Accueil / Romansa / Surga Semalam / 58 Aku tidak mau Kamu Berkorban Sebesar itu untukku

Share

58 Aku tidak mau Kamu Berkorban Sebesar itu untukku

Auteur: Heartwriter
last update Dernière mise à jour: 2025-04-14 18:46:56

Celine terdiam, dia menelan salivanya. Dia begitu kaget mendengar pertanyaan dari Rahayu ini apalagi di saat dia belum bisa berkata apa-apa, Jason sudah mencecarnya dengan pertanyaan bertubi-tubi dan ini membuat tenggorokan Celine seakan tercekat.

"Please .. please, Celine. Apa kamu masih tega meninggalkan aku setelah usahaku selama ini?" tanya Jason lagi.

"Jawab, Celine. Jason berhak untuk kamu cintai. Dia sangat mencintai kamu, Celine," timpal Rahayu.

"Aku juga sangat mencintai dia, tante. "Celine menggenggam tangan Jason. "Aku sangat mencintaimu," kata Celine sambil menatap dalam-dalam ke arah Jason.

"Lalu kenapa kamu ingin meninggalkan aku, Celine? Apa salahku? "

"Karena aku tidak mau kamu berkorban sebesar itu untukku, Jason. Utang yang harus ditanggung Delon itu sangat besar, akan menyulitkanmu kalau kamu membayarnya, kamu tidak perlu melakukannya, Jason."

"Kalau itu cara satu-satunya supaya kamu terbebas dari rasa bersalahmu kepadanya, maka aku tetap akan melakukannya," tegas J
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Surga Semalam   36 Kesepakatan dengan Jennifer

    "Tidak, itu mungkin tidak perlu. Kamu harus pergi bekerja. Jangan biarkan aku menahanmu." Windy bingung. Dia baru saja menembak dirinya sendiri.Bagaimana dia bisa mengucapkan kata-kata yang memalukan seperti tadi?"Kamu tidak khawatir soal itu. Dan tidak akan ada yang berani menanyai saya jika saya tidak pergi ke kantor. Jadi, kita punya banyak waktu." Kevin meletakkan tangannya di pinggang rampingnya Windy.Pakaian pelayan ini dibuat khusus untuknya. Ini adalah pakaian yang pas. Dan lekuk tubuhnya sangat pas dengan tubuhnya hingga terlihat seperti sebuah gergaji ukir!"Tuan muda, jangan seperti ini." Windy akhirnya panik. Sebelumnya dia telah dibius hingga berhubungan intim dengan Kevin, tapi dia tidak ingin berhubungan dengan Kevin sekarang.Mata pria itu seperti pusaran air yang gelap. "Bukankah kamu yang meminta ini? Atau apakah kamu berbohong padaku? Jawab aku dengan hati-hati, atau konsekuensinya akan melampaui apa yang bisa kamu tanggung!"Windy tiba-tiba menjadi tegang. Meski

  • Surga Semalam   35 Apakah Kamu akan Melewatkan Kesempatan Baik ini?

    Windy mengenali suara Jennifer di ujung telpon.Apa yang salah dengan wanita ini? Dia selalu menempel pada Kevin seperti dia adalah sepotong plester. Sekarang dia diberi kesempatan tidur dengan Kevin, kenapa dia tidak mau mengambilnya."Nona Jennifer, saya mengatakan yang sebenarnya. Kevin sudah lama naksir Anda. Ini adalah kesempatan sekali seumur hidup. Jangan sampai terlewatkan. Anda bahkan mungkin mendapatkan kesepakatan satu-untuk-satu. Jika Anda hamil dengan anak Kevin, Anda pasti akan bisa naik ke puncak!"Jennifer sangat marah. "Diam! Apa kamu pikir aku tidak bisa berbuat apa-apa padamu, hah! Beraninya kamu secara terbuka memprovokasiku! Kamu tidak akan mampu melakukan ini!"Windy merasa ada yang tidak beres. "Tunggu, apakah ada kesalahpahaman di antara kita? Mengapa kita tidak bertemu dan berbicara?""Baiklah, kalau begitu kita bertemu besok." Jennifer tertawa dan menutup telepon.Windy merasa sakit kepala. Jelas, dia sangat tulus. Dia bahkan telah memotong beberapa mawar mah

