Bersikap seolah tidak ada yang salah, saat aku mengambil tas yang aku jatuhkan ke lantai, aku menyesal karena sudah membiarkan diriku terlihat sangat terkejut. "Aku perhatikan itu bagian dari sebuah seri. Apakah kamu keberatan jika aku meminjam sisanya?" tanya Hades dengan santai sambil memegang salinan Captured Night. Sama sekali tidak. Tapi aku tidak bisa menemukan alasan untuk menolak. "'Tentu. Pinjam semuanya." Aku tersenyum seolah aku senang berbagi. Aku merasakan kelopak mata kiriku berkedut karena stres. Aku harus berhenti sebelum aku tertangkap. Untungnya, Hades gagal menyadarinya. Setelah makan malam, begitu Hades pergi, aku segera pergi memeriksa naskah kutukan itu. *** [Setelah Ji-an berangkat kerja, Hades bermaksud segera pergi. Tapi kemudian, Hades memperhatikan pintu kamar Ji-an yang sedikit terbuka. Tiba-tiba Hades penasaran. Karena selama ini Ji-an selalu enggan membiarkannya masuk ke kamarnya. Melihat pintu tertutup setiap kali dia selesai membuat apa yang ada d
Sejak buku pertama dari Night Series meledak, editor dan penerbit ku sudah menunggu hari dimana aku memutuskan untuk mengungkapkan identitas ku. Mereka berharap aku mau melepas topengku dan bertransformasi dari penulis bertopeng menjadi bintang, semuanya ingin aku bisa tampil di media, melakukan wawancara, menjadi narasumber acara, dan secara aktif mempromosikan karya ku secara langsung. Tapi pada dasarnya aku adalah orang yang tertutup dan pemalu. Hal seperti itu tidaklah mudah bagiku. Karena aku mengalami kesulitan yang sangat besar dengan hubungan interpersonal dan merasa muak hanya dengan gagasan menjadi pusat perhatian. Sudah cukup sulit mengajar kelas dengan anak-anak yang sudah terganggu perhatiannya atau tertidur saat pelajaran. Apalagi memberikan ceramah di depan banyak orang? "Tidak pernah," jawabku kembali dengan nada datar. Seperti biasa, editorku melontarkan sedikit kekecewaan sebelum meyakinkanku dengan suara lembut, "Jangan khawatir. Hanya penerbit dan aku yang menge
Saat aku menyajikan kopi untuknya, aku mendengarkan apa yang dikatakan Rexon. Dia terus berbicara dan terus berbasa-basi sebelum sampai pada permintaan sebenarnya: untuk menarik pembatalan kontrak series tersebut. "Tidak bisakah Anda membujuk suami Anda agar tidak melakukan hal itu, Ny. Scar?" Aku bertanya-tanya seperti apa ekspresi wajah Rexon jika tahu bahwa orang yang dipanggil Ny. Scar adalah Scared yang sebenarnya. "Tak ada gunanya. Aku merasa- maksudku, suamiku mempunyai perasaan yang sangat kuat dengan keputusan yang dia ambil..." Aku hampir mengekspos diriku sendiri. Jantungku berdebar tak menentu. “Tetapi menurutku dia akan mendengarkan apa yang dikatakan istrinya. Bukankah anda bisa melakukan hal seperti itu, Ny. Scar? Sangat disayangkan jika menyerah pada kesuksesan besar Night Serie, bukan?" Itu juga sia-sia bagiku. Tapi bagaimana jadinya? Jika aku menulis cerita tentang membunuh orang, orang akan mati dalam kehidupan nyata. Yang lebih buruk lagi, aku bisa jadi orang
["Saya ingin bertemu dengan Tuan Scar. Apakah dia tidak ada di rumah?" Ron bertanya dengan sopan. "Bolehkah aku bertanya tentang apa ini..?" Balasan pahit Ji-an mengingatkan Ron pada pertemuan mendadak tadi pagi dengan atasannya. Dalam pertemuan tersebut, penerbit menyampaikan bahwa malam sebelumnya Ed Scar telah menyatakan dia tidak akan terus menulis. Penerbit bergumam dengan bingung, "Kita kacau." Kekhawatiran penerbit itu memiliki alasan yang sangat besar. Saat ini, perusahaan sudah berdiri dengan bangunan yang kokoh di tengah kota Seoul dan memiliki nama yang cukup terkenal. Namun sebelum menerbitkan buku Night Series, itu hanyalah perusahaan penerbitan kecil-kecilan skala studio yang menyewa ruang kantor dari officetel yang sudah berusia sepuluh tahun dan mengandalkan crowdfunding untuk menerbitkan buku. (Crowndfunding atau urun dana adalah praktik penggalangan dana dari sejumlah besar orang untuk memodali suatu proyek atau usaha yang umumnya dilakukan melalui internet.)
