Jason kembali ke kamar hotel tempat dia meninggalkan seorang gadis yang tidak dia tahu namanya itu.
Tapi saat Jason tiba di kamar hotel itu, kamar hotel itu sudah dalam keadaan kosong. Bahkan ada seorang petugas hotel yang kini datang untuk membersihkan kamar. Jason bertanya kepada petugas Hotel itu dan dijawab kalau penghuni kamar ini sudah check out. Jason cuma bisa menghela nafas berat karena dia tidak bisa menemukan gadis yang semalam bersamanya itu. Masih terngiang-ngiang dengan perkataan dari Tony yang menyebutkan kalau gadis yang bersamanya semalam ini itu adalah seorang gadis yang disewa Tony dari sebuah klub malam dan gadis itu cuma akting seperti orang diperkosa karena memang hal itulah yang diperintahkan Tony kepada gadis itu. Antara percaya atau tidak dengan perkataan Tony itu, tiba-tiba Jason mendapatkan kiriman foto dari Tony lewat WA. Setelah Jason membuka foto itu, ternyata foto itu berisi foto gadis yang semalam bersama Jason yang terlihat sedang berdansa di depan om-om di sebuah kelab malam. Setelah melihat foto itu, Jason memutuskan untuk pergi ke Amerika dan tidak lagi mencari gadis yang semalam bersamanya. Jason cuma bisa mencak-mencak pada Tony atas jebakan yang dilakukan Tony kepadanya. Walau bagaimanapun karir Jason di sini sudah habis setelah dipecat oleh Anton. Sekarang ini, Jason ingin membangun kembali karirnya di Amerika. Jason putuskan untuk segera berangkat ke Amerika. 5 hari setelah peristiwa malam pertama yang kejam yang merenggut kegadisannya, Celine akhirnya berani juga masuk kuliah. Tapi sejak awal dia melangkahkan kakinya di pelataran gedung utama kampusnya, dia sudah melihat pandangan-pandangan aneh dari semua orang kepadanya. "Apa yang terjadi? Kenapa orang-orang melihatku seperti ini?" Celine berusaha cuek. Dia berusaha untuk melangkah ke arah dalam kampus. "Kukira alim, ternyata liar," kata Pungky kepada teman-temannya sambil mencibir ke arah Celine. "Iya, kupikir gadis baik-baik, eh ternyata jago goyang juga. Hihihi," kata Risma yang juga ikut melirik ke arah Celine. Kata-kata mereka berdua dan tatapan mereka berdua serta beberapa orang lainnya yang terus menatapnya sambil mentertawakannya membuat Celine bingung. "Apa maksud mereka dan mengapa mereka terus menatapku dan seperti mentertawakanku?" batin Celine bingung. Saat itulah Widya, sahabat Celline datang mendekati Celine. "Kamu harus melihat apa yang aku temukan." "Ada apa? Apa maksudmu, Widya?" tanya Celine bingung. Widya adalah salah satu teman dekat Celine, sama seperti Lisa. Widya membawa Celine ke sebuah tempat yang agak sunyi kemudian dia memperlihatkan sebuah video di handphonenya. "Ini video apa?" "Kamu harus melihatnya dan kamu harus kuat saat melihatnya." Celine mengangguk. Kemudian dia mulai memperhatikan video yang berada di layar handphone milik Widya ini. Ternyata dalam video itu memperlihatkan gairah liar seorang Celine bersama seorang pria yang wajahnya sengaja disamarkan sehingga wajahnya tidak jelas di dalam video ini. Tapi wajah Celine terlihat sangat jelas bahkan terlihat sekali saat Celine dengan liarnya menandingi keperingasan lelaki itu. Celine langsung menangis saat melihat video itu. "Aku menolaknya. Huhuhu. Aku terus menolaknya, aku yakin aku terus meminta