Home / Rumah Tangga / TAMU ITU TERNYATA MADUKU / Bab 03. Menemukan Alat Pengaman

Share

Bab 03. Menemukan Alat Pengaman

last update Huling Na-update: 2023-07-05 12:22:39

Plak! plak!

Dua kali Mas Azzam menampar wajahku. Selama ini, Mas Azzam jika marah hanya sekedar membentak. Tetapi, kali ini. Dia sudah berani main fisik. Oke, suamiku ini sudah menabuh gendrang perang.

"Maksud kamu apa? menemukan alat pengaman." Tanya Mas Azzam terlihat panik.

"Aku menemukan ko**om di saku celana kamu," dengan tegas aku menjawab.

Si gundik pun berlari keluar. Setelah aku berkata demikian. Sungguh, sepertinya banyak sekali rahasia yang Mas Azzam sembunyikan.

"Kayla ... puas kau?" teriak Mas Azzam murka. Aku hanya menyunggingkan senyuman penuh dengan kebencian seraya memegangi pipi yang terasa panas karena tamparan kuat Mas Azzam.

Aku melangkahkan kaki masuk kedalam kamar. Untuk melihat Daffa yang tadi sempat terlihat tidur di lantai karena kelehan bermain sendirian.

Cukup lama aku terdiam di kamar. Aku memandangi wajah tampan bocah itu. Wajah yang sangat mirip sekali dengan Mas Azzam.

Menjalani biduk rumah tangga dengan Mas Azzam rasanya banyak sekali cobaan. Ada rasa lelah dan ingin menyerah saja.

'Ayah, apa benar yang ayah katakan dulu, jika Mas Azzam hanyalah jodoh singgahan untukku?' Batinku bergumam.

Mengingat almarhum ayah pernah berkata. Aku harus sabar menjalani pernikahan dengan Mas Azzam karena ayah melihat gelagat Mas Azzam berbeda dari Mas Yusuf mantan kekasihku.

Saat aku masih terlena dalam lamunan. Sayup-sayup aku dengar suara isak tangis perempuan. Lekas aku keluar kamar setelah memastikan Daffa tidur dengan aman.

Sesampainya di luar rumah. Aku melihat pemandangan yang sangat-sangat, ah ... entah lah. Aku harus berkata apa? Hatiku merasa luluh lantah, hancur sehancur-hancurnya. Bagaikan kaca terjatuh pecah berkeping-keping.

Mataku sangat jelas melihat Mas Azzam tangah memeluk, mendekap wanita itu begitu erat. Dan ... mirisnya, ada ayah mertua pula dihadapan mereka.

Sumpah, aku bingung harus berbuat apa. Haruskah aku melabrak keduanya? Ataukah aku memaki keluarga suami yang aku curigai tahu semua rahasia yang di sembunyikan Mas Azzam selama ini.

Aku terus berdiri terpaku di tempat. Mataku terus mengawasi kedua insan yang bagaikan sedang dimabuk cinta. Seakan tak perduli banyak orang lewat menyaksikan percumbuan keduanya. Ayah mertua pun hanya diam membisu.

"Mas! Aku tak mau jadi yang kedua. Hiks .... " ucap wanita itu sangat jelas di pendengaranku.

"Tia! Tolong mengertilah! Mas harus mempertanggung jawabkan status Mas untuk anak dan istri pertama Mas," ujar Mas Azzam.

Aku terus menguping sembari memperhatikan keduanya tanpa tahu harus berbuat apa? Andai aku memilih pisah dengan Mas Azzam. Lalu, bagaimana kelanjutan hidupku juga Daffa. Aku ingin bekerja. Tetapi, dengan siapa anak itu tinggal? Berbagai macam pertimbangan terus aku pikirkan. Bukan kali ini saja Mas Azzam berkhianat.

Saat aku hamil Daffa di bulan ke enam. Aku memergoki Mas Azzam menggandeng wanita lain. Dan, ketika aku bertanya. Jawaban yang didapat hanyalah ketidak tahuan.

