Share

121. Benci Tapi Sayang

“Oh ya kalian mau makan siang di sini?” tanya Hanin mengalihkan pembicaraan.

“Nggak, mau main bola! Ya makan lah, kamu nggak lihat kita lagi nunggu antrean panjang itu, nyesel saya datang kemari dan bertemu kamu lagi di sini!” kilahnya berbohong.

“Ayuk Dim, kita cari makan di tempat lain!” ajaknya lagi.

“Kalian mau ke mana? Makan di sini saja,” ajak Hanin tersenyum.

“Dengar ya Hanin, tidak usah berbaik hati dengan kami, memang hanya kamu saja yang menjual makanan, banyak kali dan pastinya enak juga,” Rayhan menatap lekat wajah Hanin yang masih terlihat lelah.

“Kamu kenapa sih, dari awal kita bertemu kamu selalu jutek sama aku? Ada apa denganmu, Ray? Memang aku ada salah apa sama kamu?” tanya Hanin kesal kepada Rayhan.

“Ayolah Ray, elo kenapa sih? Benar tuh yang dikatakan Hanin, elo itu bersikap aneh sama Hanin! Tunggu dulu kalian sudah saling kenal?” tanya Dimas penasaran.

“Iya Mas, kita sudah kenal semenjak kami masih kecil,” jawab Hanin tersenyum.

Rayhan hanya diam melihat Dimas ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status