Home / Rumah Tangga / Sweet love marriage / Harga diri yang terbuang

Share

Harga diri yang terbuang

last update Last Updated: 2020-11-13 20:21:16

 Mira keluar dari dalam rumah dengan tangannya memegang piring plastik berisi nasi goreng, tangan kecilnya berusaha memasukan sesuap demi sesuap ke dalam mulut mungilnya. Ada banyak butir nasi yang menempel berantakan di baju Mira .

Aaaaa.... Hana membuka mulutnya minta disuapi

Mira mengangguk dengan senang hati, ia terlihat berusaha menyuapi kakaknya dengan satu sendok penuh nasi goreng ke dalam mulut Hana

"Mmmmm.... enaknya, nasi goreng ibu memang paling enyyakk sedunia " puji Hana 

Ibunda Hana tersenyum melihat tingkah kedua putri yang amat disayanginya itu , lalu ibunda Hana mengeluarkan selembar lima ribu yang terlihat basah dari saku dasternya, ia memberikannya pada Hana 

"Maafin ibu ya Hana, uang jajanmu hari ini hanya segini "  

Hana menerimanya dengan senang hati meski ia tahu nominal uang segitu hanya cukup untuk membeli sekantung plastik es teh manis di kantin sekolahnya, Hana tak ingin membuat ibundanya bersedih 

"Ibu ngomong apa sih, Hana berangkat dulu ya.... Assalamualaikum bu " 

"Sita... Ayok buruan mau berangkat sekolah bareng kakak enggak?" Hana melongokan sedikit pandangannya ke dalam rumah 

"Sita sudah berangkat dari tadi ,Hana"

"Ohh ... Baiklah, Hana berangkat dulu ya .... Dadah bu..... dadah Mira " Hana berjalan pergi melambaikan tangannya kepada dua orang yang amat disayanginya 

Entah kenapa akhir-akhir ini Hana bermimpi aneh , ia bermimpi menangis di sebelah dua makam tak bernisan , mimpi berulang-ulang yang hampir mencekamnya setiap malam. 

Tidakkk.... Itu hanya bunga tidur tak akan terjadi apapun pada keluargaku 

🥀🥀🥀🥀

Sesampainya di sekolah, Hana langsung memasuki kelasnya, menaruh tasnya dan membuka buku pelajaran sebelum kelas dimulai. Ia mengambil kacamata dari kotak di tasnya. Saat ia sedang membersihkan lensa kacamatanya tiba-tiba cindy datang mengagetkannya dari belakang 

"Pagi....  Si Kutu buku cupu" seru Cindy bersemangat, ia duduk disamping Hana sambil menjilat-jilat lolipop merah di bibirnya,meninggalnya noda berwarna merah mengkilap di bibir gadis itu 

"Pagi juga Cindy.... Kamu terlihat senang sekali pagi ini , ada apa kalau boleh tahu?" Tanya Hana , ia meletakkan kedua kacamatanya diantara pelupuk matanya 

"Iya jelas senang dong,lihat ini.... Tara........." Cindy mengeluarkan iphone tipe terbaru dari dalam tasnya 

Hana menelan ludah saking takjubnya melihat benda itu. Ia tahu iphone adalah barang mahal yang merek dan kualitasnya hanya dimiliki orang-orang kaya saja. Jauh sekali dengan handphone 3g miliknya sendiri .  Ketika dunia sudah menikmati internet 4g dan menuju 5g,, Hana masih setia dengan Handphone pemberian ibundanya 3 tahun lalu itu. Itupun jarang sekali diisi paket internet, Hana hanya sesekali mengisi pulsa dengan pulsa reguler untuk sms saja. 

"Hebat ya kamu, bisa membeli iphone semahal itu, orangtuamu pasti sangat sayang padamu ya" 

"Enggak ko, mana mungkin orangtuaku beliin barang sebagus ini" timpal Cindy sambil menjilati lolipopnya , lidahnya memutar sambil mencium lolipop itu , terlihat agak berlebihan sebenarnya 

"Trus ini dibeliin siapa? Angga cowokmu itu?" Tanya Hana 

"Bukan juga " Cindy menjawabnya dengan santai 

"Lalu dari siapa?" 

"Hmmmh..... Kasih tahu gak ya? He he he he tapi jangan bilang-bilang ya, ini dari om Darwis " 

"Hah Om darwis?" Ucap Hana tak percaya 

Hana ingat betul nama itu, seminggu yang lalu saat Hana dan Cindy sedang berjalan-jalan di mall untuk membeli kado pernikahan wali kelas mereka bu Sofia. Seorang pria paruh baya dengan kancing jas yang terlihat menyembul karena perut buncitnya menghampiri Hana dan cindy. Tidak berhenti disitu saja , pria itu juga terus menggoda mereka berdua lalu memberi sebuah kartu nama sebelum pergi , pria itu mengedipkan mata kirinya berulang kali dengan sangat genit 

"Astaga..... Cindy jangan-jangan kamu....." Tebak Hana dengan rasa tak percaya 

Cindy tersenyum "kamu kalau mau nanti aku bisa hubungi om Darwis ko" 

Hana menarik nafasnya, ia benar-benar tak percaya dengan ucapan Cindy barusan 

"Ndy.... Kamu enggak takut apa?" 

