Beranda / Rumah Tangga / TAMU ITU TERNYATA MADUKU / Bab 06. Selembar Kertas

Share

Bab 06. Selembar Kertas

Penulis: Pejuang Online
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-06 21:47:54

Tubuhku seolah membeku mendengar apa kata Teh Nani barusan. Mas Azzam telah membawa pergi Daffa ke rumah istri muda.

Aku bingung harus berbuat apa? Tega-teganya Mas Azzam akan memisahkan ibu dengan anaknya. Mending kalau ibu tirinya baik.

"Kay, Kamu coba kejar saja! Siapa tahu belum jauh." Kata Teh Nani memberi saran.

Tetapi karena waktu salat telah tiba dan segera akan di mulai untuk berjama'ah. Terpaksa aku mengurungkan niat untuk mengejar mereka yang hendak kabur membawa Daffa.

Seteleh selesai melakukan kewajiban sebagai muslim. Lekas aku keluar dari musholah dan berlari ke jalan raya. Tetapi naas, di tepi jalan masih sepi dan hanya ada beberapa pedagang yang memang buka di malam hari dan tutup menjelang pagi.

"Buk, maaf. Tadi ada lihat Mas Azzam naik mobil bawa Daffa nggak?"

Aku bertanya pada pemilik warung yang kebetulan pintunya nampak terbuka.

"Eh? Kay. Ia tadi naik angkot sama Daffa sama siapa tuh cewek? Ibu kurang tahu ceweknya siapa?" jawab pemilik warung.

Hatiku mencelos mendengar itu. Entah kemana harus aku kejar anak ku? Seandainya bertanya sama Mama juga yang lainnya. Sudah pasti mereka pun akan merahasiakan.

"Ya sudah, Buk. Terima kasih infonya ya, Buk!"

"Iya sama-sama ya, Kay. kamu yang sabar jadi istrinya Azzam," ujarnya.

Aku hanya mampu tersenyum seraya melangkah pergi dengan membawa perasaan yang semakin tak menentu. Aku benar-benar merasa buntu harus meminta bantuan siapa?

Yang ingin aku perjuangkan bukan tentang pernikahan, tetapi anak. Aku ingin Daffa tetap ada bersamaku.

Dengan sisa keberanian. Aku melangkah menuju rumah Mama. Biasanya kalau sudah sepagi ini ada ayah mertua duduk di luar dengan memangku anak bungsu.

Benar saja, ku lihat ayah sedang duduk di kursi sembari menghisap sebatang rokok di tangannya. Lekas aku datang mendekat.

"Maaf, Ayah. Mas Azzam membawa Daffa pergi, memangnya pergi kemana, Yah?"

Ayah mertua ku nampak terkejut. Ia lekas menoleh dan menatap ku dengan tatapan yang menunjukan rasa iba tetapi aku tak terpengaruh dengan hal itu sebab sifatnya sungguh sangat membingungkan kadang baik kadang pun seperti sama saja dengan Mama mau pun Mas Azzam.

"Eh! Key. Kamu dari mana?" tanyanya.

Memang keluarga penuh dusta penuh drama. Berpura-pura tak tahu dengan apa yang sudah aku alamai padahal sudah jelas masalah yang menimpaku semata-mata karena anaknya.

"Aku tanya sama Ayah. Mas Azzam membawa Daffa ke mana?"

"Heh, Kayla. Bisa sopan nggak kalau ngomong sama orang tua?" sentak Mama yang tiba-tiba muncul seperti jailangkung.

"Kamu cari Daffa? Cari saja di rumah Tia istri muda Azzam yang lebih kaya lebih segalanya dari pada kamu," hardik Mama. Matanya melotot seperti akan terlepas dari tempat.

Aku hanya bisa mengelus dada dan beristighfar saja dalam Hati.

"Iya, Ma. Tapi, aku minta alamatnya, Ma. Mas Azzam nggak bisa dihubungi ponselnya." Aku menjawabnya meskipun mustahil Mama memberikan apa yang aku minta.

"Ma, kasih tahu saja lah! Kasihan dia Ibunya Daffa. Malu sama tetangga lihat Kayla lontang lantung di jalan kaya gini," tekan Ayah.

Aku sedikit terkejut mendengar Ayah mertuaku sedikit membentak istrinya. Ini untuk pertama kali aku mendengar ketegasan Ayah.

"Kamu kenapa jadi belain dia sih, Pak? Jangan -jangan bener kecurigaan saya. Kalian ada main di belakang saya."

"Astaghfirullah, Ma. Tolong jangan selalu su'udzon sama aku, Ma! Meskipun aku kere dan selalu buruk di mata mama. Tapi tak pernah ada niat aku menduakan Mas Azzam dengan lelaki mana pun. Apa lagi kalau sampai merebut Ayah dari Mama."

Aku membantah tuduhan Mama yang lagi-lagi membuat hati aku semakin sakit dengan segala ucapan juga tuduh yang tak mendasar itu.

"Aku akan pergi jauh dari keluarga kalian. Asal kalian ngasih tahu dulu alamat istri mudanya Mas Azzam," imbuh ku tegas dan pasti.

