Share

Teman Lama

Penulis: anoen_27
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-05 20:30:48

Angi terlelap dalam tidur dengan membawa sejuta kejenuhan dalam pengalaman hidupnya yang tak bisa ia tanggung sendiri. 

 

Wallpaper HP itu masih menyala dengan cahaya yang mulai redup di genggaman tangannya. HP Smartphone tersebut memiliki ukuran layar 5-inchi dan tidak menggunakan nada dering. Hanya getaran yang diaktifkan saat ada notifikasi masuk. Tak lama cahaya itu pun mulai redup dan mati.

 

Tak sadar Angi menggerakkan tanggannya kebawah dan HP itu terjatuh tergeletak di atas lantai. Layar HP itu mulai memancarkan sinar hangat yang mulai menyelimuti seisi ruangan. Ruangan kamar kos Angi yang kecil dan pengap itu berubah menjadi sangat terang seperti ruangan dengan banyak lampu-lampu di atasnya. 

 

Suara gemuruh angin mulai keluar dari layar handphone Angi yang sedang tergeletak di atas lantai tersebut. Denting suara jam dinding kamar Angi terdengar begitu jelas setiap detiknya. 

 

Hal ini menandakan akan ada sesuatu yang muncul di tengah ruangan tersebut. Semakin kencang gemuruh angin yang keluar dari handphone Angi. Semakin dekat, sesuatu itu akan tiba.

 

Tiba-tiba saja handphone itu bergetar kencang dengan layar yang terus menyala. Sesuatu itu keluar bersamaan dengan gemuruh angin dan getaran handphone yang sangat bising. Suasana ruangan Angi seketika redup, hitam, gelap dan sangat dingin.

 

”Angi bangunlah.. mari ikut bersamaku,” seru makhluk astral yang tak nampak jelas wujudnya itu. Hanya sekumpulan kabut dingin berkumpul di sebelah ranjang tidur Angi.

 

Angi terbangun mendengar suara makhluk itu. Suara yang menggetarkan hati dan pikiran Angi sehingga ia terbangun di saat terlelap. 

 

“Siapa?” bertanya angi pada suara yang membangunkannya. Angi yang masih tertidur di ranjangnya dan belum membuka kedua matanya.  

 

Kemudian Angi perlahan mulai membuka kedua matanya. Angi merasa bingung dengan keadaan kamarnya yang terlihat gelap dan dingin. Kemudian Angi teringat handphone yang ia genggam sebelum tidur. Kedua tangan Angi mencoba meraba di sekitar.  Tapi handphone itu tidak ada di dekatnya. 

 

Tiba-tiba saja handphone itu bergetar lagi di bawah lantai dan menyemburatkan cahaya ke seluruh ruangan kamar Angi. Terlihat wallpaper HP itu hilang. Tidak ada gambar apapun yang terlihat. Hanya suara getaran yang semakin kencang, keras, dan hilang. Senyap.

 

“Aku pendamping mu,” ucap makhluk itu. “Kita ditakdirkan hidup bersama,” menjelaskan makhluk astral itu kepada Angi yang masih tidak sadarkan diri sepenuhnya. 

 

”Bukalah kedua matamu dan kau akan melihat semuanya,” tutur makhluk itu kepada Angi yang masih tak sadarkan diri.

 

Kemudian Angi menuruti perintah sang makhluk astral tersebut dan ia mulai membuka perlahan kedua matanya. Angi tak mampu membuka matanya secara sempurna karena terlalu banyak cahaya yang menyilaukan kedua matanya. Ia mengerutkan dahi dan alisnya. 

 

Matanya yang terbuka kecil itu mulai memperhatikan benda yang ada di hadapannya. Perlahan cahaya itu meredup dan Angi mulai melihat ke sekeliling. Ia benar-benar tak tahu berada di tempat apa. Semuanya terlihat gelap, hitam dan senyap. Udara semakin terasa susut dan tak bebas bernafas.

 

Angi yang berdiri di depan makhluk tersebut mulai bertanya, “dimana aku? dan siapa kau?”