Namun kali ini, mungkin sudah saatnya Tuhan menggerakan hati aku untuk memikirkan langkah apa yang harus aku ambil. Hidup dengan keluarga toxic serasa hidup tak berpijak di bumi.

"Kay, kamu kenapa diam saja? Lawan mereka! Bila perlu, jambak rambut dan siksa saja pelakor gatal kaya gitu!" bisik tetangga yang tiba-tiba hadir di belakangku.

Aku pun tersenyum kecut meanggapinya. Merasa miris saja dengan nasibku sendiri. Bukan takut melakukan perlawanan, aku merasa percuma memperjuangkan lelaki yang sudah semakin banyak menyimpan rahasia dariku.

"Biarkan saja, Teh. Mungkin Mas Azzam mau cari yang lebih dari aku." Berpura-pura tegar meski faktanya hati serasa hancur lebur.

"Ya Allah, Kay. Kamu sabar banget jadi orang. Asal kamu tahu, sewaktu Azzam belum menikah dengan kamu, sudah banyak perempuan yang meminta pertanggung jawaban Azzam. Tapi, Azzam itu pandai bersilat lidah. Ia tak mengakui apa yang dia lakukan," tutur tetanggaku itu.

"Apa Teteh juga tahu waktu kami baru menikah dan aku mengajak Mas Azzam ke kampungku. Lalu, Ayah Dody bilang ada tamu mencari Mas Azzam?" selidikku ingin tahu.

"Ya, Kay. Teteh tahu itu. Ceweknya orang kampung sebelah. Sekarang udah lahiran dia. Anaknya cewek, udah besar. Beda berapa tahun lah sama Daffa," jawabnya lagi.

Hatiku mencleos mendengar itu. Rupanya Mas Azzam mafia kelamin. Miris sekali dengan nasibku yang mendapatkan jodoh lelaki petualang seks.

'Astaghfirullah Al'adziim,' ucapku dalam hati.

"Kay, Teteh pulang dulu ya. Kamu yang sabar. Ingat! Ada Daffa yang harus kamu pikirkan." Katanya lagi. Aku hanya mengangguk lemah.

Kembali aku fokus dengan dua manusia durjana yang semakin gila menunjukan kemesraan di depan umum. Ayah yang sedang membetulkan sepeda anak ke tiganya seolah tak perduli melihat apa yang dilakukan anak pertamanya.

"Kamu pulang dulu ya, Sayang! Maaf, Mas nggak bisa anterin. Mas ada janji sama teman Mas soal bisnis barunya Mas," kata Mas Azzam yang masih aku dengar.

"Apa kamu akan menceraikan istri pertamamu itu, Mas? Aku nggak mau kalau terus-terusan jadi yang kedua. Aku pengen kamu sama aku selamannya," kata Tia.

"Nanti Mas pikirkan lagi ya, Sayang. Sekarang kamu pulang dulu!" kata Mas Azzam lagi.

Bibirku tersenyum kecut mendengar pertanyaan maduku dan juga jawaban Mas Azzam. Dia yang hadir dalam rumah tanggaku. Dia pula yang menginginkan di posisi pertama. Sungguh, aku mungkin wanita terbodoh.

Tiga tahun menjalani rumah tangga dengan Mas Azzam. Bukan sebuah kebahagiaan yang aku dapatkan. Melainkan kepahitan yang tak berkesudahan. Mungkin, aku sendirilah yang harus menghentikan semua rasa sakit ini.

"Jangan pernah berharap aku akan melepaskanmu, Kayla!" ucap Mas Azzam tiba-tiba mengejutkan aku yang sudah melangkah pelan masuk ke dalam rumah.

Apa dia bilang?

