/ Rumah Tangga / TERNYATA JODOH / Bab 1: Tilla January

공유

TERNYATA JODOH
TERNYATA JODOH
작가: Ratu Tiana

Bab 1: Tilla January

작가: Ratu Tiana
last update 최신 업데이트: 2023-01-23 18:21:42

Bab 1: Tillia

Suasana ruang rapat yang di pimpin oleh manajer pemasaran terasa mencengkam karena sang manajer merasa marah dengan karyawannya yang ia anggap tidak bekerja dengan baik.

Tidak ada bawahan yang berani membantah apa yang dikatakan oleh sang atasan. Jika itu terjadi maka tidak menutup kemungkinan rentetan omelan akan terus berlanjut hingga jam makan siang berlangsung. Sialnya lagi jam makan yang dimaksudkan masih sekitar dua jam lagi.

"Profesional pekerjaan itu nomor satu. Kalian harus ingat dengan visi misi kita. Tapi, bukan berarti kalian khususnya para wanita harus menggadaikan harga diri kalian pada customer!"

Kemurkaan wanita yang menjadi pemimpin dalam rapat terlihat sangat jelas dan topik pembahasan kali ini adalah kinerja para wanita yang mengganggu keprofesionalan kerja sebagai tenaga pemasaran.

Baru-baru ini wanita bernama lengkap Tillia January mendapat laporan dari beberapa orang jika ada beberapa karyawannya yang menjual tubuh mereka agar properti yang ditawarkan pada konsumen bisa laku keras. Selain properti yang mereka tawarkan laku di beli, mereka juga bisa mendapatkan bonus dari perusahaan dan bonus dari ajakan pembeli properti untuk melakukan hal tabu.

Tila--sapaannya-- cukup berang karena ia mendapatkan tiga kali laporan berturut-turut dalam satu bulan. Meskipun pekerjaan itu sudah sangat lumrah terjadi di berbagai macam perusahaan, tapi Tila melarang keras anak buahnya melakukan pekerjaan seperti itu di perusahaan tempat mereka bekerja.

Sungguh! Jika ia tidak mendapat laporan dari istri-istri pria yang membeli properti dan tubuh beberapa oknum karyawannya, mungkin hal ini tidak akan tercium sampai ke hidungnya sendiri.

"Ingat, kalian itu menjual properti bukan tubuh," tekannya sekali lagi. "Jika hal ini terus terjadi, saya persilakan kalian keluar dari perusahaan. Bukankah gaji dari melayani pria hidung belang lebih besar dari pada kalian bekerja di perusahaan?" sinisnya.

Tidak ada karyawan yang membantah. Semuanya menunduk diam. Ini memang salah beberapa oknum di ruangan ini. Tapi, yang mendapat kemarahan dari bos adalah mereka semua.

"Rapat di tutup. Berikan laporan penjualan kalian bulan lalu setelah jam makan siang."

Tila menutup rapat dengan ekspresi datar. Setelah merapikan berkas yang berada di atas meja, wanita 26 tahun itu melangkah keluar meninggalkan keheningan karyawan yang menatap pintu tertutup dengan tatapan tak terbaca.

"Pantas saja dia masih sendiri di usianya yang sudah matang. Galak dan judes, tidak akan ada laki-laki yang mau sama dia," cibir Soraya, menatap sengit pintu tertutup tersebut. Soraya sendiri adalah satu di antara beberapa orang yang terlibat dalam masalah ini.

"Iya. Lagi pula, ini tubuh kita yang di jual. Bukan dia. Seenaknya saja merusak rencana dan mengacaukan penghasilan kita." Berna juga ikut marah dengan apa yang dikatakan Tila tadi. Menurutnya, atasannya ini terlalu ikut campur dengan urusan mereka. Baginya yang terpenting properti mereka di beli dan itu sudah cukup. Jangan mencampuri hal-hal di luar pekerjaan mereka. Ini yang di mau oleh para pekerja wanita plus-plus.

"Jika ada pemilihan pemimpin untuk posisi manajer, aku bersumpah tidak akan memilih wanita itu," ujar Cintya sinis.

