Kris masih berdiri di depan pintu kamar mendengarkan pembicaraan Rose dan ibu Hana
Kris bermaksud memberitahu dimana Hana berada tapi hatinya tak tega melihat kondisi ibu Hana sekarang
Rose keluar dari kamar , matanya melirik ke arah Kris yang berdiri sejak tadi
Rose ingat betul siapa pria yang ada dihadapannya sekarang
"Kau... sedang apa kau di sini? " ujar Rose dengan wajah tak suka
"Bisa kita bicara sebentar"
"Ya bicaralah"
"Tadi saya tidak sengaja mendengar pembicaraan anda di dalam"
"Kau memang sengaja menguping sejak awal kan?"
"'Tidak nona. Baiklah intinya saja. Saya tahu di mana Hana berada"
Plak..... sebuah tamparan keras mendarat di pipi Kris dari tangan Rose
"Sudah ku duga kau pasti yang menyembunyikan Hana, dasar lelaki hidung belang, kau tidak kapok rupanya mendekati anak muridku"
Rose tak berhenti di sana, ia menend
Di tempat lainHana sedang menyisir rambutnya. Rambutnya kini telah panjang . Ia membiarkan rambutnya tergerai dengan jepitan hitam polos di dekat dahinyaKini Hana telah tumbuh menjadi gadis yang lebih dewasaRaut wajahnya semakin cantik mempesona dengan lekukan tubuh gadis dewasa seperti umumnyaIa telah melupakan masa lalunya. Rasa trauma yang dulu mencekamnya sudah sembuh seiring berjalannya waktuIa sekarang sudah berdamai dengan dirinya , menjalani kehidupan baru bertiga dengan ibu dan adik kecilnya, MithaHana sudah bekerja sebagai staff accounting di sebuah kantor . Ia juga mengambil kelas kuliah karyawan pada malam harinya.Ibunya menjual rumah lamanya dan membeli sebuah rumah sederhana dan membuka toko sembako di rumahnya sebagai mata pencahariannyaMalam ini dia dan teman-teman di kantor di undang ke acara jamuan makan malam bosnya yang baru saja menikah. Pesta pribadi
Vita mengelap sisa-sisa sperma yang mengalir di pahanya dengan tisu. Ia mengkerutkan bibirnya seolah protes dengan yang lelaki itu lakukan"Ah pak Viko ini tindakan yang sangat berbahaya. Bagaimana jika ada orang lain yang melihat kita?"Viko membalik tubuh Vita lalu mencium bibir gadis itu"Aku tidak perduli jika ada yang mengetahuinya""Tapi anda baru saja menikah bagaimana jika istri mu yang bernama Vania itu melabrakku nanti?""Tentu saja aku akan berada di pihakmu jika itu terjadi""Gombal....aku ga percaya" ucap Vita sambil merapihkan kancing kemeja milik lelaki yang berada di hadapannya itu"Aku akan segera menceraikannya, kau bersabarlah sebentar lagi. Pernikahanku dan Vania hanya karena orangtua yang menjodohkan demi kepentingan bisnis. Aku sama sekali tidak menyukai gadis itu""Tapi kau bersenang-senang dengannya ? Kau tidak mungkin melewatkan gadis cantik blasteran itu
Vania dan Hana kembali bergabung ke dalam pesta.Pesta akan segera di mulaiViko duduk di depan sebuah upright piano hitam, jari-jemarinya menekan tuuts piano memainkan lagu i will aways love you milik whitney houstonSesekali Viko mencium lembut tangan VaniaPara tamu melihat takjub ke arah tuan Viko dan Vania .Semua orang disana berdecak kagum dan iri melihat keromantisan bos mereka"Pak Viko itu sempurna sekali ya masih muda,tampan,kaya raya , pinter main piano, istrinya cantik banget lagi.....""Iya beruntung banget Vania...""Kalian salah, justru yang beruntung itu bos kita, kalau bukan karena Vania yang membantu keuangan perusahaan. Sudah pailit perusahaan pak Viko dan kita-kita pasti kena phk bareng"Hana hanya diam mendengar kasak kusuk di belakangnyaVita tau-tau menggandeng lengan Hana"Hana... Kamu beruntung banget dipinjemin dres sama nyonya bos . Aku jad
Pagi-pagi sekali Kris sudah berada di depan pagar sebuah panti asuhan .Bukan hanya nama panti asuhan ini saja yang berubah tapi hampir seluruh bangunan juga berubah sejak kebakaran besar itu terjadiSeorang satpam menghampiri Kris di dekat pintu pagar"Anda cari siapa? Apa anda donatur?""Bisa saya bertemu ketua panti ini saya ingin bertemu dengan beliau""Apa anda sudah melakukan janji terlebih dahulu""Belum"Pak Satpam menyuruh Kris untuk menunggu sebentar karena ia harus menanyakannya kepada Bu Vera selaku ketua panti asuhan10 menit kemudian akhirnya Kris diberi izin masuk.Hari masih sangat pagi, belum banyak aktifitas yang dilakukan penghuni pantiKris melihat sekeliling nya. Hidungnya mencium aroma sup daging yang berasal dari pintu dapur yang terbuka. Langkah kakinya membawa lelaki itu berdiri di depan pintu dapur yang terbuka.