Aku menatap Hades, tercengang. Hades selalu menjadi orang yang begitu selaras dengan keinginannya. Memang. Selaras dengan keinginannya untuk melenyapkan orang jahat. Namun prosesnya sangat teliti dan ketat. Setelah hati-hati mencari dan menjelajah, dia dengan susah payah mempersiapkan segalanya dan memakan waktu lama sebelum dia mengambil nyawa korbannya dengan satu pukulan pisaunya. Persis seperti ular. Setelah mengamati mangsanya untuk waktu yang lama, dia mendekat diam-diam dan menelannya dalam satu gigitan. Lalu kenapa dia seperti ini padaku? Setiap saat, dia mendorong masuk seperti buldoser. Dia seperti seekor banteng yang hanya tahu cara berlari dalam garis lurus. Yang paling banyak pembaca pikirkan, Hades adalah macan tutul hitam berjas, tapi cara dia memperlakukanku seperti seekor babi hutan. Sejujurnya, itu terlalu berlebihan. Namun naskah itu hanya akan menjadi romansa ketika aku menyamai kecepatan Hades. Selama aku tidak merusak mood, ini juga akan menjadi momen romant
Namun ketika aku sampai, Bu Ye-yeon tidak ada di meja kerjanya. Mungkin dia masih makan siang atau minum kopi bersama beberapa guru lainnya. mungkin dia masih berbicara di belakangku. Saat aku duduk di kursi kosong untuk menunggu, beberapa guru yang tersisa di dalam ruangan melihatku dengan tatapan tidak suka membuatku terlihat seperti kotoran. Aku mengertakkan gigi, mengabaikannya. Tatapan mereka seperti duri tajam yang menancap di hatiku, namun aku tidak bisa mundur dari sini. Aku bukanlah seorang ular. Bagaimana aku bisa dikatakan seperti itu jika aku saja belum pernah menjalin satu hubungan pun. Sebelum kemunculan Hades pastinya. Bu Ye-yeon Mo berhak menyalahkanku karena membatalkan kencannya, tapi dia tidak ada hak untuk menjelek-jelekkanku di seluruh sekolah. Setelah beberapa saat, Bu Ye-yeon memasuki kantor sambil membawa kotak sikat gigi. Aku bangkit dari tempat dudukku. Begitu melihatku, dia mengerutkan kening namun tetap mengabaikanku dan kembali ke kursinya. “Bu Ye-ye
Aku tidak dapat memahaminya sama sekali. Bagaimana dia bisa membuat kesimpulan seperti itu? Itu sangat tidak adil. "Tidak, aku tidak melakukannya." "Apa maksudmu 'tidak?' Seorang pengemis melakukan segala macam cara hanya untuk mendapatkan perhatian. Tidak ada yang menyuruhmu pergi keluar dan makan, tapi kamu selalu pergi ke sana, berdiri untuk makan sendiri. Kamu juga sok-sokan menyendiri dengan diam di UKS. Tidak hanya itu, saat kami semua mengenakan seragam musim panas, namun kau, satu-satunya orang yang membuat pertunjukan besar dengan mengenakan blus!" Dengan marah, gadis berponi samping mendorong bahuku. Pertunjukan besar?. Saat aku mendengar kata-katanya, ada sesuatu yang tersentak dalam diriku. "Ini bukan pertunjukan biasa!" Aku melompat dan menyingsingkan lengan bajuku, memperlihatkan rasa maluku. Kedua lenganku diwarnai dengan memar biru, hitam, dan merah di sekujur tubuhku. Apa yang kutunjukkan hanyalah puncak gunung es, tapi aku mendengar helaan napas dari semua ora
