Share

Panggil Mama

“Berhenti! Apa yang kalian lakukan, hah?!”

Keempat cewek itu sontak berhenti. Mereka menoleh ke sumber suara. Lala juga ikut menoleh dengan ekor matanya. Di samping mobil mewah hitam berdiri Marina dan Aiden. Mereka berdua segera menghampirinya.

Aiden merengkuh Lala sambil mengumpat. Entahlah, mungkin Aiden mengumpat karena melihat wajahnya yang pasti ada lebam. Yang Lala yakin, bibirnya pasti robek karena dia merasa amis ketika meneguk ludah.

“Kalian apain Lala, hah!” gigi Aiden bergemerutuk. Detik berikutnya dia mengusap sudut bibir Lala

“La, ya ampun. Untung Ruli cepat nelepon aku sama mama. Kalau nggak, kamu bisa mati, La ….” Aiden memeluk Lala dan menciumi pucuk kepalanya berkali-kali.

“Mati kayaknya lebih enak.” Lala tersenyum mengejek.

“Ssttt! Kamu ngomong apa sih?”

“Jika aku punya pilihan, aku lebih memilih mati daripada harus ketemu sama kamu lagi. Sebel

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status