dia untuk tidak melakukan itu. tetapi dia terus melakukan itu kepadaku. Kenapa gak ada di video ini? Kenapa?" "Video yang beredar di kampus ini, cuma segini, Celine." "Pantesan mereka mentertawakan aku. Tapi, aku berani bersumpah kalau aku menolaknya. I swear!" "Aku percaya padamu, Celine. Tapi apa yang terlihat di video ini menggambarkan hal lain." "Nampaknya aku minum obat perangsang. Ya. Itulah yang terjadi. Di awal aku menolak lelaki bejad itu. Aku masih ingat soal itu. Tapi, belakangan, aku tidak sadar lagi. Nampaknya saat itulah aku menjadi liar seperti di video itu." "Kenapa kamu mau minum obat perangsang, Celine?" tanya Widya sambil mengerutkan keningnya. "Aku tidak tahu. Yang jelas, setelah aku meminum minuman yang disuguhkan oleh Lisa, aku mulai merasa pusing dan aku baru sadar besok paginya di kamar sebuah hotel. Ya. Itulah yang terjadi." "Nampaknya Lisa menjebakmu, Celine." "Apa maksudmu?" "Selama beberapa hari ini, sejak beredarnya video panas kamu itu, aku terus menyelidiki dari mana sumber video ini. Kemudian ada beberapa orang yang bilang kalau video ini berasal dari Lisa." Mendengar itu, kini semuanya menjadi jelas bagi Celine. Kini dia tidak lagi percaya akan kata-kata Lisa yang mengatakan kalau Celine saat itu meninggalkan Lisa dan masuk ke sebuah kamar hingga berakhir dengan pemerkosaan yang dilakukan seorang lelaki kepada Celine. Kini Celine mulai memikirkan semuanya dari kacamata berbeda. Dia sadar kalau dia sudah meminum obat bius bercampur obat perangsang yang diberikan Lisa dalam minuman yang disodorkan Lisa kepadanya itu. Setelah itu, nampaknya Lisa mengantarkan Celine yang sudah tidak berdaya itu ke dalam sebuah kamar dan di kamar itulah Celine diperkosa. "Ikut aku untuk menemui Lisa." "Ok. Aku memang tahu kalau Lisa itu iri kepadamu tapi tidak ku kira dia akan berlaku sekeji ini." "Dia iri kepadaku?" "Iya, Celine karena pria yang disukai Lisa sejak lama, tergila-gila kepadamu. Itulah sumber iri hatinya kepadamu." "Apa maksudmu?" "Reynold menyukai kamu tapi kamu malah meminta Lisa untuk mengungkapkan isi hatinya kepada Reynold dan nampaknya Reynold sudah menolak cinta Lisa. Nampaknya itu sebabnya dia benci kepadamu." "Reynold menyukai aku?" "Iya, Celine. Dia menyukai kamu. Dia bahkan mengatakannya terus terang kepadaku." "Aku tidak tahu soal ini dan dengan bodohnya aku meminta Lisa untuk mengungkapkan isi hatinya kepada Reynold." "Aku dengar Reynold sudah sempat menolak Lisa mentah-mentah." "Karena itulah Lisa menjebak aku? Tetapi ... Ugh, seharusnya dia tidak berbuat sekejam itu." Widya dan Celine mencari Lisa tapi pada saat itu mereka bertemu Lisa, Lisa langsung tersenyum mengejek ke arah Celine. "Wah, rupanya bintang panas kita yang kembali masuk kampus. Hebat. Wajahnya tebal." "Kenapa kamu melakukan ini kepadaku, Lisa? Apa salahku kepadamu? " Mendengar kata-kata Lisa tadi, Celine bisa memastikan kalau Lisa adalah orang di belakang semua peristiwa pemerkosaan kepada dirinya itu. "Kamu tidak perlu tahu alasannya. Yang penting, kamu bukanlah gadis alim yang jadi idaman banyak pria seperti yang terjadi selama ini. Hehehe." PLAAAAKKKK Celine sudah menampar Lisa dengan sekuat tenaga. Lisa berusaha memukul Celine tapi Widya sudah melerai mereka dan langsung