku menerima hadiah dari pasien. Iya sih, aku memang tidak meminta mereka memberikanku sesuatu. Tapi karena di desa terpencil ini. Hampir semua penduduk adalah petani kecil yang berpenghasilan tidak seberapa. Biaya murah tapi berkualitas. Ini adalah mottoku ketika aku menerima sertifikat kedokteranku. Boneka yang diberikan kepadaku sudah tua. Bajunya sudah lecek. Penuh dengan sobek dibeberapa sisi. Rambutnya juga sebagian sudah rontok. "Nama boneka itu Tania, bu dokter" kata seorang wanita tua yang memberikan kepadaku. "Tania ya? Hihihi. Namanya sama kaya Saya nek" kataku sembari memberikan resep kepadanya. Tangan nenek itu sudah bergemetar. Dia sepertinya sudah susah mengakat tangannya sendiri. Aku melipat surat resep dan meletakannya di tangan kanannya. "Semoga lekas

  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Ame Onna Ke Indonesia

    Kali ini pasien Angi bukan berasal dari local. Ia adalah seorang warga negara asing yang sedang bekerja untuk tiga tahun ke depan di Indonesia. Kedatangannya ke Indonesia ini tidak serta merta membautnya menjadi gembira, pasalnya ia membawa orang lain dalam perjalanannya ini. Bahkan parahnya, orang itu bukanlah manusia melainkan sosok makhluk gaib yang menempel pada tubuhnya hingga terbawa ke sini. “Bagaimana tuan tahu bahwa ada sosok gaib yang mengikuti tuan?” tanya Angi memancing. Padahal, Angi pun sudah melihat hantu wanita itu di samping tuan Jepang itu, sebut saja nama samarannya adalah Juno. “Saya sering sekali bermimpi hantu wanita yang sedang membawa anak kecil yang menangis. Ketika saya mendekati anak tersebut, wajahnya sangat pucat dan badannya sudah kaku. Tapi suaranya begitu keras menangis,” jelasnya. “Lalu, bagaimana jika benar hantu itu ada?” tanya Angi kembali. “Tolong lepaskan hantu itu dari diri saya. Hal ini membuat saya tida

  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Memanggil Khodam

    Dengan begitu, selesai sudah tugas Angi untuk membantu pasiennya. Ia cukup untuk memverifikasi jika sang anak sulung itu sudah melakukan tugasnya yang diwasiatkan oleh sang khodam. Baru saja Angi menyelesaikan salah satu tugasnya, kini seorang pasien sudah menghubunginya kembali. Kali ini sang pasien minta untuk penjagaan diri. Hal ini karena dirinya bekerja di bagian yang berhubungan dengan mayat di salah satu rumah sakit. Oleh karena itu, penting baginya agar terlindungi dari gangguan para makhlus halus. Sebut saja namanya Ara. Seorang perawat yang bertugas di bagian ruang jenazah. Yang kemudian mulai terusik oleh kehadiran sesosok makhluk gaib.Ara menceritakan bahwa dirinya tidur di ruangan dekat dengan kamar mayat. Hal ini sudah biasa baginya. Selama ia bekerja di sana belum pernah diganggu oleh sesosok makhluk gaib apapun. Hingga suatu hari itupun terjadi. Setiap hari, setiap malam ia bekerja dengan normal tetapi tidak pada malam itu. Ketika diminta

  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Penunggu Mustika Putih

    Sang Mentari mulai menunjukkan cahaya kehangatannya. Angi pun segera bangun dan bergegas untuk memulai pencariannya tentang Penunggu Mustika Putih milik seorang pasien yang datang kepadanya sehari yang lalu. Sang pasien meminta tolong kepada Angi untuk membantu sang kakek agar bisa sembuh dari penyakit menahunnya. Penyakit yang tidak bias aini tidka bisa dilihat oleh ilmu medis, oleh karena itu, sang pasien yang merupakan anak sulungnya itu meminta bantuan kepada seseorang yang ahli dalam ilmu spiritual. Perjalanan pun dimulai dengan tak lupa membawa sang mustika legendaris sebagai penjaga diri Angi dari ancaman para iblis. Angi mulai mendaki gunung Bayangkaki yang berada di daerah Sawoo. Tak lupa Angi membawa pula obat manjurnya, yaitu darah sang ular, untuk berjaga-jaga jika dirinya terluka bahkan ada seseorang yang meminta bantuannya. Sebelum berangkat ke sana Angi mampir sebentar di daerah Jabung buat minum es dawet , asal tau saja d

  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Histori Sebuah Mustika Putih

    Batu mustika Batu mulia ialah segala jenis batuan dan mineral yang memiliki sifat fisik dan kimia yang khas,yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku perihasan. Menurut KBBI (2014:7), permata adalah batu berharga yang berwarna indah.Ada yang menyebabkan batu ini berwarnawarni,yaitu komponen unsur kimia penyusunannya (unsur transisi yang memberi warna pada komponen pokok yang biasa bening).Mustika atau Mestika adalah berasal dari Alam, atau Alamiah terbentuk dari Berbagai macam Unsur mulai dari unsur Tumbuhan, unsur binatang, unsur Tanah/bumi, Air, api dan Udara dan juga unsur mineral lainnya.Penamaan Mustika/Mestika ini diambil biasa diambil hanya dari jenis unsur2 tersebut yang terbentuk dalam batuan atau Batu Mustika, Sementara hakiki dan hakikat Terang nyata adanya adalah Unsur-unsur yang terbentuk diatas dan yang mengandung Riwayat jelas serta Biasanya Termasyur dikalangan orang-orang tertentu.Seperti misal Mestika Nabi Nuh

  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Air Tempuran

    Dalam suasana gelap Angi tak sadar bahwa dirinya kini tak lagi berada dalam pertarungan sengit dengan sang iblis. Dalam dimensi itu ia bertemu dengan KI Slamet yang sudah emnunggunya sejak beberapa jam yang lalu. “Bagaimana perjalananmu sayang? Apakah menyenangkan?” tutur Ki Slamet melihat Angi tergopoh-gopoh menopang tubuhnya agar stabil. “Apa maksud Aki? Apa semua ini bukan bagian dari mimip?” tanya Angi dengan penasaran. Ia bahkan mengira bahwa dirinya masih dalam pertaungan melawan snag iblis yang hampir saja menghabisi nyawanya dalam satu kedipan mata. Lalu, Angi berjalan tertatih dan melangkah maju menuju Ki Slamet yang sedang berdiri di seberang dimensi. Entah apa yang sedang ia rasakan kali ini benar-benar membuatnya sangat bingung. “Kau berada di dimensi ketiga alam bawah sadarmu. Kau sudah menempuh perjalanan berat untuk mendapatkan sang mustika legendaris itu. Kini kau bisa beristirahat untuk oenembuhan lukamu.” “Tapi, bagai

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status