 

”Ha ha ha.. Kau tak mengingatku?” tutur sang makhluk.

 

”Kita sudah lama bersama 23 tahun lamanya,” jelas sang makhluk kepada Angi.

 

Kemudian Angi merespon dengan rasa terkejut, “bersama? Aku tak mengenalmu!”

 

“Kau saat ini berada di dimensi berbeda.

Ikutlah bersamaku!” berkata sang makhluk.

 

”Tidaaaakkkk!!!” teriak angi dengan sangat ketakutan.

 

Makhluk itu mulai bergerak mendekati Angi. Suasana dimensi itu begitu senyap hanya suara gemuruh angin dan kabut dingin terlihat berjalan menuju Angi. Angi yang sedang berdiri merasa terpaku dengan keadaan. Ia tak bisa bergerak dan berbicara sepatah katapun.

 

Angi sangat ketakutan dan ia bingung harus berlari ke arah mana karena semua terlihat gelap. Tak ada jalan. Tak ada petunjuk. Suasana amat terasa hampa. Kemudian, ia perlahan mulai berjalan mundur dan kabut dingin pun mulai menghilang.

 

Tak lama setelah itu, tiba-tiba saja makhluk itu menampakkan wajahnya di depan kedua mata Angi. Sontak angi berteriak kaget. 

 

“Aaaaakkkkkkhhh!!!!” teriak angi sekencang-kencangnya.

 

Dengan gerakan reflek Angi menutup kedua matanya.

 

Makhluk astral itu tersenyum sinis. Dengan tatapan tajam makhluk itu memandangi wajah Angi yang tertutup oleh kedua tangannya. Kemudian, makhluk itu memejamkan kedua matanya. Tiba-tiba semua berubah menjadi putih dan hilang. 

 

Angi langsung terbangun dari tempat tidurnya. Ia langsung duduk dan bernafas dengan cepat seperti orang yang sedang dikejar-kejar hantu. Tangan kanan Angi memegang dada dengan jantung yang berdetak dengan kencang. Wajah pucat pasi. Pandangan kosong.

 

Tatapan Angi mulai bergeser ke arah HP yang tergeletak di atas lantai. Nafasnya mulai Kembali stabil. Ia segera turun dari tempat tidurnya dan langsung  memegang HP dengan layar yang sedang mati.

 

Dengan tangan kanan gemetar, ia memberanikan diri untuk melihat wallpaper HP itu. Ia tekan tombol menu dan muncullah gambar selfi dirinya sebagai wallpaper. Angi menghela nafas lega.

 

“Syukurlah,” ucap kata dengan perasaan tenang.

 

 Tiba-tiba saja wajah Angi di HP itu berubah menjadi gambar makhluk astral yang mengajaknya ke dimensi lain.

 

Makhluk itu tersenyum garang dengan tatapan penuh hasrat ingin masuk ke dalam tubuh Angi. Sontak ia melempar HP nya ke lantai lagi.

 

Terdengar suara tertawa makhluk itu mengisi ruangannya yang kecil, “ha ha ha ha.”

 

Suara itu kemudian terdengar menjauh dan menghilang.

 

Tak sadar dengan waktu yang sudah berjalan cukup lama, Angi melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi. Cahaya matahari masuk melalui celah-celah jendela yang masih tertutup gorden. Beberapa celah lain masuk melalui ventilasi udara yang ada di atas jendela kamar kosannya.

 

Angi tersungkur lemas dan masih tak percaya apa yang ia alami semalam. Ia merasa takut dan juga bingung atas apa yang telah terjadi padanya. Ia tak menyangka bisa pergi ke dimensi lain dan bertemu dengan makhluk astral yang membawanya ke sana. Wajah dan tatapan makhluk tersebut terbayang terus dalam pikiran angi.

 

“Ddrrrtttttt… ddrrrrttttt..,” suara getaran handphone berbunyi.

 

Angi terkejut menghela nafas panjang dan bergegas melihat siapa yang sedang menelponnya. Terlihat di layar HP itu nama seseorang yang tidak asing baginya.