"Takut apa?" Sahut Cindy , kini lolipop itu sudah habis, ia menaruh gagang lolipop yang tersisa di kolong meja kelas Hana sambil menyengir 

"HAMIL .... Kalau kamu hamil bagaimana nanti?" 

"Ya enggaklah, om Darwis pakai pengaman ko" 

"Pengaman apa?" Tanya Hana polos,meski ia pernah belajar edukasi seks tetap saja ia tak begitu paham. Ia sendiri tak punya pacar, jangankan berhubungan badan, berciuman pun belum pernah Hana rasakan 

"Adeuhhh ituloh, yang berjejer warna-warni di kasir minimarket" 

Hana tau apa yang dimaksud Cindy

Kondom yang dikemas dalam kotak-kotak kecil dengan warna-warni menggoda, bahkan adiknya Mira pernah menangis minta dibelikan barang itu karena mengira itu "kotak permen berhadiah " 

"Tapi kan ga ampuh seratus persen ndy.... Gimana kalau bocor?" 

"Hmmhh.... Enggak mungkinlah, angga udah beberapa kali pakai ko" 

"Aaa....angga cowokmu? Sama siapa?" 

"Ya sama akulah,,, Hana. Ihhh kamu tuh kuper banget,,, daripada sama angga gratisan mendingan sama om Darwis, baru sekali aja udah dibeliin iphone" jawab Cindy sambil menggerak-gerakkan barang mahal itu

Hana makin melongo mendengar penuturan sahabatnya, ia memukul-mukul kecil dadanya sendiri dengan tangannya. 

"Ndy... Itu dosa loh!" Hana mengingatkan 

"Ohhh.... Come on Hana... Hari gini siapa sih manusia yang enggak berdosa , lagian dosa kan bisa diampuni" seloroh Cindy 

"Udeh deh Han,,,, jangan ceramahin aku, serasa aku ini manusia paling berdosa di dunia ini, yang penting kan aku tidak mencuri apalagi sampai jadi koruptor" 

"Ndy.... Aku cuman takut kamu kenapa-kenapa, kita ini masih sekolah loh, masa depan kita masih panjang" 

 "Masa depan seperti apa Hana? Menikah trus punya suami pemabuk, lupa memberi nafkah , mengasuh anak sampai keriput.. Ahh untuk orang-orang rendahan seperti kita ini, siklus kehidupan seperti itu tak akan terelakkan lagi" jawab Cindy berlalu pergi dari kelas 

Ucapan Cindy barusan, menusuk hati Hana sampai kedalam, kenyataan pahit itu kini dialami ibunda Hana. Tak terasa air mata keluar dengan sendirinya dari sudut pelupuk mata Hana..... 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sweet love marriage    52

    Vania baru saja hendak berendam dalam bath tube jika tidak mendengar bel rumahnya berbunyiIa memakai kembali dresnya lalu membuka pintu rumahnya . Dua orang pria tidak dikenal langsung menginterogasinya"Dimana suamimu?" Tanya Leon dengan nada membentak"Kalian siapa? Aku tidak kenal dan tidak mengerti ucapan kalian?""Bu Vania mohon maaf, nama saya Nathan. Saya karyawan di perusahaan suami anda, dan ini saudara sepupu saya. Bisakah kami tahu dimana pak Viko sekarang""Dia belum pulang, memangnya ada urusan apa sampai sepupumu ini membentakku""Cepat hubungi suamimu sekarang" Leon memerintah Vania"Apa kau tidak bisa bersikap lebih santun terhadapku?""Aku tidak bisa menunggu lagi, suamimu menculik calon istrikku""Apa maksud nya ini? Apa ini lelucon? Mana mungkin suamiku menculik calon istrimu? Memangnya siapa calon istrimu itu ? Jangan sembarangan menuduh ya , aku kenal