  • Surga Semalam   34 Mengatur Pertemuan Kevin dengan Jennifer

    Mata Windy membulat. Bagaimana mungkin dia bisa melupakan hal itu?Dia harus membawa Jennifer ke ranjang kamarnya Kevin.Setelah Kevin pergi, Windy kehabisan akal. Dia ingin mencari Jennifer? Tapi itu akan menimbulkan masalah.Cara Kevin menambahkan bahan bakar ke dalam api pada hari itu telah menghancurkan kesempatannya untuk melakukan percakapan yang layak dengan wanita itu. Tapi, dia harus menemukan caranya.Sore hari.Kevin tidak kembali ke vila untuk makan malam. Windy memetik beberapa tangkai mawar dari taman sebelum dia pergi. Dia langsung menuju ke rumahnya Jennifer.**"Tuan muda Kevin meminta saya untuk memberikan ini kepada Nona Muda Jennifer."Windy berdiri di luar pintu dan menyerahkan bunga-bunga itu kepada pelayan keluarga Jennifer."Apa ada pesan lagi?" tanya, pelayannya Jennifer."Ya, Tuan mudaku meminta Nona Muda Anda untuk bermalam bersamanya. Tolong ingatkan dia untuk datang tepat waktu."Kemudian, dia pergi di bawah tatapan kaget pelayan itu."Saya sudah menyelesa

  • Surga Semalam   33 Apa Memang Windy Tidak Mati?

    Julia terlihat oleh Julius di ujung koridor."Kakak."Julius memasang wajah marahnya. "Ibu takut sampai menangis, Julia.""Aku tidak bermaksud begitu. Aku tersesat." Julia menunduk."Paman, terima kasih sudah menjaga adikku. Aku akan membawanya ke Ibu sekarang. Selamat tinggal, Paman." Julius menggandeng tangan Julia dan membawanya pergi.Pengawal itu menatap ke arah mereka sejenak. Apakah anak laki-laki itu adalah kakak dari gadis kecil itu? Sungguh anak yang cerdas. Dia masih muda, tapi memiliki aura yang mengesankan. Sayangnya, dia mengenakan topeng dan penampilannya tidak dapat dilihat dengan jelas.Mereka berbalik untuk kembali melaporkan pada Kevin!Di lobi hotel.Windy merasa cemas dan hampir menangis.Julius berjalan keluar dari lift, dengan Julia di belakangnya."Ibu." Julia bergegas ke pelukan Windy.Windy memarahinya. "Jangan seperti ini di masa depan. Kamu membuat ibu takut setengah mati!""Baiklah, Ibu." Julia berjanji, lalu mengedipkan mata pada Julian.Windy mengambil t

  • Surga Semalam   32 Julia Mengikuti Rapat

    "Ibu, aku belum selesai tidur." Julia membalikkan badan dan melanjutkan tidurnya.Kevin telah berdiri di luar dengan ekspresi tidak bersahabat, dengan manajer hotel di belakangnya.Dia berteriak sebentar, tapi tidak ada jawaban dari dalam."Buka pintunya."Manajer hendak membuka pintu dengan kunci kartu cadangan.Windy bergegas dari tempat tidur ke pintu."Jangan masuk. Saya sudah bangun. Aku akan segera keluar setelah ganti baju!"Mendengar itu, Kevin meminta manajer untuk pergi."Apakah Anda sengaja menutup pintu karena Anda khawatir saya akan melakukan sesuatu kepada Anda? Jangan khawatir, dari penampilanmu, aku sama sekali tidak tertarik." Dengus Kevin di luar."Bukan begitu. Aku benar-benar terlalu lelah kemarin jadi aku tidak mendengarmu sama sekali. Sekarang aku sudah bangun. Beri aku waktu untuk berganti pakaian. Aku akan segera keluar."Windy sangat cemas. Itu sangat membingungkan. Mengapa Kevin datang ke sini? Bagaimana jika dia melihat ketiga anak itu?"Saya berharap akan d

  • Surga Semalam   31 Nginap di Kamar Hotel Mewah

    Windy meletakkan ponsel dan jam tangannya di samping tempat tidur anak-anaknya sebelum berangkat. Seandainya anak-anaknya terbangun, mereka akan dapat menemukan benda-benda itu. Kemudian, dia naik taksi ke Gedung Orlane.Dalam perjalanan, perutnya terasa tidak nyaman. Dia bahkan keluar dari mobil dan muntah dua kali sebelum akhirnya tiba di Gedung Orlane.Dia semakin yakin bahwa Kevin memang adalah pembawa sial baginya.Ketika dia tiba di gedung landmark kota, Gedung Orlane, dia melihat sekelompok pengawal berdiri di luar gedung.Kevin dikelilingi oleh para pengawal, dan auranya sedikit menakutkan!Windy memegangi perutnya dan hampir tidak bisa berjalan. Ya ampun.. Sakitnya.Kevin memburu ke depan. Dia sangat khawatir akan kondisinya Windy.Di rumah sakit swasta terkemuka.Kevin masuk dengan rombongan pengawal dan keluar setengah jam kemudian.Wajah Windy terlihat pucat. Dia telah pergi ke toilet tiga kali lagi saat itu dan hampir pingsan.Rumah sakit hanya meresepkan beberapa obat un

