Dua bulan berlalu, bayangan-bayangan pada malam itu terus menghantui Celine hingga kini.
Di satu sisi, Celine sangat membenci pria yang telah merenggut kehormatannya. Tapi di sisi lain ia juga tidak bisa menghapus sensasi yang telah ditorehkan pria itu padanya. Kenikmatan yang dia reguk kala itu benar-benar membuat menyentuh jiwanya hingga membuat Celine tak bisa melupakannya. Dan kini, semuanya semakin membuat Celine saat sesuatu yang berasal dari diri pria itu justru bersemayam di dalam tubuhnya. Sesuatu yang tidak mampu untuk Celine hindari. Tangan Celine bergetar hebat saat mendapati benda pipih di tangannya menunjukkan dua garis merah. Airmata Celine mengembang melihat itu. Dan bukan hanya Celine, kedua orang tuanya juga tak kalah histeris saat melihat hasil tes tersebut. Awalnya Celine pikir, dia hanya tidak enak badan, namun gejala yang ia alami membuat ayah dan ibunya kuatir. Untuk itu, mereka meminta Celine segera memeriksakannya. Celine percaya diri untuk memeriksa kandungannya. Dia pikir, dia tidak hamil. Karena itu, di depan kedua ibunya, Celine memeriksa kandungannya dan dia sangat kaget dengan kenyataan itu. “Siapa ayah bayi itu?” Tanpa panjang lebar, ayah Celine menghunuskan pertanyaan tajam ke arahnya. “Itu ...” Bukan tidak mau menjawab, bahkan Celine sendiri ragu siapa ayah bayi itu. Ingatannya kembali mengudara ke kejadian di hotel beberapa bulan lalu. Meskipun ia hanya pernah tidur dengan satu pria, tapi ia tidak mengetahui dengan jelas akan siapa pria itu. “Angkat kakimu dari rumah ini dan jangan kembali lagi!” vonis Ayahnya membuat Celine semakin menangis. Celine masih terisak memohon pengampunan, tapi kedua orang tuanya menganggap kehamilan Celine yang tanpa suami bagai aib bagi keluarga. Karena itu, walaupun Celine berusaha untuk memohon, tapi vonis ayahnya yang mengusir dia dari rumahnya, tidak bisa diganggu-gugat. Celine tetap saja diusir dari rumahnya dan harus pergi dari rumah dimana selama ini, dia mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Bingung hendak ke mana, Celine pun memutuskan untuk mengasingkan diri, entah ke mana. Ia pun belum memikirkan secara matang tujuannya. Karena itu, dengan sisa uang pas-pasan di tabungannya, ia pergi menaiki sebuah taksi. Pergi ke mana pun, asal tidak di sini. Tidak bertemu orang-orang yang memandangnya sebelah mata, dan yang terpenting: tidak bertemu pria itu lagi. Pria yang telah menghadirkan mimpi buruk dalam hidupnya. Celine menghapus air mata yang membanjiri pipinya, berusaha tegar meskipun ia tahu itu teramat berat. Tapi semuanya sudah tidak penting lagi. Celine harus mengucapkan selamat tinggal pada kehidupan nyaman yang selama ini ia jalani. Kini motivasi Celine untuk tetap bertahan hidup,hanyalah untuk anak yang ada di dalam perutnya yang saat ini masih rata dan belum terlihat itu. Celine tidak peduli seberapa keras kehidupan masa depannya, Celine akan bekerja keras untuk anaknya. Bagaimanapun caranya tapi tentu saja dengan jalan halal. Untungnya Celine bisa kerja di sebuah toko emas yang memiliki mess untuk karyawan. Di toko emas itu, untuk sementara, Celine bisa hidup tenang sambil tidak lupa dia selalu minum vitamin untuk tumbuh kembang janin di perutnya ini. Saat perut Celine mulai membesar, ayahnya meninggal sehingga ibunya memanggilnya pulang ke rumahnya. *** Lima tahun kemudian. Celine sedang