Share

BAB 22.

Kebebasan kini berada di depan mata. Perasaan bahagia terasa membuncah di dadanya, akhirnya setelah penantian yang cukup panjang dirinya kini bebas juga dari Tendero. Kanisa berharap ini benar-benar menjadi kebebasannya untuk selamanya. Berharap Tendero tidak lagi menemukannya dan kembali mengacau kehidupannya. 

Sepanjang hari ini Kanisa terus menyunggingkan senyum bahagianya bahkan ketika dia dan Anera akhirnya sampai di apartemen milik sepupu Anera yang sudah disiapkan untuk mereka tinggali berdua. Anera memutuskan untuk ikut tinggal bersama Kanisa karena dia tidak yakin bisa meninggalkan Kanisa sendirian, takut sesuatu terjadi lagi kepada wanita itu. Baginya Kanisa itu begitu berharga dia adalah satu-satunya sahabat yang sangat mengerti Anera. 

Dulu saat Anera tidak memiliki satu pun teman, Kanisa datang dan mengulurkan tangannya menarik Anera dari kesepian hingga sekarang pun Kanisa mau berteman baik dengannya tanpa ada unsur memanfaat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status