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 100. Do'a Dari Ashraf Untuk Daffa

    Daffa menjalani hari-harinya di kota Bandung ditemani Yulia dengan tenang. Sesekali ia video call dengan Aska yang super bawel kalau abangnya tak ada kabar.Putra sulung Kayla pun kini sudah tahu kalau hubungan ayah kandung dan ibu sambungnya mengalami kemajuan yang lebih baik. Sebagai anak sudah dewasa, Daffa tak akan menghalangi mereka selagi keduanya menemukan kecocokan satu sama lain.Hingga di malam itu. Daffa tengah membaca buku dikejutkan dengan kedatangan Azzam ayahandanya.Sementara Yulia belum pulang dari acara pengajian tak jauh dari kompleks itu."Ayah, kok malam-malam ke sini, ada apa? Gimana kabar nenek?" Heran Daffa dengan dahi sudah melipat."Hmm ... kabar nenek baik, Nak. Ayah ke sini mau ada perlu sama mama Yul, boleh?" tanya Azzam ragu-ragu. Ia merasa tak enak hati sekaligus malu pada anak bujangnya."Ciyee ... yang lagi kangen sama calon istri," celetuk Daffa menggoda ayahnya.Sadar mendapat candaan dari putranya, Azzam menggaruk tengkuk yang tak gatal. Wajah Azza

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 99. Keinginan Daffa

    Sebulan kemudian setelah Kayla benar - benar pulih dari rasa traumanya.Proses persidangan Bayu telah dilakukan. Dia juga telah dijatuhi hukuman penjara selama sepuluh tahun. Yulia pada akhirnya benar-benar menggugat cerai suaminya itu dan sudah siap menjalani hidup sendirian mengingat usia tak muda lagi jikapun memutuskan menikah ke dua kali.Sementara Azzam telah kembali ke Bandung dan siap menyambut Daffa untuk menuntut ilmu di kota kelahiran ayah kandungnya.Malam itu, Kayla baru saja membereskan semua pakaian Daffa yang akan di bawa ke Bandung."Abang, Bunda pesan, jaga diri baik-baik. Jangan sampai salah pergaulan. Harus ingat niat awal yaitu nuntut ilmu yang bermanfaat untuk masa depan.""Jangan kecewakan Bunda dan ayah ya," sambung Kayla lagi. Daffa yang tengah memainkan laptopnya hanya mengangguk dengan pandangan lurus ke layar yang menyala di hadapanya."Sayang, udah malam. Daffa pasti capek. Biarkan dulu dia istirahat," tegur Ashraf yang tiba- tiba muncul di ambang pintu ka

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 98. Rencana Nambah Momongan

    "Mbak Yuli!" Kaget Azzam melihat kedatangan Yulia."Mama, kenapa ke sini? Emang ayah Ashraf udah balik lagi?" heran Daffa pun bertanya."Belum. Tapi ada Aska sama Om juga nenek kakeknya," jawab Yulia. Rupanya keluarga Ashraf datang membesuk Kayla."Oh, terus kenapa Mama malah ke sini?" Kembali Daffa bertanya sebab tak tahu alasannya."Ya Mama nggak enak lah. Kan Mama bukan bagian keluarga mereka," kata Yulia.Karena merasa kangen dengan Aska, Daffa akhirnya pamitan pada Azzam untuk menemui adik sambungnya. Daffa janji akan menemui kembali ayahnya itu."Kamu hati-hati ya, Nak!" pesan Azzam disambut anggukan kepala Daffa.Kini tinggallah Yulia dan Azzam saja di ruangan itu. "Mbak Yul, gimana kabarnya?" Azzam berbasa basi.Dalam diam, Azzam merasa kasihan dengan Yulia. Melihat kelakuan Bayu di luar dugaan. Azzam baru tahu kalau sifat Bayu seperti itu. Dan Azzam pun baru menyadari kalau ternyata Bayu menaruh hati pada mantan istrinya."Zam, saya minta maaf atas kesalahan suami saya ya," u

