Home / Romansa / TEMAN TIDUR CEO / PEMANDANGAN EPIC

Share

PEMANDANGAN EPIC

Author: Catatan Ayra
last update Last Updated: 2025-06-11 23:02:22

Vivian melihat sekitar kamar, Alex sudah tidak ada. Lalu dia melihat pesan diatas nakas. "Ada pekerjaan penting yang sudah terjadwal, ini kartu bank ku. Sandinya hari ulang tahunmu!"

"Ulang tahunku, bagaimana dia tahu hari ulang tahunku!"

Vivian segera turun dari ranjang, tidak ada malam pertama. Jadi tidak ada drama tubuhnya lelah karena aktivitas intim malam pertama.Dengan langkah pelan dan rambut yang masih kusut, Vivian melangkah ke dapur. Dia tak berharap banyak, mungkin hanya ingin membuat secangkir teh untuk menenangkan pikirannya. Namun, apa yang dilihatnya membuatnya terdiam sejenak.

"Wah... i-ini apa dia semua yang memasak!"

Vivian berusaha berdamai dengan kenyataan bahwa dia telah menjadi istri dari pria yang baru dikenalnya. Dia menatap meja makan tertata rapi. Sepiring nasi goreng dengan telur mata sapi yang tampak hangat baru saja selesai dibuat. Di sampingnya, segelas teh melati mengepulkan uap tipis. Tapi, bukan itu yang membuat Vivian menahan napas. Di pinggir piri
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nova Silvia
buahahahhaha gek²s,,,lex siap² tumpukan dokumen yg hrs ditangani
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • TEMAN TIDUR CEO   NAKAL, AKU HUKUM YA!

    Keesokan paginya, Grace sedang menepuk-nepuk punggung Alric yang baru saja selesai makan. “Dia semakin pintar. Rasanya baru kemarin aku melihatnya hanya tidur sepanjang hari.”Lucas tersenyum, duduk di sebelahnya. “Dan sekarang dia bisa membuatku tidak ingin pergi ke mana pun. Rumah ini terasa hidup.”Grace menoleh, matanya hangat. “Lucas... aku masih butuh waktu. Tapi aku bisa merasakan kita mulai kembali seperti dulu.”Lucas menggenggam tangannya, menatapnya serius. “Aku tahu. Aku tidak terburu-buru. Aku hanya ingin kau percaya bahwa aku tidak akan pergi lagi, baik hati ataupun pikiran.”Grace menghela napas, seolah melepaskan sesuatu dari dadanya. “Aku percaya. Tapi aku juga harus belajar memaafkan. Itu bagian tersulit.”Lucas mengangguk. “Kita akan belajar bersama. Yang penting, kita tidak menyerah.”Alric menepuk pipi Grace, membuatnya tertawa kecil. “Lihat? Dia sepertinya ingin kita berhenti bicara serius.”Lucas ikut tertawa. “Dia benar. Kita harus mulai menikmati hal-hal seder

  • TEMAN TIDUR CEO   BOLOS SEHARI

    Grace mengangkat wajahnya, matanya basah. “Lucas... ini terasa seperti mimpi. Aku takut kalau aku membuka mata, semuanya akan hilang.”Lucas melangkah mendekat, menepuk bahunya. “Tidak akan hilang. Ini rumah kita, Grace. Dan dia...” Lucas menatap Alric yang menggeliat di pelukan Grace, " Dia adalah alasan kita untuk terus bertahan.”Alric menatap mereka dengan mata bulat, lalu meraih rambut Grace sambil terkekeh.Grace tertawa kecil di sela tangisnya. sambil mencium pipi Alric. Lucas mengulurkan tangan untuk mengusap kepala Alric. “Kau lihat? Bahkan dia tahu kau bahagia.”Mereka berjalan menuju mobil yang sudah menunggu. Di perjalanan, Grace duduk di samping Lucas, memangku Alric yang terus menepuk-nepuk dasbor mobil sambil bersuara, “Ba! Ba!”Lucas tersenyum melihatnya. “Dia sudah makin pintar. Bahkan suaranya makin jelas.”Grace mengangguk, matanya hangat. “Aku takut melewatkan banyak momen. Tapi sekarang... aku akan pastikan tidak ada satu pun yang terlewat lagi.”Lucas meliriknya

  • TEMAN TIDUR CEO   NYONYA!