  • Sweet love marriage    51

    Hana terbangun dengan pusing yang hebat di kepalanya. Kedua matanya ditutupi sehelai kain berwarna hitam membuat gadis itu tak bisa melihat apapun"Apa ini... Kenapa pandanganku gelap?"Ia mencoba bergerak namun tubuhnya tak bisa digerakkkan karena kedua tangan dan kakinya diikat di sebuah kursiApa, aku sedang diculik? Tanya Hana di dalam hati. Apa yang sebenarnya terjadi padaku? Tunggu bukankah aku sedang bersama pak Viko tadinya...."Wah sudah bangun ya rupanya....." sapa seorang lelaki yang suaranya tak asing ditelinga HanaHana mendongak mencari asal suara"Pak Viko apa itu anda?" Tanya Hana memastikan"Menurutmu aku siapa?"Kini suara itu dibisikkan tepat disebelah telinga kiri Hana."Apa yang anda lakukan kepada saya?" Bibir Hana gemetar ketak

  • Sweet love marriage    Di culik Viko

    Hujan....Hana menatap hujan deras dari balik kaca loby kantornya. Tiga puluh menit yang lalu ia sudah pulang kerja namun karena hujan. Hana dan teman-teman kantornya yang akan pulang memutuskan menunggu sampai hujan diluar reda"Hana.... Kamu mau married ya ?" Anne menepuk pundak Hana dari belakang"Iya mba Anne ko bisa tahu?"Karena seingatnya Hana belum sempat cerita ke teman-temannya di kantor kecuali Nathan dan Bu Marie"Dari Bu Marie , dia bilang katanya kamu mau married tadi dia minta cariin pelamar kerja buat gantiin posisi kamu ""Nanti teman-teman di kantor di undang ya"Hana mengangguk"Wah enggak nyangka ya, kamu masih muda malah nikah duluan, ngelangkahin kami-kami ini yang udah kepala tiga""Iya sih hidup itu kadang enggak adil buat wanita" Tina ikut nimbrung"Laki-laki se

  • Sweet love marriage    Nathan menyerah

    Leon berbaring di samping Hana di atas sofa. Pria itu menaruh tangannya di cekungan leher Hana kemudian mencium lembut di sana . Ada seulas senyum bahagia di wajah mereka yang tengah mabuk asmara"Aku mengantuk ayo kita tidur" bisik Leon pelanLeon menggelung bed cover ke tubuh mereka berdua. Hana memejamkan matanya, sulit dipercaya, ia kini dalam dekapan pria yang ia cintai.Saling mendekap dan menghangatkan satu sama lain hingga keesokan paginya Hana yang terbangun lebih duluHana memandangi wajah Leon lebih dekat. Memperhatikan garis-garis wajahnya, lekukan kedua matanya, tulang hidungnya dan bibir pria ini lebih dekat.Ujung jari telunjuk Hana menyentuh pipi Leon , mata Leon terbuka. Tangan Leon bergerak memegang tangan Hana .Rupanya pria itu sudah bangun sedari tadi sebelum Hana bangun"Selamat pagi om Leon" sapa Hana"Selamat pagi juga Hana"Leon hendak mencium Hana la

  • Sweet love marriage    Menginap 2 (21+)

    Leon perlahan membuka kancing kemeja piyama yang di kenakan Hana Gadis itu masih duduk di atas Leon, pipinya semakin merah. Ia seharusnya tengah berduka dengan kematian ibunya dan adiknya yang menghilang tapi sisi lain hatinya teramat bahagia apalagi Leon mengajaknya menikah Perlahan Leon melepas semua pakaian yang melekat pada Hana. Pria itu lalu menggenggam kedua tangan Hana "Ayo lakukanlah sesukamu" ujar Leon Pipi Hana dan tubuh Hana terlihat semakin merah. Ia malu sekali. Terakhir kali melakukkannya adalah saat Leon tengah mabuk tapi sekarang kedua mata pria yang dicintainya ini menatap fokus pada tubuh polosnya "Bagaimana caranya?" Tanya Hana polos "Kau tidak pernah melakukannya lagi?" Hana menggeleng "Tidak... Aku hanya pernah melakukkannya denganmu waktu itu"

  • Sweet love marriage    Menginap

    Hana membuatkan nasi goreng kecap dengan potongan sosis dan telor mata sapi setengah matang sebagai topingnya untuk makan malam tamu dadakannya malam ini Leon telah selesai mandi, pria itu duduk di kursi makan hanya memakai handuk pink punya Hana yang ia lilitkan di pinggangnya . Masih terlihat butir-butir air di sepanjang wajah dan dadanya yang bidang Sangat tampan, ya Tuhan dia sangat tampan, Hana memekik dalam hatinya Hana memberikan piyama tidur miliknya kepada Leon "Apa-apaan ini.... Kau menyuruhku memakai pakaian motif sapi gila hah" "Ini bukan motif sapi gila tuan Leon yang tampan. Hanya motif kartun kepala sapi" "Carikan aku pakaian yang lain" "Tidak ada pria di rumah ini, aku tidak punya pakaian pria " "Kalau begitu aku akan tidur dengan telanjang saja" "Terserah" Leon membuang piyama milik Hana ke lantai dengan santai lal

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status