Share

17. Mimpi itu

"Sudah pernah aku katakan, jangan pernah membawa pria lain ke rumah ini."

Tila yang baru saja merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur sontak menoleh ke sumber suara. Senyum wanita itu tersungging miring mendapati Adam yang berdiri tepat di samping tempat tidurnya.

"Saya mau membawa siapa pun, bukan urusan kamu."

"Aku suamimu."

"Hanya suami 'kan? Bukan pasangan yang sesungguhnya." Tila membalas tak mau kalah. Wanita itu mulai memejamkan matanya enggan untuk bertatapan lama dengan pria yang menjadi luka masa lalunya.

Mata tajam Adam menatap lekat wajah Tila. Ekspresi wajah wanita itu terlihat datar dan tidak takut sama sekali dengan aura yang sudah ia keluarkan. Adam tidak mengerti, kemana gadis penakut yang dulunya lugu? Mengapa sekarang berubah menjadi perempuan dengan lidah yang tajam.

"Pergilah dan jangan mengganggu saya," usir Tila, tanpa membuka sedikit kelopak matanya.

"Kamu--"

"Apa perlu saya keluar dari kamar ini?" ancam Tila mulai jengah.

Tila tidak berharap pria seperti A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status