Beranda / Romansa / Surga Semalam / 217 Kenapa Julia Tidak bisa Memanggilmu Ibu?

Share

217 Kenapa Julia Tidak bisa Memanggilmu Ibu?

Penulis: Heartwriter
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-19 13:15:59

"Mereka sedang mandi," jawab Julia.

"Oh." Kevin menatap Julia. "Bagaimana kabarmu?"

"Julia baik-baik aja. Oh iya, Ayah, kamu membeli banyak barang untuk sekolah hari ini. Guru memujimu. Ini stiker yang Julia buat sebagai hadiah untuk ayah." Julia melepas stiker boneka yang dia kenakan di wajahnya dan menempelkannya di sisi wajah ayahnya.

Kevin mengangkat alisnya dan tidak menolak.

Lius berdiri di belakang CEO-nya dan merasa itu sedikit lucu. Namun, CEO-nya tidak keberatan. Apalagi CEO-nya tampan. Tidak peduli apapun, hal itu tidak akan mempengaruhi ketampanannya.

Kevin terus menggendong Julia ke dalam rumah.

Ketika Windy keluar dari dapur, dia melihat beberapa pengawal memasuki ruang tamu. Ada beberapa tas yang berisi barang-barang yang diletakkan di seluruh sofa dan di bawah sofa.

Windy tampak bingung. “Kamu sudah membeli banyak barang lagi?”

Lius dan pengawalnya meletakkan tas-tasnya dan pergi.

Windy membuka tas dan melihat ke dalam. Itu semua adalah pakaian anak-anak. Bukan hanya p
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Surga Semalam   217 Kenapa Julia Tidak bisa Memanggilmu Ibu?

    "Mereka sedang mandi," jawab Julia."Oh." Kevin menatap Julia. "Bagaimana kabarmu?""Julia baik-baik aja. Oh iya, Ayah, kamu membeli banyak barang untuk sekolah hari ini. Guru memujimu. Ini stiker yang Julia buat sebagai hadiah untuk ayah." Julia melepas stiker boneka yang dia kenakan di wajahnya dan menempelkannya di sisi wajah ayahnya.Kevin mengangkat alisnya dan tidak menolak.Lius berdiri di belakang CEO-nya dan merasa itu sedikit lucu. Namun, CEO-nya tidak keberatan. Apalagi CEO-nya tampan. Tidak peduli apapun, hal itu tidak akan mempengaruhi ketampanannya.Kevin terus menggendong Julia ke dalam rumah.Ketika Windy keluar dari dapur, dia melihat beberapa pengawal memasuki ruang tamu. Ada beberapa tas yang berisi barang-barang yang diletakkan di seluruh sofa dan di bawah sofa.Windy tampak bingung. “Kamu sudah membeli banyak barang lagi?”Lius dan pengawalnya meletakkan tas-tasnya dan pergi.Windy membuka tas dan melihat ke dalam. Itu semua adalah pakaian anak-anak. Bukan hanya p

  • Surga Semalam   216 Kevin Datang untuk Makan Malam

    Kevin mengerutkan alisnya sebelum berkata, "nanti aku tanyakan saat makan malam."Sebelum Windy bisa menolaknya, Kevin sudah menutup teleponnya.Setelah menutup telepon, Kevin yang berwajah kaku terus menonton video program yang ia peroleh dari stasiun TV. Pada adegan tertentu, dia menghentikannya.Tony melompat dari tempat duduknya. "Dengar, sudah kubilang, anak itu mirip denganmu, kan? Sial, dia bahkan lebih mirip denganmu jika dilihat lebih dekat! Mungkinkah sperma kamu dicuri? Aku harus menelepon Bibi. Dia akan sangat senang!" Saat Tony mengeluarkan ponselnya, Kevin mendorongnya ke samping."Aku akan mengaturnya sendiri. Jangan ikut campur!""Kenapa aku tidak bisa? tidak peduli apa, aku adalah bagian dari keluarga!" Itu terutama karena Tony tidak bisa berpura-pura tidak mengetahui berita sebesar itu!"Aku memperingatkanmu, jika kamu ember sepatah kata pun..." Kevin menatapnya dengan dingin. Tidak ada kehangatan di matanya, yang membuat Tony takut.Tony tahu bahwa pria itu sedang d

