Pov Hana
Seharusnya patah hati punya masa kadaluarsa. Dan yang harus kau lakukan hanyalah membuangnya ke dalam tong sampah. Tetapi aku terus menyimpan cinta yang jamuran ini . Memeliharanya di sudut hatiku yang terdalam Bahwa tidak apa-apa menelan makanan basi,cinta yang kadaluarsa, masa lalu yang pahit . Meski aku tahu akhirnya semua itu hanya menjadikan satu harapan semu yang menggerogoti jiwakuAku terus bertanya -tanya berulang kali pada diriku sendiri apakah lelaki itu juga memikirkanku seperti diriku yang terus memikirkannya
3 tahun yang lalu ketika aku mencoba mengakhiri nyawaku ternyata Tuhan tak mengizinkannya. Ibuku akhirnya memgetahui semua masalah yang menderaku
Ia membawaku pergi ke luar kota untuk memulai lembaran baru. Di luar aku tampak sudah melupakan semuanya
Tapi kuberitahu saja padamu kenangan-kenangan indah nan pahit itu tak semudah itu pergi dari memoriku meski psikolog menterapiku dengan cVita mengangguk menurut " iya aku sangat mencintaimu"Sebelum Vita keluar dari ruangan Viko ia berdiri menyandar di pintu dengan menggigit bibir bawahnya"Apa yang akan terjadi setelah ini?""Kau hanya akan mengalami tamu bulanan , tenang saja " ujar Viko sambil membelai pipi VitaVita mengangguk"Baiklah aku kembali ke ruangan kerjaku dulu"Saat makan siang dan semua orang turun untuk makan siang. Hanya Vita dan Hana yang masih duduk di meja kerjanya, layar komputer mereka masih menyalaMeja Hana dan meja Vita berhadapan dan dipisahkan oleh layar komputer masing-masing"Kamu enggak makan siang Vit?" Tanya HanaVita menggelengkan kepalanya"Engg... Enggak" ucap Vita dengan suara tertahanHana merasa ada yang aneh dengan Vita karena ia biasanya selalu cerewet dan riang .Hana bangkit berdiri dari kursinya dan mendekati Vita
Berita kematian Vita langsung cepat menyebar di kantor sesaat setelah Nathan memberitahu departement Hrd kantor tempat mereka bekerja.Beberapa orang tampak bersedih namun beberapa diantara mereka masih menggosip dan membicarakan keburukan gadis itu"Jadi dia meninggal gara-gara pendarahan? Bener kan tebakan aku dia pasti keguguran . Kalian lihat kan darahnya mengalir banyak di kedua kakinya"" Iya aku juga lihat. Ngeri kalau ngebayangin kejadian tadi. Tapi ga nyangka Vita sampai meninggal. Sayang banget dia masih muda dan cantik lagi""Mungkin pacaranya ga mau tanggung jawab makanya dia gugurin sendiri ""Ihh makanya kalau pacaran jangan kebablasan gini nih akibatnya nyawa pun melayang""Huss... Jahat banget sih kalian . Ada teman meninggal bukannya bersedih malah diomongin""Kita-kita sedih ko... Tapi wajarlah kalau kita bertanya-tanya apa sebab kematiannya. Masa gitu aja gak boleh"
Sementara itu di tempat lain di belahan bumi yang lainDi tengah kota Paris di sebuah rumah megah bergaya Vittoria serba putih dengan kebun bunga mawar merah yang mengelilinginya.Di tengah musim panas yang membuat orang-orang berkeringat. Di kota Paris yang 24 jam dimana orang-orangnya seakan tak pernah tertidur. Pagi,siang malam orang-orang terus melakukan aktifitasnya seolah-olah tak ada kata lelahTarik nafas... Embuskan....regangkan tubuh ....Tarik nafas.....embuskan...regangkan tubuh....Sarah melakukan gerakan gerakan yoga tanpa kesulitan di atas matras.Yoga menjadi kegiatan setiap paginya sebelum ia memulai aktifitas hariannyaSang ayah masuk sambil menggendong seorang anak lelaki kecil berusia 2 tahun"Ayah ingin bicara dengan mu Sarah"Sarah menoleh , sementara punggung dan kakinya masih lurus tegak ke atas
Pertaruhan itu dilanjutkan lima belas menit kemudian . Steve mengusir semua tamu yang datang dengan dalih ia mendadak sakit perutPintu bar ditutup. Papan close dipasang lampu dimatikan. Steve membawa Sarah masuk ke dalam gudang stok penyimpanan minumanSteve mendorong tubuh Sarah bersandar ke dindingSarah tersenyum meledek " Tuh kan sudah kubilang kau masih lelaki yang normal. Buktinya baru kuperlihatkan ini sedikit kau sudah gelisah"Steve mengecup bibir Sarah " Karena kau berbeda, kau wanita yang berbeda"Sarah membalas ciuman Pria yang ada dihadapannya kini dengan lebih ganasSudah 3 tahun ia tak merasakan keintiman lagiLidah mereka saling berpagutan dengan mesra. Tangan kanan Steve menyelinap tanpa permisi masuk kedalam kemeja Sarah. Membuka pengait bh yang dikenakan Sarah dengan satu gerakanSarah meledek dan terus mencecar Steve"Lihat kau sangat ahli melakukan ini