Pov HanaSeharusnya patah hati punya masa kadaluarsa. Dan yang harus kau lakukan hanyalah membuangnya ke dalam tong sampah. Tetapi aku terus menyimpan cinta yang jamuran ini . Memeliharanya di sudut hatiku yang terdalamBahwa tidak apa-apa menelan makanan basi,cinta yang kadaluarsa, masa lalu yang pahit . Meski aku tahu akhirnya semua itu hanya menjadikan satu harapan semu yang menggerogoti jiwakuAku terus bertanya -tanya berulang kali pada diriku sendiri apakah lelaki itu juga memikirkanku seperti diriku yang terus memikirkannya3 tahun yang lalu ketika aku mencoba mengakhiri nyawaku ternyata Tuhan tak mengizinkannya. Ibuku akhirnya memgetahui semua masalah yang menderakuIa membawaku pergi ke luar kota untuk memulai lembaran baru. Di luar aku tampak sudah melupakan semuanyaTapi kuberitahu saja padamu kenangan-kenangan indah nan pahit itu tak semudah itu pergi dari memoriku meski psikolog menterapiku dengan c
Vita mengangguk menurut " iya aku sangat mencintaimu"Sebelum Vita keluar dari ruangan Viko ia berdiri menyandar di pintu dengan menggigit bibir bawahnya"Apa yang akan terjadi setelah ini?""Kau hanya akan mengalami tamu bulanan , tenang saja " ujar Viko sambil membelai pipi VitaVita mengangguk"Baiklah aku kembali ke ruangan kerjaku dulu"Saat makan siang dan semua orang turun untuk makan siang. Hanya Vita dan Hana yang masih duduk di meja kerjanya, layar komputer mereka masih menyalaMeja Hana dan meja Vita berhadapan dan dipisahkan oleh layar komputer masing-masing"Kamu enggak makan siang Vit?" Tanya HanaVita menggelengkan kepalanya"Engg... Enggak" ucap Vita dengan suara tertahanHana merasa ada yang aneh dengan Vita karena ia biasanya selalu cerewet dan riang .Hana bangkit berdiri dari kursinya dan mendekati Vita
Berita kematian Vita langsung cepat menyebar di kantor sesaat setelah Nathan memberitahu departement Hrd kantor tempat mereka bekerja.Beberapa orang tampak bersedih namun beberapa diantara mereka masih menggosip dan membicarakan keburukan gadis itu"Jadi dia meninggal gara-gara pendarahan? Bener kan tebakan aku dia pasti keguguran . Kalian lihat kan darahnya mengalir banyak di kedua kakinya"" Iya aku juga lihat. Ngeri kalau ngebayangin kejadian tadi. Tapi ga nyangka Vita sampai meninggal. Sayang banget dia masih muda dan cantik lagi""Mungkin pacaranya ga mau tanggung jawab makanya dia gugurin sendiri ""Ihh makanya kalau pacaran jangan kebablasan gini nih akibatnya nyawa pun melayang""Huss... Jahat banget sih kalian . Ada teman meninggal bukannya bersedih malah diomongin""Kita-kita sedih ko... Tapi wajarlah kalau kita bertanya-tanya apa sebab kematiannya. Masa gitu aja gak boleh"
Sementara itu di tempat lain di belahan bumi yang lainDi tengah kota Paris di sebuah rumah megah bergaya Vittoria serba putih dengan kebun bunga mawar merah yang mengelilinginya.Di tengah musim panas yang membuat orang-orang berkeringat. Di kota Paris yang 24 jam dimana orang-orangnya seakan tak pernah tertidur. Pagi,siang malam orang-orang terus melakukan aktifitasnya seolah-olah tak ada kata lelahTarik nafas... Embuskan....regangkan tubuh ....Tarik nafas.....embuskan...regangkan tubuh....Sarah melakukan gerakan gerakan yoga tanpa kesulitan di atas matras.Yoga menjadi kegiatan setiap paginya sebelum ia memulai aktifitas hariannyaSang ayah masuk sambil menggendong seorang anak lelaki kecil berusia 2 tahun"Ayah ingin bicara dengan mu Sarah"Sarah menoleh , sementara punggung dan kakinya masih lurus tegak ke atas