 

“Adhimas..,” berkata Angi sambil mengerutkan dahinya.

 

”Sudah lama sekali adhimas tidak menghubungiku,” berkata angi dengan rasa penasaran.

 

Kemudian Angi mengangkat telepon dari Adhimas dan mencoba untuk berekspresi santai.

 

“Hai, Adhimas. Apa kabar?” sapa angi saat memulai perbincangan di telepon dengan Adhimas.

 

“Hai, Angi. Aku baik. Aku tiba-tiba saja teringat padamu. Aku langsung menghubungimu,” berkata Adhimas dengan terbata-bata.

 

“Benarkah? Aku tidak apa-apa mas,” Angi langsung menjawab kekhawatiran Adhimas. 

 

Teman dekat yang sudah beberapa bulan tak menghubungi Angi.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Boneka Misterius

    Aku menerima sebuah boneka dari salah satu pasienku. Selama 5 tahun aku mengabdikan diri ke masyarakat sebagai personel kesehatan, ini bukan kali pertama aku menerima hadiah dari pasien. Iya sih, aku memang tidak meminta mereka memberikanku sesuatu. Tapi karena di desa terpencil ini. Hampir semua penduduk adalah petani kecil yang berpenghasilan tidak seberapa. Biaya murah tapi berkualitas. Ini adalah mottoku ketika aku menerima sertifikat kedokteranku. Boneka yang diberikan kepadaku sudah tua. Bajunya sudah lecek. Penuh dengan sobek dibeberapa sisi. Rambutnya juga sebagian sudah rontok. "Nama boneka itu Tania, bu dokter" kata seorang wanita tua yang memberikan kepadaku. "Tania ya? Hihihi. Namanya sama kaya Saya nek" kataku sembari memberikan resep kepadanya. Tangan nenek itu sudah bergemetar. Dia sepertinya sudah susah mengakat tangannya sendiri. Aku melipat surat resep dan meletakannya di tangan kanannya. "Semoga lekas

  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Ame Onna Ke Indonesia

    Kali ini pasien Angi bukan berasal dari local. Ia adalah seorang warga negara asing yang sedang bekerja untuk tiga tahun ke depan di Indonesia. Kedatangannya ke Indonesia ini tidak serta merta membautnya menjadi gembira, pasalnya ia membawa orang lain dalam perjalanannya ini. Bahkan parahnya, orang itu bukanlah manusia melainkan sosok makhluk gaib yang menempel pada tubuhnya hingga terbawa ke sini. “Bagaimana tuan tahu bahwa ada sosok gaib yang mengikuti tuan?” tanya Angi memancing. Padahal, Angi pun sudah melihat hantu wanita itu di samping tuan Jepang itu, sebut saja nama samarannya adalah Juno. “Saya sering sekali bermimpi hantu wanita yang sedang membawa anak kecil yang menangis. Ketika saya mendekati anak tersebut, wajahnya sangat pucat dan badannya sudah kaku. Tapi suaranya begitu keras menangis,” jelasnya. “Lalu, bagaimana jika benar hantu itu ada?” tanya Angi kembali. “Tolong lepaskan hantu itu dari diri saya. Hal ini membuat saya tida

  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Memanggil Khodam

    Dengan begitu, selesai sudah tugas Angi untuk membantu pasiennya. Ia cukup untuk memverifikasi jika sang anak sulung itu sudah melakukan tugasnya yang diwasiatkan oleh sang khodam. Baru saja Angi menyelesaikan salah satu tugasnya, kini seorang pasien sudah menghubunginya kembali. Kali ini sang pasien minta untuk penjagaan diri. Hal ini karena dirinya bekerja di bagian yang berhubungan dengan mayat di salah satu rumah sakit. Oleh karena itu, penting baginya agar terlindungi dari gangguan para makhlus halus. Sebut saja namanya Ara. Seorang perawat yang bertugas di bagian ruang jenazah. Yang kemudian mulai terusik oleh kehadiran sesosok makhluk gaib.Ara menceritakan bahwa dirinya tidur di ruangan dekat dengan kamar mayat. Hal ini sudah biasa baginya. Selama ia bekerja di sana belum pernah diganggu oleh sesosok makhluk gaib apapun. Hingga suatu hari itupun terjadi. Setiap hari, setiap malam ia bekerja dengan normal tetapi tidak pada malam itu. Ketika diminta