Aku merasa seperti ada bidik sasaran di punggungku. Terlalu banyak mulut yang mengkritik ku. Terlalu banyak mata yang menatapku. Rasa sakit yang tajam menusuk perutku. Dengan rasa sakit yang berdenyut-denyut, ingatan akan mimpi buruk semalam muncul kembali di kepala dan menyeretku ke kedalaman keputusasaan. Pemandangan para guru di kantor tumpang tindih dengan kejadian dua belas tahun yang lalu. Bu Ye-yeon dan rekan guru lainnya tiba-tiba digantikan oleh siswa yang memukul ku, wali murid dan guruku yang penurut. Pakaianku berubah menjadi seragam sekolah. Ji-an yang sudah menjadi guru telah menghilang dan hanya tersisa Ji-an siswa buangan. Meskipun aku punya keluarga, tapi terasa aku tidak punya keluarga sama sekali. Aku tidak punya teman. Aku adalah seorang penyendiri tanpa satu orang pun di dunia ini yang bersedia ada di sisiku. Aku tetap sendirian. Mungkin selamanya. Tiba-tiba aku ingin mati. Betapa aku berharap aku bisa menghilang begitu saja. Klik klak, klik klak. Klak klak
Aku bisa melihat mata Rexon menyala dengan pengertian. “Suami ku menderita paranoia. Dia tidak akan percaya padamu, bahkan jika kamu mencoba menjelaskannya." Kemudian, dia akhirnya menanyakan pertanyaan yang telah aku tunggu-tunggu. “Apa yang harus aku lakukan?” "Berpura-puralah kamu bukan kamu. Anggaplah kamu tidak mengenalnya. Hanya ada tiga orang yang mengetahui siapa suamiku: penerbit, editor, dan asisten manajer." “Tetapi saya harus meyakinkan Tuan Scar untuk tidak memutuskan kontrak,” protesnya. "Suamiku sudah mengira kamu adalah kekasih rahasiaku. Apa kamu sudah memikirkan persentase kemungkinan kamu akan berhasil jika melakukannya sekarang?" Rexon terdiam. "Jika kamu tetap melakukannya sekarang itu sama saja dengan kamu menuangkan minyak ke dalam api. Aku akan membereskan kesalahpahaman dengan suamiku dulu, lalu aku akan atur pertemuan untukmu nanti"
Aku tidak yakin bagaimana aku sampai ke kantor dalam keadaan utuh. Setiap kali aku terjebak dengan lampu merah, keringatku tidak berhenti mengucur dari jari-jariku. Saat aku bergegas masuk ke dalam gedung, aku melihat Rexon yang berada di salah satu ruang kosong di kantornya dan dia menyapaku dengan ekspresi terkejut. "Bu! Apa yang membawamu ke sini? Tadinya aku akan mampir ke rumahmu nanti." Karena kehabisan napas, aku berpegangan pada lengannya. “Ada…ha…situasi mendesak. Tolong ikut dengan ku." "Sekarang?" tanya Rexon tidak percaya. "Ya, sekarang juga." "Bu, seperti yang saya katakan tadi, saya sedang menunggu tamu.." "Suamiku!" Saat aku meninggikan suaraku, Rexon berhenti bicara karena terkejut. Aku memejamkan mataku dan menggunakan pilihan terakhirku. “Suamiku ingin bertemu denganmu" “Benarkah? Apakah kalian datan
Darahku menjadi dingin. Aku tahu itu Hades bahkan sebelum aku membukanya. Mulut ku terasa kering, dengan perasaan was-was aku membuka emailnya. Dari: <nightdeath@jmail.com> Kepada: Ed Scar <Imscared@never.com> Halo Tuan Ed Scar, Saya menulis email ini kepada Anda sebagai penggemar yang sangat terkesan setelah membaca Night Series. Tulisanmu begitu jelas dan hidup. Seluruh proses Hades melacak dan menghukum karakter utama yang jahat itu diatur dengan sangat jelas, seolah-olah anda melakukannya sendiri. Aku hanya ingin tahu tentang satu hal. Peristiwa dan karakter dalam karya sangat mirip dengan apa yang saya tahu, tetapi saya belum menemukan apa pun yang menyatakan bahwa serial ini berdasarkan kisah nyata. Jika Anda tidak keberatan, saya akan senang bertemu langsung dengan Anda dan mendengarkan pendapat Anda tentang proses penulisan Night Series. Saya senang mendengar bagaimana Anda menyusun kar