membawa Celine untuk menjauh dari Lisa. Sambil menangis karena sakit hati, Celine mengikuti langkah Widya yang membawanya pergi. Apalagi mulai ada banyak mahasiswa yang mendekat untuk melihat pertengkaran itu. "SI PEREK NGAMUK! HUH, BELUM DAPAT BOOKING YA? SAMPAI KAMU NGAMUK-NGAMUK?" teriak Lisa untuk memancing simpati mahasiswa lainnya kepadanya. Celine pergi dengan diantar Widya. Celine berjanji untuk tidak lagi menginjakkan kakinya di kampus kebanggaannya ini karena namanya sudah tercoreng di kampus ini.Sebelum Selina bisa menjawab, James tiba-tiba berbalik dan menampar Katie dengan keras di wajahnya."Selina, aku sudah menghukumnya untukmu. Berhenti bersikeras dan pulanglah ke rumah, ya?"Katie, yang masih terkejut karena tamparan itu, melebar matanya, "Mengapa kau membiarkan anak nakal ini pulang ke rumah—"Sebelum dia selesai bicara, Selina menyela, "Ayah, lihat bagaimana Bibi Bryant terus memanggilku dengan nama-nama buruk. Dia jelas tidak senang aku di sini. Mengapa aku harus tinggal? Lebih baik aku pergi.""Tidak... tidak, kau tidak boleh pergi!" James dengan cepat mencengkeram lengan Selina dan menatap Katie dengan tajam, "Mengapa kau masih berdiri di sana? Minta maaf!"Katie marah besar, berteriak, "Kau menamparku, dan sekarang kau ingin aku minta maaf pada anak nakal ini?!""Diam! Apakah kau ingin pernikahan Natalia dengan Keluarga Carter hancur?" James membentak.Selina menonton keduanya berdebat, terhibur oleh kekacauan itu. Dia siap menikmati pertunjukan itu sedikit lebih
Vivian meledak seperti batang dinamit, berteriak, "Berhenti berpura-pura jadi korban! Selina, aku akan membunuhmu!"Selina menghindar dengan lancar, dan Vivian meleset, tersandung ke depan.Dia menabrak meja dengan keras, memegang sisi tubuhnya sambil berusaha berdiri tegak, wajahnya memerah karena sakit. "Suatu hari, aku pastikan kau akan hancur... Ahhh!"Manajer toko dan pelanggan lain menoleh dengan jijik."Wow, wanita ini benar-benar tak tahu malu. Apakah aku mendengar pria itu memanggilnya Nona Perry? Apakah dia benar-benar bagian dari keluarga Perry?""Bayangkan, pewaris keluarga Perry membuat keributan seperti ini, secara terbuka mengejar pria yang sudah menikah. Dia tak punya malu."Wajah Vivian memerah, lalu pucat, saat dia menyadari tatapan menghakimi mereka. Vivian begitu marah, kemudian dia berteriak pada mereka, "Apa yang kalian pikirkan?! Aku adalah putri sulung keluarga Perry! Diam semua! Diam!"Lalu dia berteriak pada pengawalnya, "Bodoh! Apa yang kalian lakukan di sin
Vivian marah besar ketika melihat Selina membeli piano dan berlari ke arahnya, siap untuk menamparnya."Kamu perempuan licik!" teriaknya.Selina menghindar, tersenyum sinis. "Oh? Apakah akting bunga teratai putihmu sudah berakhir?"Wajah Vivian menjadi gelap, "Bagaimana beraninya seorang kampungan seperti kamu membeli piano? Apakah kamu bahkan bisa memainkannya?"Selina mengedipkan mata dengan polos, "Dan siapa yang memutuskan bahwa seseorang harus bisa memainkannya sebelum membelinya? Kamu marah karena kamu ingin piano ini, kan? Sayang sekali kamu kehabisan uang, dan seorang gadis miskin seperti aku yang akhirnya membelinya."Vivian merasa setiap kata menusuk kebanggaannya, dan wajahnya memerah karena amarah. "Kau... kau berencana melawan aku kemarin! Aku belum mulai membalas dendam padamu!"Penonton mulai berbisik-bisik, penasaran dengan keributan itu.Memanfaatkan perhatian itu, Vivian menaikkan suaranya dengan percaya diri, "Minta maaf padaku dan berikan pianonya, dan aku akan ber