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 97. Nikmatnya Istrimu

    Ashraf keluar dari kamar rawat Bayu dengan nafas memburu. Wajahnya merah padam karena amarah belum terlampiaskan. Seandainya tak ada polisi, sudah pasti Bayu tinggal nama saja.Tak ingin memperlihatkan amarah di depan keluarga, Ashraf memilih menenangkan diri dulu di taman rumah sakit. Ia pun menelepon Farhan menanyakan kondisi kantor. Setelah merasa tenang, Ashraf kembali ke kamar Kayla.Di lain sisi, Bayu tertawa semakin keras, merasa puas sudah mengaduk-aduk emosi Ashraf. Namun tak lama ia berteriak histeris. "Bangsat! Lepasin gue!"Bayu terus saja menyumpahi semua orang yang kini memalingkan wajah darinya. Dengan kondisinya yang seperti itu, tak membuat Bayu sadar. Ia justru semakin membenci mereka."Diam! Atau saya sumpal mulutmu! Laki mulutnya kayak cewek," bentak polisi jengah mendengar ocehan Bayu.Sontak Bayu terdiam. Ia menutup rapat mulutnya. Namun hatinya masih bergejolak karena amarah.Esok harinya. Azzam sudah tersadar dari koma semalam. Ada Wahyu yang datang membesuk na

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 96. Kenapa Ayah Jahat?

    Bayu terbahak mendengar ucapan Yulia. Pria itu memaksakan diri bangun dari atas ranjang rumah sakit lalu duduk dengan kaki menjuntai ke lantai.Tanpa di duga oleh Yulia, Bayu menarik paksa tangan Yulia hingga wanita itu terjatuh tepat di pangkuan Bayu. Tangan Bayu yang terbebas dari selang infusan dengan sigap mencekik leher Yulia.''Dasar perempuan tidak tau diri kau, Yulia. Selama ini saya bersabar hidup dengan kamu tanpa hadirnya anak. Sekarang kau minta cerai hanya karena saya melakukan kesalahan sekecil ini, hah?'' bentak Bayu.Posisi mereka kini terbalik. Bayu berdiri sementara Yulia terbaring di ranjang dengan kaki menjuntai. Tangan Bayu semakin kuat mencekik leher Yulia hingga wanita itu kesulitan sekedar untuk menarik napas sesaat saja.Wajah Bayu pun nampak merah padam, menandakan betapa marahnya pria itu. Entah setan mana yang sudah merasuki jiwa Bayu hingga dia sekalap itu.''Ayah, apa yang ayah lakukan ke Mama?'' teriak Daffa yang kebetulan masuk ke ruangan kedua orang tu

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 95. Keputusan Yulia

    Ashraf mendatangi ruangan di mana Bayu dirawat. Namun ia harus memendam kekecewaan sebab Bayu belum sadarkan diri setelah mendapat penanganan dari tim medis. Rupanya luka yang dialami Bayu cukup parah.Demi melampiaskan amarahnya, Ashraf meninju tembok di depan ruang rawat Bayu."Sabar, Pak. Amarah enggak akan menyelesaikan masalah," ucap polisi yang berjaga di sana."Bagaimana kalau Bapak berada di posisi saya? Istri yang Bapak lindungi nyatanya malah dijahati orang," sergah Ashraf dengan nafas memburu. Terlihat amarah belum surut dari wajahnya."Pasti sama kayak Bapak, lebih parah bisa jadi. Tapi kasus ini 'kan sudah ditangani pihak kepolisian, jadi biar kami saja yang menghukum pelaku," sahut polisi. Satu rekannya yang ikut berjaga mengangguk menanggapi.Ashraf tak menanggapi. Ia pergi dari sana masih dengan amarah yang membara. Apalagi saat teringat lagi bagaimana kondisi sang istri tadi.Kembali ke IGD, rupanya Kayla sudah siuman. Ia langsung memindahkan Kayla ke ruangan VIP supa

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status