Share

29 KETAHUAN (3)

Linfey sedang duduk santai di dalam ruang ganti dan Monica sedang mengecat kuku kakinya. Sementara seorang asisten lainnya sedang memijat pundaknya. Bibirnya melengkung ke atas sambil sesekali melihat ke arah jam tangan mewahnya yang bertabur berlian.

“Kau yakin sudah melakukan semuanya dengan benar?” tanya Linfey sinis pada Monica. Monica hanya bisa mengangguk kecil dengan was-was dan kembali mengecat kuku jari Linfey dengan sangat hati-hati. Sayangnya, tangannya gemetaran. Akhirnya, setelah Monica berhasil memaksakan dirinya dengan sangat terpaksa, tugasnya selesai juga. Sejak ia meletakkan baju milik “Snow” di dalam ruangan, rasa bersalah terus menerus menghantui dirinya.  

Sekarang, ia hanya ingin lari dan bersembunyi di sebuah ruangan tertutup supaya tak seorangpun tahu apa yang baru saja ia lakukan. Malangnya, ia tak bisa melakukan hal tersebut. Ibunya lumpuh karena peristiwa tabrak lari dan pelakunya langsung kabur tanpa mau memperta

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status