mematut dirinya di cermin karena hari ini, ada wawancara kerja dari sebuah perusahaan besar di Jakarta yang bergerak di bidang saham. Perusahaan itu menawarkan gaji tinggi untuk karyawan barunya. Gaji di atas rata-rata dan bonus gede menanti Celine andaikan Celine bisa lolos dari tes wawancara yang akan dilakukan pada pagi ini. "Mama mau ke mana?" tanya seorang anak kecil berumur 4 tahunan sambil memeluk kaki Celine. Celine tersenyum dan berjongkok supaya dia bisa memeluk anak lelaki yang tampan ini. "Mama akan pergi ke kantor baru mama. Bryan di rumah sama Oma, ya?" "Beli mainan, ya?" "Iya, sayang." Sesudah itu, sambil memeluk Bryan, Celine menetap gemas ke arah Bryan. Celine harus mengakui kalau wajah Brian sangat berbeda dengan dia maupun ibu atau ayah Celine. Menurut ibunya Celine, Bryan mengikuti wajah papanya Bryan yang tidak dikenal Celine yang bahkan wajah papanya Celine itu tidak diingat Celine, karena saat itu, Celine sedang dalam keadaan setengah tidak sadar saat bersama papanya Bryan itu. "Mah?" "Iya, Bryan?" "Kapan Blyan ketemu Papanya Blyan, Mah?" "Mama kan sudah bilang, Papanya Bryan itu tinggalnya jauh di luar negeri, bahkan mungkin sudah melupakan kita. Jadi, sudahlah, tidak usah memikirkan dia." "Tapi, teman-teman Blyan di TK punya papa, kok. Mereka bisa punya papa dan mama. Kok Blyan nggak punya?" Mendengar pertanyaan polos anaknya ini, Celine cuma bisa terdiam. Dia tidak bisa menjawab pertanyaan Bryan ini. Ia pun segera mengalihkan pembicaraan ke hal lain dan bergegas pergi menuju tempat wawancara setelah memberikan Bryan dalam pengasuhan Rara, ibunya. Celine segera naik sepeda motornya, sepeda motor peninggalan papanya, sepeda motor yang juga dulunya sempat dipakai Celine untuk ikut balapan motor liar dan karena sepeda motor itu sudah di-tune-up dengan sangat bagus oleh papanya Celine, maka membuat Celine banyak kali memenangkan balapan motor liar di masa SMA sampai kuliah. Tapi sejak Celine hamil, Celine tidak mau lagi mengikuti balapan liar karena takut terjadi apa-apa pada dirinya. Celine takut dia tidak bisa melihat anaknya lagi karena tewas kecelakaan di balapan liar seperti yang terjadi pada beberapa pembalap yang dia kenal. Sekarang ini, motor yang dulunya dipakai Celine untuk balapan liar, cuma dipakainya untuk kehidupan sehari-hari dan sekarang ini dia menuju ke kantor baru dengan harapan dia bisa diterima bekerja di kantor barunya ini. Ada harapan di hati Celine. Harapan untuk bisa memperbaiki kehidupannya demi anak semata wayang, yang bernama Bryan, yang sangat dia cintai itu. Sesampainya di Graham Sekuritas Indonesia, Celine segera menuju ke resepsionis untuk bertanya tentang wawancara kerja yang akan diikutinya. Hari ini Celine begitu bersemangat. hatinya membuncah senang. Sejak beberapa hari lalu ia sudah berlatih dan menyiapkan jawaban dari pertanyaan klasik untuk wawancara kerja. Dia harus mendapatkan pekerjaan ini. Harus, demi anaknya. “Kenapa jantungku begitu berdebar-debar?” Celine menghela napas panjang karena terlampau gugup. Ia pun lekas melangkahkan kakinya dengan pasti menuju ruang interview. Namun, semangat Celine yang meletup-letup barangkali akan redup seketika jika ia mengetahui pria yang merenggut kesuciannya pada 5 tahun lalu, saat ini berada dalam radius yang begitu dekat dengannya. Bahkan pria itu sedang mengincarnya karena