  • Surga Semalam   30 Senjata Makan Tuan

    Kevin meletakkan dokumen yang dipegangnya dan mengetuk jendela mobilnya yang setengah terbuka. "Anak perempuan yang dibesarkan oleh keluargamu harus tahu batasannya!"Nada suara Kevin sangat dalam dan dingin.Jennifer tertegun sejenak. Kemudian dia mengerti bahwa Kevin sebenarnya sedang memperingatkannya.Dia buru-buru menyembunyikan kekejaman yang dia rasakan. "Tentu saja, mengapa saya berdebat dengan seorang gadis pelayan? Saya sangat berbudaya."Kevin mengerucutkan bibirnya dan memerintahkan sopir untuk menyalakan mobil."Nona Jennifer, bagaimana dengan wanita itu?" Asisten Jennifer bertanya. Dia tahu bahwa Jennifer ingin menikahi Kevin dan tidak akan membiarkan wanita lain berada di sisinya Kevin."Dia hanya seorang gadis pelayan. Kevin tidak akan menyukai kalau aku menindasnya. Biarkan dia sombong selama beberapa hari."Keluarga Sutanto menginginkan menantu perempuan yang lembut, jadi dia tidak bisa menunjukkan jati dirinya yang sebenarnya. Tapi dia telah membuat catatan khusus t

  • Surga Semalam   29 Munculnya Jennifer

    Namun, mereka pasti akan memahami usaha keras ibunya.Saat Tony dan Kevin mendiskusikan detailnya, mereka menyadari aroma yang kuat."Baunya enak." Tony menggerakkan hidungnya. Tiba-tiba dia merasa nafsu makannya telah kembali.Windy mengeluarkan semangkuk bubur ikan dan meletakkannya di atas meja kopi. Itu adalah bubur putih yang kental."Ini panas. Biarkan dingin dulu sebelum kamu makan!"Tony mengangkat mangkuk itu dengan penuh antisipasi. Dia meniupnya dan menggigitnya sedikit, tapi tetap saja melepuh.Bubur itu lembut dan lezat. Dia tidak tahu bahan apa yang ditambahkannya, tapi bubur itu memiliki aroma ikan dan buah, dengan tekstur seperti kacang. Itu adalah bubur terbaik yang pernah dia makan! "Lebih enak dari yang ada di Imperial Kitchen."Tony tidak sabar untuk mengambil suapan kedua. Indra pengecapnya tenggelam dalam aroma bubur ini. Rasanya terlalu lezat.Windy menunggu dengan sabar.Setelah dia menghabiskan semangkuk bubur itu.Dia mengulurkan tangan ke arah Tony. "Bayar!"

  • Surga Semalam   28 Ingin Berpartisipasi

    "Tidak, aku hanya takut kamu akan dimanfaatkan. Jika itu terjadi, kamu akan menyesal dan air matamu tidak akan menemukan pelampiasan. Aku melakukan ini demi kamu, kan? Lihatlah betapa tampannya dirimu. Kamu memiliki kekuatan dan pengaruh. Kamu pasti bisa menemukan seseorang yang lebih baik," tandas Windy.Windy berbicara dengan tulus.Kevin menatap mulutnya saat dia berbicara dan ekspresinya menjadi gelap. "Sungguh bijaksana. Haruskah aku memberimu hadiah?""Tidak, biarkan aku makan buahnya saja"Windy dengan gugup memasukkan anggur ke dalam mulutnya. "Manis.Dia menyembunyikan rasa malunya. Buah impor itu memang lezat. Dia menghitungnya mendapat skor 80 persen untuk rasa manisnya.Kevin menatapnya saat dia melahap anggur sedikit demi sedikit. Jus yang menodai bibir merahnya sangat menggoda hatinya. Tatapannya menajam dan dia menjadi seperti pemangsa.Windy menunduk. Kevin adalah orang yang sangat cerdas. Sangat melelahkan untuk berpura-pura di depannya. Dia merasa bahwa Kevin masih t

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status