Share

31. Dan Si Tampan Yang Menakutkan

Maura tampak masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Teman sekaligus sahabatnya yang pernah berkata tak akan mudah terpengaruh oleh laki-laki walau setampan apapun jika kelakuan laki-laki itu tidak jelas. Sena jelas pernah berkata kalau Quin walau tampan, tapi menakutkan.

“Aku nggak suka.”

Tatapan Maura berpindah pada Quin. Laki-laki itu merengut seperti anak kecil. Sena di sampingnya juga tampak tak biasa atau mungkin Maura yang tidak terbiasa melihat Sena yang bersikap manja.

“Apa mereka cocok? Bukankah umumnya pasangan itu saling melengkapi? Misal yang satu manja, satunya harusnya bersikap dewasa. Kenapa dua orang di depannya sama-sama sok manja?” batin Maura. Mangkuk bakso di depannya dia anggurkan demi melihat interaksi Sena dan Quin.

“Dosen kamu keganjenan.”

Sena merangkul lengan Quin dan gerakan itu membuat Maura berjengit.

“Pak Buche emang gitu, tapi aslinya baik banget. Buktinya IP-ku cuma dua sembilan koma saja tetap b

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status