Wanita itu bahkan menyumpah serapah Tila yang ia anggap terlalu mengikut campur urusan kantor dan pribadi. Lagi pula, pria-pria yang tidur dengan mereka juga mau dengan mereka dan tidak memaksa.

"Oh, iya? Kalau begitu minta para dewan direksi dan pimpinan teratas untuk membuat voling pemilihan pemimpin. Saya mau tahu, saya atau kalian bertiga yang akan di depak dari kantor ini."

Tiba-tiba suara Tila kembali terdengar bersamaan dengan pintu yang di buka lebar.

Tila melangkah masuk kembali menuju bagian meja tempatnya berada tadi dan mengambil pomselnya yang tertinggal.

"Kalau kalian tidak suka dengan cara kerja saya, silakan kalian membuat surat pengunduran diri," ucapnya, menatap ketiga wanita yang menghujatnya di belakang. "Saya tidak butuh memiliki bawahan yang hanya bisa koar-koar di belakang saya dan hanya tahu cara merusak citra seorang wanita saja," sinisnya.

Setelah itu, Tila keluar dari ruang rapat dan kali ini benar-benar meninggalkan ruangan yang berisi para karyawan yang terlihat tegang karena ketahuan membicarakan atasan di belakang.

Tila memang terkenal bermulut pedas dan juga tegas. Pimpinan perusahaan ini adalah sahabatnya yang sudah menikah. Tila awalnya sama seperti mereka menjadi karyawan dengan posisi tidak seberapa lebih dulu baru ia bisa memiliki jabatan sekarang sejak satu tahun lalu.

"Mbak Tila!"

Tila menghentikan langkahnya ketika mendengar suara teriakan seseorang yang begitu ia kenali.

Tila memutar tubuhnya dan meringis melihat wanita dengan perut buncit berjalan lincah di ke arahnya. Sementara para ajudan yang di tugaskan suami wanita itu terus mengawasi langkah wanita hamil tersebut dengan cermat dan teliti.

"Mbak, ayo kita makan siang. Mas Sam sudah menunggu kita," ujar wanita itu penuh semangat.

"Kita?"

Kening Tila mengerut dan berpikir maksud dari ucapan wanita hamil tersebut. Namun, ia bahkan belum sempat berkata karena tubuhnya kini di tarik si wanita hamil menuju lift.

"Lula Arasya! Mau kamu bawa ke mana saya?" tanya Tila galak.

Lula Arasya--wanita hamil-- memamerkan senyum lebarnya pada wanita yang sudah ia anggap seperti kakak sendiri.

"Aku mau ajak mbak makan siang bersama Mas Sam. Mas Sam ancam aku kalau enggak bawa mbak ke ruangannya, aku nanti enggak di izinkan buat berenang lagi."

"Urusan sama saya?" ketus Tila.

Lula nyengir tidak tahu harus menjawab apa. Namun, demikian ia langsung memeluk lengan Tila manja. "Mbak harus tolong aku. Aku 'kan adik mbak yang paling cantik," rayunya.

Tila mendengkus mendengarnya.

"Adik ketemu besar."

Tila akhirnya dengan pasrah mengikuti langkah Lula yang membawanya ke sebuah ruangan di mana Sam sudah menunggu.

"Mas Sam, sayangnya aku!"

Lula membuka pintu dan melangkah masuk tanpa melepaskan tarikannya pada pergelangan tangan Tila.

Wanita dengan perut buncit itu langsung melepaskan tautan tangannya dan berlari kecil ke arah sang suami.

Tanpa malu, Lula dengan manja memeluk Sam hingga membuat Tila yang melihatnya, hanya mampu mendengus.

"Aku tuh rindu sekali dengan mas Sam.. Mas rindu enggak sama aku?"

"Rindu sekali. Mas sampai harus melihat jam setiap menit supaya waktu cepat berlalu dan kita bisa ketemu," timpal Sam, menyenangkan istrinya.

Mendengar jawaban yang ia inginkan tentu saja Lula tersenyum manis. Wanita itu kemudian menarik tangan suaminya untuk duduk di sofa yang tersedia di dalam ruangan.