target yang ia cari selama ini justru datang sendiri ke hadapannya!Celine perlahan membuka pintu sesaat setelah suara bariton di dalam ruangan tersebut mengizinkannya masuk. Matanya membola dan tubuhnya bergeming saat melihat penampakan seorang pria yang hanya berjarak beberapa meter di depannya.Jika ada kata di atas kata tampan, mungkin itu kata yang paling tepat untuk mendeskripsikan pria di hadapannya.Gaya rambut kasual, mata tajam, hidung runcing, serta rahang tegas semakin menguatkan aura kepemimpinan pria itu.Dan yang paling penting dari semua itu adalah, Celine seperti pernah mengenal pria ini tapi dia tidak tahu dimana dia mengenal pria ini. Yang jelas, pria ini dia yakin kalau pria ini pernah membuat kesan yang sangat dalam di hatinya.“Kau akan terus berdiri di sana?” Suara berat pria itu sukses menghentikan lamunan Celine.“Duduklah,” ucap pria itu mengarahkan tangannya ke kursi yang ada di depan mejanya, “aku Jason, analis saham yang akan mewawancaraimu,” lanjutnya tanpa menunggu respon Celine.Celine tertegun begitu pria di hadapannya
Mata Celine terbelalak, ia hampir saja meragukan pendengarannya. Sampai akhirnya pria itu bergerak maju, memangkas jarak di antara mereka.Jujur saja, Celine tidak tahu apa yang sedang berkecamuk di benak Jason. Namun kini ia semakin terpesona oleh wajah tampan Jason, lagi dan lagi.Celine semakin terbuai oleh penguasaan yang dilakukan Jason terhadapnya. Dia tidak ingin Jason menghentikan apa yang sedang Jason lakukan.Karena itulah, Celine biarkan saat Jason terus membelai-belai tangannya bahkan Celine juga biarkan saat Jason tiba-tiba berdiri dan mencondongkan tubuhnya ke arah Celine dengan wajah tertuju ke arah Celine.Saat ini, wajah Jason sudah tepat berada di depan wajah Celine. Tubuh Jason yang jangkung itu, membuat tubuhnya bisa menjangkau Celine, walaupun ada sebuah meja yang menghalangi Celine dan Jason tapi wajah Jason tetap saja bisa sampai tepat berada di depan wajah Celine.Kini Celine bahkan bisa merasakan embusan napas pria penuh pesona di depannya ini. Pria yang masih
Celine pulang ke rumahnya dengan membawa kabar gembira kalau dia akan bekerja di sebuah kantor besar, akan mendapatkan gaji cukup bagus dengan bonus tidak terbatas yang bisa sangat besar, jauh melebihi gaji yang akan diterimanya.Karena begitulah sistem di Graham Sekuritas Indonesia, gaji untuk pegawai tidak terlalu besar tapi mereka akan mendapat bonus yang besar yang bahkan bisa berkali-kali lipat dari gaji yang akan diterima Celine kalau timnya mampu mendatangkan keuntungan bagi klien timnya.Bryan dan Rara jadi sangat senang dengan kabar yang dibawa oleh Celine ini karena sekian lama hidup mereka hanya mengandalkan warung yang pembelinya setiap hari semakin sedikit itu.Dengan diterimanya Celine di Graham Sekuritas, diharapkan akan membuat hidup mereka bertiga lebih baik dan terjamin.***Besoknya, begitu Celine masuk ke kantor barunya ini, dia langsung melapor ke bagian HRD.Bagian HRD langsung meminta Celine untuk menuju ke ruangan timnya Celine.Celine langsung mencari ruangan