Pov Hana"Jadi kapan nak Nathan mau tunangan sama Hana....?" Tanya ibuku kepada Nathan yang hendak memakan suapan sendok pertamanyaAku yang sedang minum sampai tersedak kaget tak percaya"Ma.... Kami hanya berteman" jawabku setengah melotot tanda protesKami hanya berteman bahkan baru saja berteman. Aku tidak begitu mengenal Nathan karena dia tidak satu departemen yang sama di kantorku bekerjaRasanya aku jadi malu telah mengundang Nathan makan malam bersama kami di rumahAku takut ia akan berpikir yang tidak-tidak tentangkuNamun di luar dugaan , Nathan justru menjawab pertanyaan ibuku dengan senyuman yang membuat pipi dan telingaku memerah karena malu"Jika kami memang ditakdirkan Tuhan untuk bersama. Saya tidak ingin bertunangan tetapi saya ingin langsung melamar Hana menjadi istri saya" jawab Nathan penuh percaya diriIbu menoleh ke arahku dengan penuh senyuman&n
Pov leonKebetulan sekali atau mungkin karena hukum karma yang belum tuntas. Aku bertemu lagi dengan gadis kecil yang tiga tahun lalu pernah ku sakiti saat acara meet and greet film garapankuDia ada di sini di samping sepupuku Nathan. Aku begitu terpesona dengan penampilan Hana yang tampak sudah dewasa sekarang. Gadis itu memakai gaun hitam dengan belahan dada yang menggoda. Bibirnya sekarang di pulas dengan lipstik berwarna merah. Rambut yang dibiarkan tergerai indahHarus kuakui dia sudah bukan gadis polos nan lugu lagi ."Kenalin kak Leon, ini temanku namanya Hana" ucap Nathan ketika ia mencoba mengenalkan Hana padakuNathan adalah sepupu jauhku dari saudara ayah. Usiaku dan dirinya hanya berbeda dua tahun namun ia selalu memanggilku penuh sopan dengan panggilan kakak leonAku berusaha keras mengeraskan rahang pipiku agar tak nampak kaget dihadapan Hana. Aku kembali memakai topeng dingin di wajah
Leon bersandar di luar pintu mobil miliknya. Ada segelas wine di cengkraman tangan kanannya, ia meneguk sampai habis dengan satu tegukan. Kedua matanya sudah sangat merah karena alkohol atau mungkin karena menahan amarah setelah berjumpa kembali dengan gadis itu Hana"Ambilkan aku satu gelas lagi" perintah Leon"Tapi tuan anda sudah minum terlalu banyak, ini tidak baik untuk kesehatan tuan""Kau berbicara seperti perempuan saja" leon tertawa lalu memberikan gelas yang sudah kosong kepada KrisLeon masuk ke dalam mobil"Tuan biar saya saja yang menyetir" Kris ikut masuk ke dalam mobil, ia sangat khawatir melihat keadaan Leon yang sudah hampir sempoyongan ingin mengendarai mobil"Heh kau meremahkanku? Ini mobilku? Kenapa aku tidak boleh membawanyanya""Anda sedang terpengaruh alkohol tuan, akan sangat berbahaya j
Kris mencabut beberapa helai rambut dari kepalanya lalu menempelkannya di jok kursi kemudi, ia juga menempelkan jari jemarinya di stir kemudi lalu terakhir mencabut dascam yang terpasang di belakang kaca spion tengah mobil. Kris memberikannya kepada Leon"Hilangkan bukti ini tuan " ucap Kris sambil melepaskan jas miliknyaLeon menerimanya dan memakai jas milik Kris lalu menyembunyikan dashcam mini itu di saku jas yang kini dipakainya"Selama ini tuan selalu memproduksi puluhan fim, saat ini tuan hanya perlu berakting supaya polisi tidak mencurigai tuan , tuan pasti bisa melakukannya"Leon mengangguk mendengar arahan krisTak lama kemudian mobil polisi dan mobil ambulans datang. Petugas medis menghampiri tubuh ibunda Hana yang tertutupi jas Leon, mereka memindahkannya ke atas tandu dan memeriksanya"Korban sudah meninggal, sudah tidak ada nadi yang berdenyut. Batalkan cpr untuk korban" perintah seorang petu