"Aku sengaja buat ajak Mbak Tila untuk makan siang bersama kita, Mas. Kasihan Mbak Tila enggak ada pasangannya." Lula dengan manis menatap pada suaminya.

"Kamu memang istri terbaik aku. Sampai urusan Tila yang jomblo kelamaan juga, istrinya aku peka." Tak ketinggalan, Sam juga mengusap kepala istrinya dengan sayang.

Kedua sejoli itu menunjukkan kemesraan di depan Tila yang kini sudah melotot kesal pada mereka.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • TERNYATA JODOH   74. HAPPY ENDING

    Suasana kediaman Adam tampak tegang karena penghuni rumah saat ini sedang merasakan perasaan panik, cemas, dan khawatir menjadi satu.Tepat pada pukul 2 dini hari Tila mulai merasakan kontraksi pada perutnya. Adam yang panik melihat Tila kesakitan segera membangunkan orang-orang rumah, termasuk dengan dokter serta suster yang bertugas di rumah Adam.Adam memang sengaja ingin istrinya melahirkan di rumah agar tidak ada cerita tentang bayi yang tertukar di rumah sakit. Meskipun, hal seperti itu jarang atau mungkin belum pernah terjadi. Namun, Adam tetap ingin istrinya melahirkan di rumah. Hal tersebut membuat orangtua Tila yang mendengar alasan Adam merasa geli. Mereka mengira jika Adam mungkin pernah menonton sinetron yang memiliki tema tentang bayi yang tertukar.Tepat pada pukul 4 pagi, akhirnya suara tangis bayi mulai terdengar. Hal tersebut membuat orangtua Tila, para asisten rumah tangga, dan Angel tersenyum serta merasa lega sekaligus."Oma, dedek bayinya udah lahir?" Angel yang

  • TERNYATA JODOH   73. Bahagia

    Tila membuka matanya, lalu menoleh ke samping dan melihat sosok Adam yang tertidur lelap di sampingnya. Diam-diam Tila tersenyum merasa bahagia karena pria yang tertidur di sampingnya saat ia membuka mata adalah Adam Tirtando. Terkadang, Tila berpikir jika pernikahannya dan Adam hanya mimpi belaka karena memang Tila tidak pernah menyangka jika laki-laki yang menjadi suaminya adalah cinta pertamanya. Meskipun, mereka sempat berpisah karena kesalahpahaman yang terjadi.Adam mengira jika Tila berselingkuh karena Irena dan Eddel beberapa tahun lalu pernah menunjukkan foto Tila yang tidur dengan Sony. Sementara Tila sendiri mengira jika Adam meninggalkannya karena sudah tak cinta lagi. Tangan Tila terangkat mengusap dengan lembut rahang Adam. Matanya menatap lekat wajah sang suami yang memang tampan meskipun usia sudah tidak remaja lagi."Kalau anak kita laki-laki, semoga menjadi pria bertanggung jawab serta pria yang tampan seperti kamu, Mas," ucap Tila pelan. Tila memang selalu menga

  • TERNYATA JODOH   72. Pindah Rumah

    Adam pulang dengan membawa martabak untuk istrinya. Sesampainya di rumah Adam masuk ke kamar dan langsung memeluk Tila yang baru saja meletakkan baju terakhir di dalam lemari. Rupanya istrinya itu baru saja selesai melipat baju, pikir Adam."Mas, bau, ih." Tila menutup hidungnya saat mencium aroma Adam. Sebenarnya Adam tidak bau karena parfum yang dia kenakan tadi pagi masih melekat sampai sekarang. Mungkin karena Tila sedang hamil, maka agak sensitif indera penciumannya."Mas kangen banget sama kamu, Sayang." Adam dengan gemas mencium kening Tila. Setelah itu ia mengangkat tubuh Tila dan memutarnya beberapa kali hingga akhirnya Tila merasa pusing."Pusing kepala aku, Mas.""Pusing, Sayang? Ugh, sini kepalanya Mas cium biar enggak pusing lagi." Adam dengan gemas mencium kepala Tila bertubi-tubi hingga membuat Tila menepuk pundak Adam."Mas," rajuknya cemberut."Istrinya Mas ini bikin gemas saja." Adam mengangkat tubuh Tila kemudian memangkunya. Saat ini mereka sedang duduk di te