"Again?" batin Celine dalam hatinya. Tapi entah kenapa bibir Jason yang sedang menyesap bibirnya ini seakan menjadi candu bagi Celine sehingga setelah terdiam kaget selama beberapa detik, akhirnya Celine mulai membalasnya dengan mengikuti pergerakan dari bibir Jason ini.Jason yang sebenarnya masih marah-marah kepada Celine, sengaja ingin membuat Celine merasa tidak terlalu damai sejahtera di timnya Jason ini. Walaupun Jason terpaksa menerima Celine masuk ke dalam timnya, tapi bukan berarti Jason akan bersikap manis kepada Celine.Jason memang berencana untuk membuat hidup Celine tidak tenang di dalam timnya, karena itu, saat mendapatkan kesempatan berduaan dengan Celine seperti ini, Jason langsung melakukan cara-caranya untuk membuat Celine tidak tenang.Jason sengaja ingin menghambat Celine yang ingin menuju ke ruangan tim IT agar supaya Celine tertinggal dalam melakukan kontak dengan tim IT, yang nantinya akan membuat Celine ketinggalan info dari tim IT, tentang perusahaan-perusaha
"Bagaimana kalau kita teruskan di ruanganku?" bisik Jason di telinga Celine dengan nafas memburu."Hmmm," desah Celine yang tidak mendengar jelas akan kata-kata Jason tadi, karena dia masih menikmati penjelajahan penuh kenikmatan yang dilakukan Jason di tubuhnya."Kita teruskan di ruanganku, tidak jauh dari sini, kok."Baru saja Celine akan menjawab, tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu ruangan ini yang terdengar sangat keras bagi Celine karena Celine sedang menyandarkan tubuhnya di pintu ruangan G2 ini.Cepat-cepat Celine memperbaiki bajunya juga pelindung buah dadanya yang sempat dibuka oleh Jason tadi, dia juga langsung melewati tubuh Jason, kemudian Celine langsung duduk di kursi terdekat karena dia takut kalau yang mengetuk pintu itu adalah teman-teman se-timnya yang sedang ke ruangan IT.Jason memperbaiki bajunya, kemudian Jason membuka pintu ruangan G2 ini.Saat Jason membuka pintu, Jason sangat kaget saat melihat dua orang yang berada di luar pintu karena 2 orang itu ada
Setelah Celine menemukan ruangan IT, ternyata teman-temannya baru saja keluar dari ruangan itu. Mereka semua sudah mendapatkan akun pribadi yang dibuat oleh tim IT yang selalu bertugas untuk mencari tahu perkembangan-perkembangan atau gosip-gosip terbaru di perusahaan-perusahaan yang sedang melantai di pasar saham Asia Tenggara."Kamu telat," kata Yuni salah seorang teman satu timnya Celine saat berpapasan dengan Celine."Temenin aku, dong, ketemu dengan anak-anak IT.""Sorry kami semua sudah ditelepon oleh Pak Jason untuk mengikuti briefing bersamanya. Kami harus segera masuk karena bursa efek akan segera dibuka." Setelah itu, Yuni langsung mengikuti teman-temannya yang lain.Mendengar itu, Celine langsung panik. "Huh, bibir dan lidahnya yang nakal itu yang membuat aku terlambat ke ruang IT, eh, sekarang, dia malah cepat-cepat melakukan briefing tanpa menunggu aku. Dasar! Berikut, kalau kamu menyentuhku, aku akan kabur," batin Celine yang marah- marah kepada Jason."Tapi, apa aku mam
Celine menjadi bingung dengan kata-kata Jason tadi karena Celine bahkan tidak mencantumkan profesi Celine sebelumnya di data-data dirinya saat melamar di kantor ini.Karena memang selama ini celin cuma berprofesi seperti ayahnya yaitu bekerja di bengkel ayahnya sebagai mekanik yang melakukan tune-up motor, khusus untuk balap motor jalanan.Namun sayangnya, setelah meninggalnya ayahnya sejak setahun yang lalu, maka bengkel motor milik keluarganya Celine itu sudah tidak aktif lagi karena memang kemampuan Celine untuk mereparasi motor tidak sebagus kemampuan ayahnya.Karena profesi Celine itu tidak resmi maka Celine tidak mencantumkan profesinya itu saat dia melamar kerja di kantor ini, karena itu, Celine begitu kaget dengan kata-kata Jason ini, Celine semakin kaget melihat tatapan Jason ini dan Celine tidak bisa mengartikan tatapan Jason kepadanya ini.Sebenarnya tatapan Jason ini adalah tatapan merendahkan karena yang dia tahu, profesi Celine sebelumnya adalah seorang wanita bayaran di