"Untuk mencegah anak angkat itu berencana mengambil partitur musik dariku, Logan, jika wanita itu berani menggunakan posisinya sebagai ibu untuk menekanmu, katakan padanya untuk datang dan bicara denganku.""Ketika aku koma dan tidak bisa menghentikan kakekmu membiarkan wanita itu menggantikan posisi putriku, aku tidak punya kekuatan untuk mengendalikannya. Tapi sekarang aku sudah sadar, tidak ada yang akan mengintimidasi kamu lagi!"Suara Nenek Perry terdengar tajam, mencerminkan otoritas seorang wanita yang pernah perkasa.Namun, pikiran Selina terfokus pada hal lain....Dari nada suara Nenek Perry, apakah anak angkat yang dia maksud adalah ibu kandung Logan? Apakah Kakek Carter, yang menghargai garis keturunan, benar-benar akan menikahi seorang anak angkat?Pikiran Selina berputar dalam kebingungan. Sebelum dia bisa memahaminya, Nenek Perry mengibaskan tangannya dengan acuh tak acuh."Logan, bawa Selina dan pulang sekarang. nenek sudah lelah."Saat pelayan mengantar mereka ke pintu
"Kurasa Bibi benar sekali."Selina menundukkan kepalanya, berpura-pura malu, dan berkata, "Tapi Logan hanya menyukai roh rubah sepertiku, bukan wanita polos dan naif seperti Nona Perry. Apa yang harus kita lakukan?"Seluruh ruang tamu hening. Semua orang menatap Selina dengan tak percaya.Logan, "..."Logan terlalu banyak berpikir. Dia berasumsi Nyonya Reid mungkin sedang kesal.Nyonya Perry dan Vivian membeku di tempat, wajah mereka menggelap seolah tinta akan menetes dari mereka.Selina melanjutkan dengan riang, "Mungkin Nona Perry bisa mulai belajar dariku? Kau masih muda; masih ada waktu."Wajah Nyonya Perry memerah, dan dia meledak dalam kemarahan, "Tidak tahu malu! Beraninya kau menyarankan Vivian belajar darimu! Vivian adalah wanita bangsawan, dan kau—kau ini apa?!"Selina tersenyum manis, nadanya ringan, "Aku tidak istimewa. Tapi entah kenapa, meskipun Nona Perry berstatus bangsawan, dia tidak bisa menarik perhatian Logan. Malah, Logan lebih menghargaiku—mungkin pesonaku meman
Nyonya Perry hampir gila.Logika macam apa ini? Jack dan Vivian sama sekali bukan tipe asisten yang sama! Jack hanya bisa mengurus pekerjaan Logan, tapi Vivian? Vivian juga bisa mengurus kehidupan pribadinya!Selina mengerjap polos, "Kenapa Bibi Perry tidak bilang apa-apa? Mungkinkah... menjadi asisten hanyalah alasan, dan tujuan Nona Perry sebenarnya adalah untuk mendekati Logan? Tapi aku dan Logan sudah menikah. Kalau dia masih bersikeras pulang bersamanya, apa artinya itu?""Kau—!" Nyonya Perry berusaha keras mencari penjelasan. "Vivian memang ditakdirkan menjadi asisten pribadi! Tentu saja, dia akan pulang bersama Logan. Kalau tidak, bagaimana dia bisa mengurus kebutuhan sehari-harinya?"Mata Vivian berkaca-kaca, "Nona Clark, Anda tidak perlu mengincar saya seperti ini. Saya hanya seorang asisten. Saya tidak akan mengancam posisi Anda. Jangan terlalu dipikirkan, Nona Clark."Selina tertawa dingin. Oh, seorang asisten pribadi, mengikuti majikan pria itu pulang dan berkata kepada is