  • TERNYATA JODOH   71. Sinar dipenjara

    Adam mendengar dengan teliti penjelasan kepala kepolisian yang menceritakan kronologi bagaimana Irena bisa tertembak.Irena ternyata tidak melarikan diri ke rumah kedua orang tuanya. Wanita itu justru melarikan diri ke rumah sahabatnya yang masih terletak di negara yang sama dengan kedua orangtuanya. Parahnya lagi, ternyata selama ini Irena memiliki hubungan dengan para mafia yang sudah diincar lama oleh aparat di sana. Meskipun bukan anggota inti, ternyata Irena seringkali berinteraksi dengan mereka dan meminta bantuan mereka.Para mafia ini cukup banyak merugikan negara. Bahkan, mereka berhasil menciptakan sebuah racun yang bisa membunuh secara perlahan ataupun secara cepat dan akurat. Sama halnya yang terjadi pada Eddel, Irena mendapatkan racun tersebut dari salah seorang anggota mafia yang bersahabat dengannya.Aparat kepolisian luar negeri berhasil menyelidikinya. Mereka sudah mengamankan beberapa tersangka. Terakhir, mereka melakukan pengejaran terhadap Irena yang berhasil lol

  • TERNYATA JODOH   70. Meninggalnya Irena

    Adam menatap lekat wajah sang istri yang sudah terlelap sejak tadi. Tanpa sadar pria itu meneteskan air matanya saat mengingat cerita Herman tadi bahwa penderitaan istrinya berawal dari sang mama yang memiliki dendam dan kebencian pada bapak mertuanya.Andai saja dulu ia tahu jika mamanya dan Pak Herman pernah memiliki masa lalu, serta sang Mama memiliki dendam, mungkin Adam tidak akan pernah memperkenalkan Tila pada mamanya. Tila tidak akan mengalami kejadian pahit seperti dulu andai saja mamanya tidak memiliki kebencian yang tak masuk akal pada Tila. Adam sendiri merasa bingung mengapa mamanya bisa memiliki kebencian yang mendalam pada keluarga Tila. Meskipun Adam tahu jika mamanya memang egois dan memiliki ambisi besar, tapi Adam tidak pernah menyangka mamanya tega melakukan hal keji.Tangan Adam bergerak mengusap kepala Tila dengan lembut. Sementara tatapan matanya terus menatap wajah sang istri yang begitu damai dalam tidurnya. Adam mendekatkan bibirnya ke kening sang istri ke

  • TERNYATA JODOH   69. Masa lalu Herman

    Pagi ini Tila kembali merasakan mual. Hal tersebut sontak membuat Adam yang masih tertidur segera bangun dan menghampiri istrinya."Mau ke kamar mandi?" Adam memijat tengkuk Tila dari belakang berharap apa yang ia lakukan bisa mengurangi mual yang dirasakan oleh istrinya."Enggak perlu, Mas. Dari tadi aku udah bolak-balik kamar mandi. Aku cuma mual-mual aja," sahut Tila. Wanita itu terduduk di sisi tempat tidur sambil memijit keningnya."Aku ambil air hangat sebentar, ya. Tunggu."Adam segera bergegas keluar ke dapur untuk mengambil air hangat yang tersedia di dalam termos."Tila masih mual?" Jumi yang sudah berada di dapur menoleh menatap Adam."Iya, Bu. Ibu ada saran supaya mualnya agak berkurang?""Nanti ibu buatkan minuman yang bisa mengurangi mual. Itu resep turun temurun dari keluarga ibu," jawab Jumi, membuat Adam lega."Alhamdulillah. Terima kasih banyak kalau begitu, Bu."Jumi tersenyum menggeleng pelan kepalanya. "Enggak perlu terima kasih. Tila anak ibu sendiri kok."Adam t

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status