  • Surga Semalam   215 Merasa tidak Nyaman Sepanjang Hari

    Bayu mengangguk. "Baik. Baik kalau begitu. Makan siang belum siap. Biarkan Bibi Lineke mengajakmu berkeliling rumah!”Lineke dan Lili sangat ramah dan mengajak Windy ke taman untuk berjalan-jalan. Lalu mereka naik ke atas, dan minum teh di balkon. Balkon di lantai dua sangat besar. Dari lantai atas, orang bisa melihat taman dan pemandangan di baliknya. Itu menenangkan!“Nona Windy, apakah kamu punya pacar?” Lineke mulai semakin menyukai Windy. Meskipun Windy berasal dari keluarga biasa, Lineke menyadari bahwa Windy sangat sopan dan sikapnya tidak merendahkan atau sombong. Dia semakin menyukai wanita itu!“Tidak, aku belum berencana menjalin hubungan!” Windy tersenyum malu-malu. meskipun dia sangat menyukai Bibi Lineke dan menganggapnya ramah, dia masih menjaga privasinya. "Selain itu, aku sebenarnya tidak tertarik untuk menjalin hubungan saat ini."Lineke kecewa. Sebenarnya dia ingin memperkenalkan salah satu kerabatnya kepada Windy.Kerabatnya itu memberinya alasan untuk khawatir. Ka

  • Surga Semalam   214 Mensponsori Sekolah

    Margareth menyela pembicaraan mereka. “Kamu sudah dewasa. Mengapa kamu iri pada lelaki itu? Fandy itu sudah mengenal anak itu sebelum kamu. Tentu saja anak ini menyukainya! Jika kamu menghabiskan lebih banyak waktu bersama kami di masa depan, dia akan lebih menyukai kamu.”Margareth pada awalnya dia sedikit cemburu, tapi sekarang tidak lagi. Julia pasti akan semakin menyukai mereka, karena dia menghabiskan waktu bersama mereka setiap hari.Kevin mendengus. “Aku khawatir di masa yang akan datang, ibu yang akan lebih cemburu daripada aku!”Margareth meliriknya dengan tidak senang. “Ibu lebih berhati besar darimu!”Kevin tidak berbicara lebih jauh. Sebaliknya, dia mengamati wajah anak itu dengan intens.Julia merasa tidak nyaman dipandangi seperti itu. “Ayah, apakah ada sesuatu di wajah Julia?”Ekspresi Kevin berubah lembut. “Tidak, Julia sangat cantik!”“Ya, Julia adalah anak yang cantik. Ayah, dalam hal ini bolehkah aku kembali ke sekolah tempat kakak-kakakku berada?”“Tentu, ayah akan

  • Surga Semalam   213 Foto Anak Kembar Tiga

    Ada banyak anak di dalam foto-foto itu. Belum sempat Kevin melihatnya lebih jauh, dia sudah tiba di mobilnya, karena supirnya sudah memundurkan mobil ke dalam gang yang sudah sepi untuk menjemputnya.Setelah masuk ke dalam mobil, Kevin menerima telepon. Setengah jam berlalu dan mobil baru sampai di gedung kantor karena sempat terjebak kemacetan.Selama itu, Kevin masih terus menelpon.Lius keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil. Pembelaan Kevin kepadanya pada hari ini, membuat dia semakin respect pada CEO-nya.Kevin menutup telepon dan melirik foto-foto yang tergeletak di sampingnya.Di bagian atas ada foto anak-anak yang sedang melakukan aktivitas bersama. Dia dengan mudah melihat Julia di antara sekelompok anak-anak.Julia mengenakan seragam sekolah dan memegang dua bunga matahari kuning. Julia tampak mengayunkan pinggulnya dan menari.Dia mencari ke foto lain dan melihat Julia cemberut. Dia terlihat sangat manis!Kevin terkekeh melihat foto itu.Dia mengambil foto-foto itu da

  • Surga Semalam   212 Konflik dengan Murphy

    Melihat anak itu, Lius segera berusaha mendekatinya. "Aku benar. Dia benar-benar mirip CEO. Terlihat seperti CEO masih kecil.Lius mendekat, tapi, ada banyak orang di dekat tempat ini sehingga dia harus meminta jalan. Saat dia mengangkat wajahnya, anak yang mirip CEO-nya itu, tidak terlihat lagi.Dengan dalih pergi ke kamar kecil, Lius yang masih penasaran, berkeliling untuk memeriksa setiap ruang kelas. Guru mengenalinya. Melihat dia sepertinya sedang mencari seorang anak, mereka membiarkan tingkah lakunya itu.Dia putuskan untuk tinggal di sekolah ini selama beberapa menit untuk memeriksa seluruh ruang kelas. Hari ini, semua anak datang ke sekolah, tapi dia tidak melihat anak itu lagi!**Di persimpangan, Windy menghela nafas lega ketika melihat Kevin masuk ke dalam mobil."Kalau begitu aku akan pergi! Sampai jumpa lain waktu." Windy pergi tanpa menunggu jawaban Kevin.Dia harus pergi dan bertemu seseorang hari ini. Pihak lain telah menunjukkan keramahan yang luar biasa dan dia tida

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status