Entah kenapa, Celine merasa terancam dengan agresivitas Yuni yang berusaha untuk mendekati Jason itu, karena itu, tanpa sadar Celine sudah mengikuti Yuni yang hendak menemui Jason dan saat Yuni mengatakan Celine tidak mau ikut, dengan spontannya, Celine langsung bilang kalau dia akan ikut.Jason menatap Celine dan berkata, "baguslah kalau kamu ikut. Cafenya berjarak 1 kilometer dari sini, kalau kamu tidak membawa mobil, kamu boleh ikut ikut denganku.""Tapi aku membawa motor.""Kalau begitu, biar aku yang ikut denganmu, Pak Jason. Aku gak bawa mobil. Gak punya mobil juga. Aku datang ke kantor ini cuma naik taksi online," sambar Yuni.Melihat itu Celine sangat kesal. Celine cuma bisa menyalahkan diri sendiri yang membawa motor ke kantor sehingga dia tidak mendapatkan kesempatan untuk naik ke mobilnya Jason."Oke, kalau begitu, kamu ikut dari belakang," kata Jason kepada Celine kemudian dia berkata kepada yang lainnya, "ayo kita pergi."Dengan sedikit cemberut, Celine mengikuti dari bel
Suaranya riang ke arah Windy. Kevin terlihat bahagia bertemu dengan Windy. "Kita bertemu lagi. Jelaskan mengapa kau ada di sini?"Dalam sekejap, banyak sekali pikiran melintas di benak Windy saat ini.Dia, ingin menampar lelaki yang pernah menodainya ini, menendangnya, atau bahkan menghantam kepalanya dengan asbak di atas meja.Ini semua karena Windy merasa dia semakin menderita setiap kali dia bertemu lelaki, ayah dari anak-anaknya itu.Namun, dia berusaha tenang dan merubah ekspresi wajahnya. "Kenapa aku ada di sini? Apa kamu perlu bertanya lagi?"Nada suara Windy meninggi. Dia melotot. "Aku benar-benar tidak bersalah kemarin, tapi wanitamu membuatku kehilangan pekerjaan. Jadi, menurutmu kenapa aku ada di sini, hah! Aku terpaksa jadi pembantu di sini tapi sekarang aku kehilangan pekerjaan lagi. Aku harap kamu bahagia!"Windy menangis saat berbicara. Dia benar-benar merasa kalau Kevin adalah pembawa sial di dalam hidupnya. Setelah aksinya selesai, dia berbalik dan pergi."Tunggu."Su
Julian yang melihat Drone di tangan Julius langsung bertanya, "dari mana kamu mendapatkan uang untuk membeli Drone itu? Kelihatannya Drone itu mahal.""Aku mendapatkan uang pertama dari penjualan gameku. Ada banyak pemotongan tapi akhirnya aku mendapatkan uang juga. Memang tidak banyak tapi cukup untuk membeli Drone ini dan beberapa benda lainnya yang akan aku gunakan untuk mencari Ayah kita," jawab Julius."Jadi, kamu benar-benar ingin mencari Ayah kita?""Drone ini memiliki kapasitas luar biasa. Dan aku juga akan mengutak-atik Drone ini supaya Drone ini bisa memiliki daya jelajah yang lebih jauh daripada yang seharusnya.""Kamu bisa melakukannya, Julius?" tanya Julian takjub."Tentu saja. Sejak setahun yang lalu aku sudah mempelajari seluk beluk soal drone dan dengan penemuan-penemuan canggih masa kini maka aku yakin kalau aku bisa meramu sebuah Drone yang bisa menjangkau hingga ke tempat yang jauh supaya kita bisa terus mengetahui kemana saja Ayah pergi dan apa jalan pikirannya.""