"Hanya kamu yang aku punya," Sembari duduk di seberang meja Hades saat kami makan siang, aku merenungkan apa yang dia katakan di dalam mobil tadi. Hanya aku yang dia punya. Itu bukanlah ucapan yang manis. Itu benar. Hades tidak punya keluarga dan teman. Dia bahkan tidak punya kaki tangan. Apakah aku telah menuangkan kesepian ku ke dalam karakter buatan ku tanpa menyadarinya? Aku belum pernah merasa tidak enak sama sekali ketika aku menulis naskah tentangnya, tetapi sekarang, ketika aku melihatnya makan dan minum di hadapanku, mau tak mau aku merasa kasihan padanya. Hades benar-benar sendirian. Semua hubungan manusia yang Hades jalani adalah tipuan, koneksi yang dia buat semata-mata untuk berburu. Aku sudah membuatnya seperti itu. Hades adalah perwujudan rasa takut; dia pasti menakutkan. Daripada orang biasa dengan keluarga atau teman, aku ingin menciptakan hantu yang muncul tanpa suara dan menyeret orang jahat ke neraka. Hades benar. Aku adalah satu-satunya orang yang dia punya.
Aku merasa seperti ada bidik sasaran di punggungku. Terlalu banyak mulut yang mengkritik ku. Terlalu banyak mata yang menatapku. Rasa sakit yang tajam menusuk perutku. Dengan rasa sakit yang berdenyut-denyut, ingatan akan mimpi buruk semalam muncul kembali di kepala dan menyeretku ke kedalaman keputusasaan. Pemandangan para guru di kantor tumpang tindih dengan kejadian dua belas tahun yang lalu. Bu Ye-yeon dan rekan guru lainnya tiba-tiba digantikan oleh siswa yang memukul ku, wali murid dan guruku yang penurut. Pakaianku berubah menjadi seragam sekolah. Ji-an yang sudah menjadi guru telah menghilang dan hanya tersisa Ji-an siswa buangan. Meskipun aku punya keluarga, tapi terasa aku tidak punya keluarga sama sekali. Aku tidak punya teman. Aku adalah seorang penyendiri tanpa satu orang pun di dunia ini yang bersedia ada di sisiku. Aku tetap sendirian. Mungkin selamanya. Tiba-tiba aku ingin mati. Betapa aku berharap aku bisa menghilang begitu saja. Klik klak, klik klak. Klak klak
Aku tidak dapat memahaminya sama sekali. Bagaimana dia bisa membuat kesimpulan seperti itu? Itu sangat tidak adil. "Tidak, aku tidak melakukannya." "Apa maksudmu 'tidak?' Seorang pengemis melakukan segala macam cara hanya untuk mendapatkan perhatian. Tidak ada yang menyuruhmu pergi keluar dan makan, tapi kamu selalu pergi ke sana, berdiri untuk makan sendiri. Kamu juga sok-sokan menyendiri dengan diam di UKS. Tidak hanya itu, saat kami semua mengenakan seragam musim panas, namun kau, satu-satunya orang yang membuat pertunjukan besar dengan mengenakan blus!" Dengan marah, gadis berponi samping mendorong bahuku. Pertunjukan besar?. Saat aku mendengar kata-katanya, ada sesuatu yang tersentak dalam diriku. "Ini bukan pertunjukan biasa!" Aku melompat dan menyingsingkan lengan bajuku, memperlihatkan rasa maluku. Kedua lenganku diwarnai dengan memar biru, hitam, dan merah di sekujur tubuhku. Apa yang kutunjukkan hanyalah puncak gunung es, tapi aku mendengar helaan napas dari semua ora
