Share

BAB 4.

Pesta yang digelar Tendero dikediamannya sendiri luar biasa mewahnya. Sangat elegan dan juga menawan. Setiap mata yang melihat langsung dibuat takjub dan tidak henti-hentinya berdecak iri. 

Bukan hanya mansion saja yang disulap menjadi sangat begitu meriah dan mewah, taman depan bahkan sampai ujung gerbang pun disulapnya menjadi begitu indah. 

Pesta yang benar-benar sangat indah dan mewah itu tentunya juga banyak menghabiskan biaya. Tapi bagi Tendero biaya sebesar apa pun tidaklah masalah selama dia mampu. 

Sementara itu di kamar Kanisa. Wanita itu terlihat duduk merajuk pada pelayan pribadinya, Netra. Sejak dari tadi Kanisa terus disuruh untuk berganti pakaian dengan yang sudah dibelikan Tendero untuknya tapi Kanisa tidak juga menurut. Dia terus saja menolak dan memberikan banyak alasan. 

Netra yang kehabisan cara untuk membujuknya pun tidak tahu harus bagaimana lagi agar nonanya itu segera berganti pakaian dan berdandan untuk acara pesta yang sebentar lagi akan di gelar. 

Jika dia tidak berhasil membujuknya maka Tendero pasti akan memarahinya habis-habisan dan yang lebih parahnya lagi, pria itu bisa saja menghukumnya karena tidak becus menjalankan tugas sekecil ini. 

Iya, tugasnya memanglah sangat kecil dan sederhana namun Kanisa mempersulit segalanya. 

“Nona, cepat pakai ini. Jika tidak tuan bisa memarahiku, bukan hanya itu saja jika aku tidak bisa membujukmu untuk segera memakai pakaian ini dan segera berdandan aku bisa di hukum cambuk oleh tuan,” mohon Netra untuk kesekian kalinya. Matanya terlihat memelas. 

Kanisa melengos enggan menatap Netra. Netra yang melihatnya merasa sedih tapi tidak lama kemudian senyumnya menggembang saat melihat Kanisa mengambil dres biru selutut dari tangannya. 

“Kau pergi saja. Aku akan bersiap-siap sendiri,” ucap Kanisa tanpa melirik Netra. 

Netra diam sejenak, terlihat ragu tapi kemudian dia mengangguk patuh dan pergi dari sana. Membiarkan Kanisa bersiap sendiri. 

Kanisa menghela nafas. Mematung di depan cermin, menatap dirinya yang kini berbalutkan dres biru selutut yang terlihat begitu indah dan pas ditubuhnya. Riasan tipis yang cukup alami pun dia berikan diwajahnya, tidak mencolok tapi cukup membuat wajahnya menjadi terlihat fresh dan natural. 

Sebuah tangan tiba-tiba melingkari diperutnya membuat Kanisa menahan nafas, merasakan debaran asing merasuk ke dalam relung hatinya. 

Sosok Tendero yang terlihat menawan terlihat berdiri memeluknya dari belakang. Senyum manis mengembang dibibir pria itu membuat Kanisa yang notabenya mudah luluh pada pria tampan semakin dibuat berdebar hanyut pada ketampanan pria bajingan yang kini memeluknya dengan begitu posesif. 

“Cantik,” puji Tendero.

Tendero menempelkan bibirnya dibahu putih mulus Kanisa yang sedikit terekspos, lalu mencium pipi kiri Kanisa dengan lembut. 

Tidak ingin semakin terbawa hanyut pada perlakuan Tendero, Kanisa buru-buru melepaskan tangan Tendero yang melingkar diperutnya. Dia menarik diri, menjauh dari Tendero dan menatapnya tajam. 

“Aku bukan mainan, jadi berhenti memperlakukanku dengan sesukamu!” 

Tendero tersenyum kalem dan bersidekap. “Nyatanya kau memanglah mainanku semenjak hari itu. Apa pun yang ingin aku lakukan kepadamu termasuk membunuhmu pun itu adalah hak ku,” ucapnya dengan enteng, seolah tidak ada beban sama sekali dan itu benar-benar membuat Kanisa marah dengan mengepalkan tangannya. 

“Kau— ” tunjuk Kanisa, “Bajingan, enyah saja kau ke neraka!”

Bukannya kesal Tendero justru malah terkekeh, mendekati Kanisa dan mencengkram rahang gadis itu. Tatapannya yang semula bersahabat berubah dingin dan tajam. 

“Jangan pernah membantahku, sayang. Atau kau akan tahu konsekuensinya,” ucap Tendero di depan bibir Kanisa sebelum akhirnya mengecup sekilas bibir merah muda Kanisa. 

Kanisa yang mendapat perlakuan tiba-tiba itu hanya bisa melotot. Menatap Tendero kesal berbeda dengan Tendero yang justru malah tersenyum miring. 

“Ayo, yang lain pasti sudah menunggu kita.”

Tendero melingkarkan sebelah tangannya dipinggang ramping Kanisa, membawanya keluar dari kamar. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status