    Grace menghela napas, lalu tersenyum tipis. “Baiklah,” katanya dengan nada yang membuat Lucas tersipu malu.Lucas meraih tangannya. “Itu lebih baik,” ucapnya sambil mengecup punggung tangan Grace. “Setelah kita kembali, kita akan benar-benar mulai dari awal. Aku ingin melihat Alric tumbuh tanpa rasa takut seperti yang selama ini menghantui kita.”Grace menatap mata Lucas, kali ini tanpa ragu. “Dan aku akan pastikan dia tumbuh dengan cinta, bukan dendam.”Alex yang sejak tadi berdiri di dekat pintu, menyelipkan mapnya ke tas.“Pesawat sudah siap. Kita bisa berangkat sore ini.”Lucas mengangguk. “Baik. Siapkan juga pengamanan tambahan selama perjalanan. Aku tidak mau risiko sekecil apa pun.”Pak Tua masuk membawa dua cangkir kopi. “Kalian berdua terlihat seperti pasangan yang baru saja menutup babak gelap hidupnya,” katanya sambil meletakkan cangkir di meja.“Karena memang begitu,” jawab Lucas datar, tapi ada nada lega di suaranya.Grace meraih kopi itu, meniup uapnya.“Pak Tua… terima

  • TEMAN TIDUR CEO   ADIK UNTUK ALRIC

    Grace hampir tersedak mendengar ucapan itu. Dia menoleh cepat pada Lucas, menatapnya seolah baru saja mendengar sesuatu yang asing. “Alric?” ulang Grace, suaranya sedikit meninggi. “Kau… sudah memikirkan itu sejauh ini?” katanya lagi sambil memberi tatapan serius kepada suaminya itu.Lucas mengangkat bahu, bibirnya melengkung tipis. “Bukankah kau bilang tadi malam kita akan bicara tentang masa depan? Aku serius, Alric berhak merasakan keluarga yang utuh.”Grace bersedekap tangan. “Keluarga utuh? Lucas, kita baru saja melewati malam paling gila dalam hidup kita. Kau pikir aku bisa langsung memikirkan anak?”"Melahirkan dan menyusui?" yang benar saja. Lucas mendekat, duduk lebih rapat. “Justru karena itu. Kita sudah hancurkan masa lalu kita malam ini. Bukankah wajar jika memulai membangun sesuatu yang baru? Sesuatu yang... hidup?”Grace menatap laut, bibirnya bergetar. “Kau bicara seolah semuanya bisa diperbaiki hanya dengan satu keputusan.”Lucas menghela napas panjang, menatap Grace

  • TEMAN TIDUR CEO   HURU HARA HARI INI

    Huru hara hari ini telah usai, Mobil pun melaju meninggalkan kompleks gudang, melewati jalan yang masih basah oleh embun malam. Di kursi belakang, Grace menyandarkan kepalanya di bahu Lucas. Matanya terbuka lebar, tetapi pandangannya kosong, seolah pikirannya masih tertinggal di gudang.“Lucas…” suaranya lirih, hampir tak terdengar di atas suara mesin.Lucas menoleh. “Ya?”“Kenapa aku merasa... ini belum selesai? Seperti masih ada yang mengintai.”Lucas menarik napas panjang. “Karina sudah di tangan kita. Jaringannya lumpuh. Yang tersisa hanya sisa-sisa kecil yang akan diburu dalam beberapa hari.”Grace menggeleng pelan. “Bukan itu. Rasanya seperti... aku baru saja membuka luka lama. Semua kemarahan itu keluar, tapi yang tertinggal hanya rasa hampa.”Lucas meraih tangannya, menggenggam erat. “Kemarahan itu yang membuatmu bertahan sejauh ini. Tapi mulai sekarang, kau tidak perlu menyimpannya lagi. Kita bisa mulai saling menyembuhkan.”Grace menatap jendela, melihat langit yang di ufuk

  • TEMAN TIDUR CEO   LEMBARAN BARU

    Villa kembali sepi setelah mobil yang membawa Karina pergi. Namun Lucas tidak bergerak dari tempatnya. Ponselnya bergetar, tanda pesan terenkripsi masuk.Lucas menatap layar sebentar, lalu mendesah. “Kita belum selesai. Gudang di pelabuhan barat sudah aman, tapi laporan terakhir bilang masih ada perlawanan di kompleks pergudangan utara.”Grace menoleh, matanya masih sembab. “Kita akan ke sana?”Lucas mengangguk. “Ya. Kita harus selesaikan malam ini. Kalau tidak, mereka akan memindahkan semua barang bukti.”Pak Tua ikut mendekat. “Aku sudah siapkan mobil. Tim kedua sudah menunggu di titik pertemuan.”Grace menelan ludah, lalu menghapus air matanya. “Aku ikut.”Lucas menatapnya ragu. “Kau yakin? Ini bisa berbahaya.”Grace mengangguk tegas. “Aku ingin melihat semua ini berakhir dengan mataku sendiri.”Konvoi mereka melaju cepat melewati jalanan gelap menuju utara kota. Di dalam mobil, Alex membuka peta digital dan menunjuk salah satu gudang. “Ini pusat distribusi terakhir. Jika kita lump

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status