Kevin mengerutkan dahinya karena dia baru saja sadar kalau bukan hanya wajah Windy yang familiar di ingatannya tetapi juga harum tubuh gadis itu saat dia sempat memeluk gadis itu tadi."Siapa sebenarnya gadis itu? Dan kenapa dia terasa begitu spesial bagiku tapi aku telah melupakan dia. Apa yang terjadi?"**Di tempat lain, karena baru saja dipecat, kekesalan Windy lebih banyak dia tujukan kepada Kevin dan bukan kepada Jennifer."Terakhir aku bertemu dengan lelaki itu, dia menodai aku. Uh sekarang saat aku bertemu dia lagi, aku dipecat dari pekerjaanku. Mudah-mudahan untuk seterusnya aku tidak perlu lagi bertemu dengannya."Setelah Windy teringat akan tiga bocah kecil yang berada di rumah, maka dia jadi sangat sedih. "Tapi kalau tidak punya pekerjaan, bagaimana aku bisa memberi makan anak-anakku?"Saat ini, tengah Windy bersedih, tiba-tiba di atas sana, di Billboard besar di jumbo Mall tempat dia berada sekarang ini, dia melihat iklan besar, mengenai lowongan kerja dengan gaji yang s
"Itu mungkin saja karena kita memiliki kemiripan wajah dengan pria ini dan karena ibu kita tidak mau memberitahu siapa Ayah kita, maka kita harus mencari tahu sendiri dan kita akan memulainya dengan pria ini," kata Julius sambil menunjuk ke arah foto di handphonenya.**Besoknya, setelah mengantar anak-anaknya ke sekolah maka Windy putuskan untuk pergi bekerja.Hari ini Windy mendapatkan Job untuk melakukan make up kepada sebuah grup vocal yang akan tampil di acara peresmian sebuah mobil baru yang diadakan oleh Sutanto Group.Grup vocal itu sedianya akan segera membuka acara sejak pagi di acara peresmian mobil baru itu dan Windy harus berada di sana setiap pagi untuk melakukan make up kepada anggota grup vocal yang cukup terkenal itu.Karena itu, saat ini, Windy sudah sibuk melakukan make up kepada anggota grup vokal itu.Manager Juan sempat menyapa Windy. Manager Juan ini mengepalai agency yang mempekerjakan dari mulai artis, penulis skenario hingga make-up artis di acara-acara besar
6 tahun kemudian di sebuah rumah kost sederhana seorang gadis kecil berumur 5 tahun sedang menangis meminta makanan.Dua orang anak lelaki kecil yang berusia sama dengannya tapi bertubuh lebih tinggi, kini mulai mencarikan makanan untuknya.Mereka menemukan kentang dan memberikan makanan itu kepada gadis kecil itu."Kamu makanlah, ibu kita akan segera pulang. Dia pasti akan membawakan makanan untuk kita," kata Julius, anak lelaki yang terlihat paling dewasa di antara tiga anak yang wajahnya sangat mirip ini.Ketiga anak ini adalah anak kembar yang dilahirkan hampir bersamaan dengan Julius dilahirkan lebih dulu 3 menit dibandingkan dengan dua adiknya yaitu Julian dan Julia.Julian dan Julia yang lahir belakangan adalah satu-satunya perempuan dan di kelahiran padanya, merupakan sebuah pergumulan tersendiri bagi sang ibu.Julia sempat tidak mendapatkan udara yang cukup dalam proses kelahiran sehingga dia sempat dirawat di inkubator rumah sakit selama hampir sebulan.Karena itu, walaupun
Windy terbangun di pagi hari. Dia melihat sekeliling. Dia masih berada di kamar hotel tempat dia berada semalam.Tapi, dia merasakan perih di selangkangannya dan saat dia mengintip ke bawah sana, ternyata ada darah di selangkangannya dan itu berarti sesuatu telah terjadi padanya.Sesuatu yang buruk telah terjadi padanya. Windy mulai menangis menyadari kalau seseorang telah memperkosanya.Saat dia berusaha bangun, dia baru sadar kalau tumpukan bed cover yang berada di sampingnya ternyata ada orangnya.Windy buru-buru turun dari pembaringan dan menyambar bajunya.Sambil memakai bajunya, dia mendekati sisi lain dari tempat tidurnya untuk melihat ke arah pria yang telah tidur dengannya semalam.Dia melihat seorang pria muda, mungkin usianya di awal 20 tahunan dengan alis tebal dengan wajah yang sangat tampan sempurna. Tapi ketampanan itu membuat dia muak karena lelaki itu telah merampas kesuciannya.Windy sempat mengambil sebuah pot bunga untuk dia hantamkan ke arah wajah tampan itu karen
