Home / Romansa / TEMAN TIDUR CEO / KAKAK TAMPAN

Share

KAKAK TAMPAN

Author: Catatan Ayra
last update Last Updated: 2025-07-15 12:50:52

“Ada kakak tampan mencarimu!” kata salah satu anak dengan nada riang.

“Kakak tampan!” kata Grace sembari berpikir jika itu pasti Stefan, dia pun langsung bersemangat seperti anak-anak itu.

Setiap kali Stefan datang ke desa ini, dia selalu membawa makanan enak dan unik yang pasti akan selalu disukai oleh anak-anak di Desa Aerva. Pria itu langsung melempar senyuman kepada Grace, dia langsung menurunkan gadis kecil yang sedang dia gendong.

“Kau membawa banyak hadiah ya?” kata Grace.

Stefan tersenyum, kedua matanya berbinar ketika melihat Grace tersenyum. “Bukan hanya untuk mereka, aku juga membawa hadiah untukmu!”

Sekretaris Han, membawakan sebuah keranjang rotan, “Nona ini adalah kain terbaik yang bisa nona tenun menjadi gaun gaun yang cantik!”

Grace mengulurkan tangannya, merasakan kelembutan kain itu. Dia pun memandang penuh haru kepada Stefan. “Terima kasih!” kata Grace.

Tuan dan Nyonya Wang pun ikut menyambut kedatangan Stefan, “Kalian kapan menikah sudah selama ini bertunangan!”

Gr
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • TEMAN TIDUR CEO   KALUNG BULAN SABIT

    Angin dini hari berembus lembut melalui jendela kamar kayu Grace yang terbuka sebagian. Langit Aerva masih gulita, hanya diterangi taburan bintang dan rembulan pucat di atas langit. Tapi, mata Grace terbuka lebar, tubuhnya duduk tegak di atas ranjang, keringat dingin membasahi tengkuknya meski suhu malam terasa dingin menusuk.Dia baru saja terbangun dari mimpi yang begitu nyata, Dalam mimpi itu, ada tatapan Lucas yan penuh kelembutan, sekaligus ada kepedihan. Suaranya memanggil lirih, seperti bisikan yang datang dari balik kabut."Grace..."Suara itu membuat dada Grace sesak. Bukan karena takut… tapi karena rasa rindu yang tiba-tiba meledak begitu saja. Dia belum mendengar nama itu diucapkan dengan begitu hangat sejak… sejak dia putuskan membuat Lucas menghilang dari hidupnya.Dengan gemetar, dia berjalan ke laci meja kecil di samping tempat tidur. Dari dalamnya, dia mengeluarkan sebuah kalung. Liontin bulan sabit. Sudah bertahun-tahun dia menyimpannya. Perawat bilang.Tim medis men

  • TEMAN TIDUR CEO   AKU AKAN MENEMUKANMU!

    Alex melpaskan ciuman brutalnya, ketika Vivian melenguh menahan sakit. “Apakah aku menyakitimu?”Grace mengelenkan kepalanya, wajahnya bersemu merah, dia pun menjawab. “Sakit, tapi aku suka!”Alex tersenyum sambil mengusap puncak kepala Vivian. “Tunggu kau sembuh, ok!”Alex menarik napas panjang, seolah mencoba menahan gejolak yang baru saja meledak di dadanya. Dia menunduk, menempelkan dahinya ke dahi Vivian, mengunci tatapan mereka dalam keheningan yang hangat. Helaan napas mereka menyatu, satu irama, meski tubuh Vivian masih bergetar karena sensasi yang baru saja dia alami.“Vivian...” gumam Alex lirih, suaranya berat dan penuh makna. “Aku tak akan menyentuhmu lagi, sampai kau benar-benar pulih. Aku ingin kau tahu, ini bukan tentang nafsu… tapi tentang rasa. Aku tak mau menyakitimu.”Vivian mengangguk pelan. Tatapannya tak lepas dari wajah Alex, lelaki yang kini telah berhasil meruntuhkan pertahanan dirinya. “Aku percaya padamu,” bisiknya, seraya berkata dalam hati, “Seluruh tubuhk