Mama kemudian masuk ke dalam rumah. Tidak berapa lama ia pun kembali keluar dengan membawa secarik kertas di tangan.

"Nih!" ujarnya melempar kertas ke tepat memgenai wajah ku.

Lekas aku pungut kertas yang terjatuh ke lantai tersebut. Aku tak perduli cara Mama memberikannya seperti apa, yang terpenting aku sudah mendapatkan apa yang aku mau.

"Kayla, ingat! Jangan pernah lagi datang ke sini! Azzam anak saya sudah tidak sudi memiliki istri udik seperti kamu." Makinya berapi-api.

"Baik, Ma! Dan terima kasih untuk semuanya. Maafin aku kalau selama aku di sini sudah menjadi beban untuk Mama. Aku berharap, Mas Azzam juga cepat memberikan surat cerai untuk aku," jawabku. Setelah berkata demikian. Aku pun segera pergi meninggalkan rumah Mama.

Aku membuka lipatan kertas yang diberikan Mama. Aku membaca alamat itu. Meskipun tak tahu arahnya kemana. Tetapi tekadku tetap akan mendatangi dan mengambil Daffa dari tangan mereka.

Hari sudah semakin siang. Aku menarik koper menuju jalan raya yang kebetulan tak begitu jauh dari rumah Mama.

"Kayla!"

"Eh? Teh Nani!" sambutku sedikit terjekut.

"Kamu masih di sini?" tanyanya.

"Teh, Maaf. Tahu alamat ini nggak?" tanya ku tanpa menjawab pertanyaan yang dia ajukan.

Teh Nani pun menerima kertas yang aku berikan. Ia lalu membaca dan nampak keningnya mengerut dalam.

"Kay, alamat ini mah jauh. Adanya di daerah pegunungan. Kalau dari sini sekitar 3 jam baru nyampe," katanya.

"Ya Allah jauh banget teh?"

Tetapi aku tak perduli. Berapa pun jaraknya aku akan tetap mencari. Setelah aku tanyakan naik mobil apa dan arahnya kemana. Teh Nani menjelaskan sedetail mungkin agar aku tak tersesat di jalan.

"Bismillah."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
sekaya apa ya aburizal bakre kayanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 100. Do'a Dari Ashraf Untuk Daffa

    Daffa menjalani hari-harinya di kota Bandung ditemani Yulia dengan tenang. Sesekali ia video call dengan Aska yang super bawel kalau abangnya tak ada kabar.Putra sulung Kayla pun kini sudah tahu kalau hubungan ayah kandung dan ibu sambungnya mengalami kemajuan yang lebih baik. Sebagai anak sudah dewasa, Daffa tak akan menghalangi mereka selagi keduanya menemukan kecocokan satu sama lain.Hingga di malam itu. Daffa tengah membaca buku dikejutkan dengan kedatangan Azzam ayahandanya.Sementara Yulia belum pulang dari acara pengajian tak jauh dari kompleks itu."Ayah, kok malam-malam ke sini, ada apa? Gimana kabar nenek?" Heran Daffa dengan dahi sudah melipat."Hmm ... kabar nenek baik, Nak. Ayah ke sini mau ada perlu sama mama Yul, boleh?" tanya Azzam ragu-ragu. Ia merasa tak enak hati sekaligus malu pada anak bujangnya."Ciyee ... yang lagi kangen sama calon istri," celetuk Daffa menggoda ayahnya.Sadar mendapat candaan dari putranya, Azzam menggaruk tengkuk yang tak gatal. Wajah Azza

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 99. Keinginan Daffa

    Sebulan kemudian setelah Kayla benar - benar pulih dari rasa traumanya.Proses persidangan Bayu telah dilakukan. Dia juga telah dijatuhi hukuman penjara selama sepuluh tahun. Yulia pada akhirnya benar-benar menggugat cerai suaminya itu dan sudah siap menjalani hidup sendirian mengingat usia tak muda lagi jikapun memutuskan menikah ke dua kali.Sementara Azzam telah kembali ke Bandung dan siap menyambut Daffa untuk menuntut ilmu di kota kelahiran ayah kandungnya.Malam itu, Kayla baru saja membereskan semua pakaian Daffa yang akan di bawa ke Bandung."Abang, Bunda pesan, jaga diri baik-baik. Jangan sampai salah pergaulan. Harus ingat niat awal yaitu nuntut ilmu yang bermanfaat untuk masa depan.""Jangan kecewakan Bunda dan ayah ya," sambung Kayla lagi. Daffa yang tengah memainkan laptopnya hanya mengangguk dengan pandangan lurus ke layar yang menyala di hadapanya."Sayang, udah malam. Daffa pasti capek. Biarkan dulu dia istirahat," tegur Ashraf yang tiba- tiba muncul di ambang pintu ka

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 98. Rencana Nambah Momongan