"Bagaimana dokter?" tanya Celine dengan suara bergetar. Dia menyimpan ketakutan yang teramat sangat di hatinya karena itu suaranya jadi bergetar hebat.Neville dan 2 orang pemimpin tim pengawal buat Jason dan Celine tampak berdiri di belakang Celine. Mereka juga sangat ingin tahu akan keadaan Jason."Jangan khawatir, Nyonya. Keadaan Mr Wijaya sudah sangat baik setelah menjalani operasi. Dia sudah berhasil melewati masa-masa kritisnya. Kini tinggal kita menunggu dia sadar kembali," jawab salah seorang dokter."Dua jam lagi dia sudah bisa dikeluarkan dari emergency room dan dia akan dirawat di kamar intensive care dengan penjagaan oleh lima orang dokter sekaligus," lanjut dokter lainnya.Celine langsung menutup matanya, memanjatkan doa dan bersyukur karena apa yang dia takutkan tidak terjadi. Celine bersyukur karena Jason selamat. Celine bersyukur karena Jason telah melewati masa kritisnya.Dua jam kemudian, Celine diizinkan untuk mendampingi Jason di kamar intensif care yang walaupun m
"Bagaimana?" tanya Celine sambil mengusap air matanya. Celine terus memperhatikan raut wajah Neville.Neville takut terjadi sesuatu kepada Jason karena Celine tidak akan mampu menerima kalau sampai Jason tidak selamat.Sejenak Neville memperbaiki punggungnya yang sedang bersandar di kursi pesawat, setelah itu, dia berkata, "masa kritis Mr Wijaya sudah lewat, walaupun Mr Wijaya masih dalam keadaan tidak sadar tapi dia sudah membaik."Celine langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Dia berdoa dan bersyukur setelah mendengar kata-kata Neville ini."Tapi, tentu saja akan lebih bagus bagi Mr Wijaya kalau dia segera mendapatkan penanganan lebih lanjut di rumah sakit atau langsung ditangani oleh dokter dokter ahli di bidangnya. Karena itulah para dokter saat ini juga, sudah berada di bandara London dan siap menyambut kedatangan kita dengan peralatan medis termahal untuk Mr Wijaya."Celine menangis saat mendengar penuturan dari Neville ini. Celine berharap Jason bisa bertahan sampai
Saat ini, Celine melihat Jason dalam keadaan berlumuran darah, karena itu, Celine tidak memikirkan keselamatan dirinya sendiri lagi, dia langsung bergerak untuk menubruk tubuh Jason yang jatuh ke bawah tempat duduk itu.Sementara orang yang menembak Jason sedang menembak ke arah Celine.Dengan bengisnya, anggota mafia ini yang sebelumnya sudah mendapatkan perintah dari Carlos untuk membunuh Celine dan Jason langsung menembak Celine saat dia melihat Celine, setelah sebelumnya dia menembak Jason.Untung saja karena kekhawatiran Celine akan Jason, Celine langsung menjatuhkan diri ke arah Jason sehingga peluru itu itu tidak berhasil mengenai Celine yang sebelumnya dalam posisi berdiri.Peluru itu hanya mengenai belakang pesawat, sehingga membuat para pramugari menjerit keras karena peluru itu hampir mengenai mereka yang duduk di belakang sejak tadi.Anggota mafia itu yang tembakannya luput di percobaan pertama, kini kembali mengarahkan tembakannya ke arah Celine. Saat ini, dia langsung me