  • TEMAN TIDUR CEO   KAKAK TAMPAN

    “Ada kakak tampan mencarimu!” kata salah satu anak dengan nada riang.“Kakak tampan!” kata Grace sembari berpikir jika itu pasti Stefan, dia pun langsung bersemangat seperti anak-anak itu.Setiap kali Stefan datang ke desa ini, dia selalu membawa makanan enak dan unik yang pasti akan selalu disukai oleh anak-anak di Desa Aerva. Pria itu langsung melempar senyuman kepada Grace, dia langsung menurunkan gadis kecil yang sedang dia gendong.“Kau membawa banyak hadiah ya?” kata Grace.Stefan tersenyum, kedua matanya berbinar ketika melihat Grace tersenyum. “Bukan hanya untuk mereka, aku juga membawa hadiah untukmu!”Sekretaris Han, membawakan sebuah keranjang rotan, “Nona ini adalah kain terbaik yang bisa nona tenun menjadi gaun gaun yang cantik!”Grace mengulurkan tangannya, merasakan kelembutan kain itu. Dia pun memandang penuh haru kepada Stefan. “Terima kasih!” kata Grace.Tuan dan Nyonya Wang pun ikut menyambut kedatangan Stefan, “Kalian kapan menikah sudah selama ini bertunangan!”Gr

  • TEMAN TIDUR CEO   KAK GRACE!

    Pondok kayu itu tampak seolah tumbuh bersama alam. Ukirannya sederhana, namun penuh jiwa. Kayu-kayunya tua namun terawat, mengeluarkan aroma khas pinus yang hangat dan menenangkan. Jendela-jendela besar menghadap ke arah danau kecil yang airnya bening, memantulkan langit biru dan gerak pelan awan seperti cermin alam.Atap pondok itu terbuat dari jerami yang dianyam rapi, memberi nuansa pedesaan yang begitu otentik. Di sekitar pondok, tumbuh bunga-bunga liar berwarna-warni yang seolah ditanam langsung oleh tangan alam.Burung-burung kecil beterbangan bebas, dan suara gemericik air dari mata air kecil di dekatnya menciptakan irama alami yang menenangkan hati.Grace berdiri terpaku di pondok itu, seakan waktu berhenti sejenak hanya untuknya. Matanya membulat kagum, senyum kecil perlahan terbit di wajahnya. Hatinya berdesir, seperti disentuh lembut oleh keajaiban yang tak terduga."Indah sekali... seperti rumah dalam mimpi," bisiknya nyaris tak terdengar.Grcae melangkah mendekat, tangann

  • TEMAN TIDUR CEO   SIAPA KAMU?

    Hanya alam hitungan menit, beberapa orang berpakaian medis memenuhi ruangan. Mereka pun tampak lega, bahkan ada yang tersenyum haru. Tapi Lucas, hanya memandangi mereka dengan wajah kosong dan limbung.“Kami akan memeriksa kondisi Tuan,” ujar salah satu dari dua dokter terbaik yang ada di rumah sakit itu , penuh dengan kelegaan haru.Lucas mengerutkan kening.Nama itu ‘Lucas’ terdengar asing di telinganya. Bibirnya terbuka, kering dan nyaris tak bersuara.“Siapa… Lucas?” tanyanya pelan, suaranya serak dan lemah menatap aneh kepada semua yang ada di sana.Semua yang ada di ruangan saling berpandangan. Dokter menarik napas dalam dan mendekat. “Kau, adalah Lucas. Nama lengkapmu Lucas Smith. Baru saja mengalami kecelakaan dua bulan lalu dan... koma sejak saat itu.”Lucas hanya menatap, matanya hampa. Tidak ada kilasan kenangan, tidak ada potongan wajah, tidak ada suara yang terasa akrab di dalam kepalanya. Semua kosong.“Aku… tidak ingat…” gumamnya, panik mulai merayap di balik suara tena

  • TEMAN TIDUR CEO   SIAPA AKU?

    Grace sama sekali tidak mengenal pria yang sedang menatapanya itu. “T-terima kasih!” imbuhnya dengan sedikit canggung.“Nona kau masih lemah, sebaiknya istrirahat dengan baik di sini!” kata wanita paruh baya itu sambil menyelimuti Grace.“K-kau…!” kata Grace terbata.“Kau bisa memanggilnya Bibi Ava! Dan aku, kau bisa memanggilku Stefan!” kata pria itu memperkenalkan diri.Dua pelayan datang masuk ke kamar Grace, membawakan troli dorong sarapan pagi untuknya. Stefan keluar tanpa berkata. Grace termenung memikirkan tentang apa yang bari saja terjadi. Tentang dirinya yang baru saja kehilangan segalanya, dan kini dia berada di rumah ini, seakan semesta sedang bersabda kepadanya, “Aku berikan tempat baru, hidup baru!”“Nona!” panggilan Bibi Ava membuyarkan lamunan Grace.“Makanlah sup abalone ini, baik untuk memulihkan Kesehatan!”Bibi Ava mulau menyuapi sesuap demi sesuap. Grace dengan patuh menghabiskan semua makanan yang disediakan untuknya. Pada saat ini, di ruang kerja Stefan. Sebua

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status