    "Mbak Yuli!" Kaget Azzam melihat kedatangan Yulia."Mama, kenapa ke sini? Emang ayah Ashraf udah balik lagi?" heran Daffa pun bertanya."Belum. Tapi ada Aska sama Om juga nenek kakeknya," jawab Yulia. Rupanya keluarga Ashraf datang membesuk Kayla."Oh, terus kenapa Mama malah ke sini?" Kembali Daffa bertanya sebab tak tahu alasannya."Ya Mama nggak enak lah. Kan Mama bukan bagian keluarga mereka," kata Yulia.Karena merasa kangen dengan Aska, Daffa akhirnya pamitan pada Azzam untuk menemui adik sambungnya. Daffa janji akan menemui kembali ayahnya itu."Kamu hati-hati ya, Nak!" pesan Azzam disambut anggukan kepala Daffa.Kini tinggallah Yulia dan Azzam saja di ruangan itu. "Mbak Yul, gimana kabarnya?" Azzam berbasa basi.Dalam diam, Azzam merasa kasihan dengan Yulia. Melihat kelakuan Bayu di luar dugaan. Azzam baru tahu kalau sifat Bayu seperti itu. Dan Azzam pun baru menyadari kalau ternyata Bayu menaruh hati pada mantan istrinya."Zam, saya minta maaf atas kesalahan suami saya ya," u

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 97. Nikmatnya Istrimu

    Ashraf keluar dari kamar rawat Bayu dengan nafas memburu. Wajahnya merah padam karena amarah belum terlampiaskan. Seandainya tak ada polisi, sudah pasti Bayu tinggal nama saja.Tak ingin memperlihatkan amarah di depan keluarga, Ashraf memilih menenangkan diri dulu di taman rumah sakit. Ia pun menelepon Farhan menanyakan kondisi kantor. Setelah merasa tenang, Ashraf kembali ke kamar Kayla.Di lain sisi, Bayu tertawa semakin keras, merasa puas sudah mengaduk-aduk emosi Ashraf. Namun tak lama ia berteriak histeris. "Bangsat! Lepasin gue!"Bayu terus saja menyumpahi semua orang yang kini memalingkan wajah darinya. Dengan kondisinya yang seperti itu, tak membuat Bayu sadar. Ia justru semakin membenci mereka."Diam! Atau saya sumpal mulutmu! Laki mulutnya kayak cewek," bentak polisi jengah mendengar ocehan Bayu.Sontak Bayu terdiam. Ia menutup rapat mulutnya. Namun hatinya masih bergejolak karena amarah.Esok harinya. Azzam sudah tersadar dari koma semalam. Ada Wahyu yang datang membesuk na

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 96. Kenapa Ayah Jahat?

    Bayu terbahak mendengar ucapan Yulia. Pria itu memaksakan diri bangun dari atas ranjang rumah sakit lalu duduk dengan kaki menjuntai ke lantai.Tanpa di duga oleh Yulia, Bayu menarik paksa tangan Yulia hingga wanita itu terjatuh tepat di pangkuan Bayu. Tangan Bayu yang terbebas dari selang infusan dengan sigap mencekik leher Yulia.''Dasar perempuan tidak tau diri kau, Yulia. Selama ini saya bersabar hidup dengan kamu tanpa hadirnya anak. Sekarang kau minta cerai hanya karena saya melakukan kesalahan sekecil ini, hah?'' bentak Bayu.Posisi mereka kini terbalik. Bayu berdiri sementara Yulia terbaring di ranjang dengan kaki menjuntai. Tangan Bayu semakin kuat mencekik leher Yulia hingga wanita itu kesulitan sekedar untuk menarik napas sesaat saja.Wajah Bayu pun nampak merah padam, menandakan betapa marahnya pria itu. Entah setan mana yang sudah merasuki jiwa Bayu hingga dia sekalap itu.''Ayah, apa yang ayah lakukan ke Mama?'' teriak Daffa yang kebetulan masuk ke ruangan kedua orang tu

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 95. Keputusan Yulia

    Ashraf mendatangi ruangan di mana Bayu dirawat. Namun ia harus memendam kekecewaan sebab Bayu belum sadarkan diri setelah mendapat penanganan dari tim medis. Rupanya luka yang dialami Bayu cukup parah.Demi melampiaskan amarahnya, Ashraf meninju tembok di depan ruang rawat Bayu."Sabar, Pak. Amarah enggak akan menyelesaikan masalah," ucap polisi yang berjaga di sana."Bagaimana kalau Bapak berada di posisi saya? Istri yang Bapak lindungi nyatanya malah dijahati orang," sergah Ashraf dengan nafas memburu. Terlihat amarah belum surut dari wajahnya."Pasti sama kayak Bapak, lebih parah bisa jadi. Tapi kasus ini 'kan sudah ditangani pihak kepolisian, jadi biar kami saja yang menghukum pelaku," sahut polisi. Satu rekannya yang ikut berjaga mengangguk menanggapi.Ashraf tak menanggapi. Ia pergi dari sana masih dengan amarah yang membara. Apalagi saat teringat lagi bagaimana kondisi sang istri tadi.Kembali ke IGD, rupanya Kayla sudah siuman. Ia langsung memindahkan Kayla ke ruangan VIP supa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status