  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Penunggu Mustika Putih

    Sang Mentari mulai menunjukkan cahaya kehangatannya. Angi pun segera bangun dan bergegas untuk memulai pencariannya tentang Penunggu Mustika Putih milik seorang pasien yang datang kepadanya sehari yang lalu. Sang pasien meminta tolong kepada Angi untuk membantu sang kakek agar bisa sembuh dari penyakit menahunnya. Penyakit yang tidak bias aini tidka bisa dilihat oleh ilmu medis, oleh karena itu, sang pasien yang merupakan anak sulungnya itu meminta bantuan kepada seseorang yang ahli dalam ilmu spiritual. Perjalanan pun dimulai dengan tak lupa membawa sang mustika legendaris sebagai penjaga diri Angi dari ancaman para iblis. Angi mulai mendaki gunung Bayangkaki yang berada di daerah Sawoo. Tak lupa Angi membawa pula obat manjurnya, yaitu darah sang ular, untuk berjaga-jaga jika dirinya terluka bahkan ada seseorang yang meminta bantuannya. Sebelum berangkat ke sana Angi mampir sebentar di daerah Jabung buat minum es dawet , asal tau saja d

  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Histori Sebuah Mustika Putih

    Batu mustika Batu mulia ialah segala jenis batuan dan mineral yang memiliki sifat fisik dan kimia yang khas,yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku perihasan. Menurut KBBI (2014:7), permata adalah batu berharga yang berwarna indah.Ada yang menyebabkan batu ini berwarnawarni,yaitu komponen unsur kimia penyusunannya (unsur transisi yang memberi warna pada komponen pokok yang biasa bening).Mustika atau Mestika adalah berasal dari Alam, atau Alamiah terbentuk dari Berbagai macam Unsur mulai dari unsur Tumbuhan, unsur binatang, unsur Tanah/bumi, Air, api dan Udara dan juga unsur mineral lainnya.Penamaan Mustika/Mestika ini diambil biasa diambil hanya dari jenis unsur2 tersebut yang terbentuk dalam batuan atau Batu Mustika, Sementara hakiki dan hakikat Terang nyata adanya adalah Unsur-unsur yang terbentuk diatas dan yang mengandung Riwayat jelas serta Biasanya Termasyur dikalangan orang-orang tertentu.Seperti misal Mestika Nabi Nuh

  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Air Tempuran

    Dalam suasana gelap Angi tak sadar bahwa dirinya kini tak lagi berada dalam pertarungan sengit dengan sang iblis. Dalam dimensi itu ia bertemu dengan KI Slamet yang sudah emnunggunya sejak beberapa jam yang lalu. “Bagaimana perjalananmu sayang? Apakah menyenangkan?” tutur Ki Slamet melihat Angi tergopoh-gopoh menopang tubuhnya agar stabil. “Apa maksud Aki? Apa semua ini bukan bagian dari mimip?” tanya Angi dengan penasaran. Ia bahkan mengira bahwa dirinya masih dalam pertaungan melawan snag iblis yang hampir saja menghabisi nyawanya dalam satu kedipan mata. Lalu, Angi berjalan tertatih dan melangkah maju menuju Ki Slamet yang sedang berdiri di seberang dimensi. Entah apa yang sedang ia rasakan kali ini benar-benar membuatnya sangat bingung. “Kau berada di dimensi ketiga alam bawah sadarmu. Kau sudah menempuh perjalanan berat untuk mendapatkan sang mustika legendaris itu. Kini kau bisa beristirahat untuk oenembuhan lukamu.” “Tapi, bagai

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status