Namun ketika aku sampai, Bu Ye-yeon tidak ada di meja kerjanya. Mungkin dia masih makan siang atau minum kopi bersama beberapa guru lainnya. mungkin dia masih berbicara di belakangku. Saat aku duduk di kursi kosong untuk menunggu, beberapa guru yang tersisa di dalam ruangan melihatku dengan tatapan tidak suka membuatku terlihat seperti kotoran. Aku mengertakkan gigi, mengabaikannya. Tatapan mereka seperti duri tajam yang menancap di hatiku, namun aku tidak bisa mundur dari sini. Aku bukanlah seorang ular. Bagaimana aku bisa dikatakan seperti itu jika aku saja belum pernah menjalin satu hubungan pun. Sebelum kemunculan Hades pastinya. Bu Ye-yeon Mo berhak menyalahkanku karena membatalkan kencannya, tapi dia tidak ada hak untuk menjelek-jelekkanku di seluruh sekolah. Setelah beberapa saat, Bu Ye-yeon memasuki kantor sambil membawa kotak sikat gigi. Aku bangkit dari tempat dudukku. Begitu melihatku, dia mengerutkan kening namun tetap mengabaikanku dan kembali ke kursinya. “Bu Ye-ye
Aku menatap Hades, tercengang. Hades selalu menjadi orang yang begitu selaras dengan keinginannya. Memang. Selaras dengan keinginannya untuk melenyapkan orang jahat. Namun prosesnya sangat teliti dan ketat. Setelah hati-hati mencari dan menjelajah, dia dengan susah payah mempersiapkan segalanya dan memakan waktu lama sebelum dia mengambil nyawa korbannya dengan satu pukulan pisaunya. Persis seperti ular. Setelah mengamati mangsanya untuk waktu yang lama, dia mendekat diam-diam dan menelannya dalam satu gigitan. Lalu kenapa dia seperti ini padaku? Setiap saat, dia mendorong masuk seperti buldoser. Dia seperti seekor banteng yang hanya tahu cara berlari dalam garis lurus. Yang paling banyak pembaca pikirkan, Hades adalah macan tutul hitam berjas, tapi cara dia memperlakukanku seperti seekor babi hutan. Sejujurnya, itu terlalu berlebihan. Namun naskah itu hanya akan menjadi romansa ketika aku menyamai kecepatan Hades. Selama aku tidak merusak mood, ini juga akan menjadi momen romant
["Saya ingin bertemu dengan Tuan Scar. Apakah dia tidak ada di rumah?" Ron bertanya dengan sopan. "Bolehkah aku bertanya tentang apa ini..?" Balasan pahit Ji-an mengingatkan Ron pada pertemuan mendadak tadi pagi dengan atasannya. Dalam pertemuan tersebut, penerbit menyampaikan bahwa malam sebelumnya Ed Scar telah menyatakan dia tidak akan terus menulis. Penerbit bergumam dengan bingung, "Kita kacau." Kekhawatiran penerbit itu memiliki alasan yang sangat besar. Saat ini, perusahaan sudah berdiri dengan bangunan yang kokoh di tengah kota Seoul dan memiliki nama yang cukup terkenal. Namun sebelum menerbitkan buku Night Series, itu hanyalah perusahaan penerbitan kecil-kecilan skala studio yang menyewa ruang kantor dari officetel yang sudah berusia sepuluh tahun dan mengandalkan crowdfunding untuk menerbitkan buku. (Crowndfunding atau urun dana adalah praktik penggalangan dana dari sejumlah besar orang untuk memodali suatu proyek atau usaha yang umumnya dilakukan melalui internet.)