Flash back on :
[Sepertinya aku harus memeriksakan kandungan Mayang ulang pada dokter Obgyn yang lain, aku curiga Mayang menipuku]
Mampus aku..,
[Ya lebih baik begitu kalau kakak ragu] balasku pendek.
Yang semula mata sudah 5 watt, sekarang menjadi melek byar. Berat! Aku belum mengantisipasi kejadian ini.
Aku bangun dari ranjang dan berjalan mondar-mandir di dalam kamar sambil menggenggam ponsel.
Mengingat-ingat apakah ada teman yang berprofesi sebagai dokter kandungan.
Buntu, aku akhirnya melakukan panggilan video pada Eza.
"Ada apa Yan?" tanya Eza to the point.
"Mas Bram mau memeriksakan Mayang ke dokter kandungan yang lain, gimana nih?" aku bertanya bingung.
"Wah, iya juga ya, rencana lu ternyata ada kelemahannya," ledek Eza.
"Ini bukan waktunya untuk meledek Za, bantu mikir, lu gak mau
Kadang aku merasa cinta itu tak adil, aku yabg ditakdirkan jatuh hati, tapi orang lain yang ditakdirkan memiliki. - Ryan Abyaksa-Flash back on :Sebelum masuk ke dalam ruang tamunya, aku mendengar suara Kemala sedang bercakap-cakap dengan suara seorang laki-laki.Siapa laki-laki itu, kenapa dia bertamu di rumah Kemala?"Assalamualaikum," aku mengucap salam dengan mengetuk pintu rumahnya yang terbuka.Dan tampaklah Kemala sedang mengobrol dengan seorang pria setengah bule yang tampan.Seketika aku merasa cemburu."Waalaikumsalam," sahut Kemala dan pria itu serempak."Ryan masuk saja, ini kenalkan dokter Elan, pemilik RSIA mitra sehat, dokter Elan, ini Ryan, adik ipar saya...dulu," kata Kemala lirih.Aku mendekat ke shofa dan duduk diantara mereka."Sepertinya kalian seda
Percayalah dalam seks sebelum nikah, kebanyakan yang dirugikan adalah perempuan. Jangan atas dasar cinta atau kesepian, bisa menyerahkan tubuh pada lelaki. - Mayang-"Kenapa kamu ingin kembali ke Jakarta, Mayang?" tanya papa suatu hari saat aku mengutarakan niatku untuk melanjutkan kuliah di sana.Aku terdiam, tidak menjawab, hanya mengaduk sup ayam yang ada di hadapanku."Mayang ingin masuk jurusan tata boga persis seperti almarhum mama, Pa," sahutku."Lah, di jawa timur juga ada kok kursus masak atau jurusan tata boga di universitas, ngapain harus ke Jakarta?" tanya papa tidak puas."Karena dulu mama kuliah di universitas itu Pa, bukan universitas yang lainnya walaupun jurusannya sama," sahutku."Dulu kamu minta pindah dari Jakarta ke desa asal papa di Surabaya karena selalu nangis kalau ingat mama, sampai papa susah payah
*Darimana asalnya kacaDari pasir yang dimasukkan ke apiDarimana datangnya cintaDari mata turun ke hati - Author-Bram meninju tembok dihadapannya dan berseru, "Kamu keterlaluan Mayang ! kamu telah memanfaatkanku !"Ujung tangan Bram yang mengepal terlihat merah dan terluka."Mas Bram!" seru Mayang tertahan.Dia hendak berdiri dari posisi duduknya tapi kepalanya mendadak pusing."Bram, sudah Nak, sabar dulu, kita tunggu kedatangan Ryan seperti kata Mayang," kata mami."Mayang! apa kaitannya Ryan dengan bayi ini? atau jangan-jangan ayah dari bayi ini adalah Ryan?" Bram mendekat pada Mayang dan duduk di sebelahnya.Matanya berkaca-kaca memandangi Mayang."Kamu secara nggak langsung menghancurkan rumah tanggaku!" seru Bram.Mayang memandangi wajah Bram dengan pa
Kamu tahu arti kamu bagiku?Aku membutuhkanmu sama seperti jantung yang membutuhkan detaknya. - Ryan Abyaksa-FLASH BACK ON :Aku berjalan melewati koridor klinik yang sepi untuk kembali ke kamar Mayang dirawat dengan hati masygul. Membawa segunung penyesalan yang menyesakkan hatiku yang sempit.Lalu terduduk di kursi tunggu keluarga pasien, menangkupkan wajah dengan kedua telapak tangan yang sikunya bertumpu pada paha.Andai dulu aku tidak tidur dengan perempuan lain, andai Mayang tidak hadir di hidupku, andai Ryan tidak mencintai Kemala. Andai...Aarghhhh. Aku hanya bisa berandai-andai dan kurasa semua itu percuma.Aku bisa apa dengan semua hal yang sudah terjadi sekarang. Dulu, saat mami menjodohkanku dengan Kemala, aku langsung menerima. Cinta? bukan. Sepertinya aku belum mencintainya dulu. Aku menikahiny
Cinta ibarat bunga. Bila tak dirawat dan tak dipelihara bisa layu bahkan mati. - Kemala Sarasvati-Aku merenung dan menghubungkan yang sudah terjadi selama ini setelah mas Bram menghilang dari pandangan.Ternyata Ryan yang mencintaiku dan telah mengatur rencana untuk memisahkan aku dan mas Bram. Tapi ternyata masa lalu mas Bram pun menyakiti hatiku.Aku mengusap wajah kasar. Berharap segera bisa menjauh dari kakak beradik Abyaksa itu.Melirik arloji dan menyadari bahwa sudah jam 8 lebih sedikit. Aku segera keluar dari ruang tamu dan menghampiri mobil yang telah disiapkan oleh pak Hari sebelum beliau pergi ke rumah papa.Aku bergegas masuk ke dalam honda jazzku dan segera melajukannya ke Rumah sakit Mitra Sehat.Sepanjang perjalanan aku terus berpikir tentang jalan cerita hidupku. Aku sungguh tidak menyangka terjebak dalam cin
Kalau aku tidak bisa memilikimu, takkan kubiarkan seseorang memilikimu juga. Aku tak peduli ini cinta atau obsesi. Yang kupedulikan adalah bagaimana caranya untuk mendapatkanmu. - Ryan Abyaksa-FLASH BACK ON :Hari ini mas Bram izin tidak masuk kerja. Karena semalam Mayang melahirkan. Semalam juga akhirnya aku berterus terang tentang seluruh perbuatanku dan perasaanku yang mencintai mantan istrinya pada mas Bram.Seperti kuduga dia memukulku. Aku memang pantas mendapatkannya. Sama seperti Kemala yang pantas mendapatkan suami lain yang lebih baik daripada mas Bram. Seperti aku misalnya.Aku meraba sudut bibir kananku yang lecet akibat pukulan mas Bram semalam.Entah mami sudah tahu apa belum tentang pembicaraanku dan mas Bram.Yang jelas sampai tadi pagi mami belum pulang ke rumah.Mungkin menemani mas Bram dan Mayang di klinik.
Flash back OnRyan dan maminya telah pulang ke rumahnya saat papa dan mama mengajakku bicara.Nak, ada apa sebenarnya? Kenapa papa merasa aneh jika Ryan mencintaimu selama 9 tahun, berarti selama ini dia memendam perasaan pada kakak iparnya sendiri? Tanya papa.Aku menghela nafas dan menghembuskannya perlahan. Bingung darimana aku harus memulai bercerita agar orang tuaku tidak khawatir, tidak berpikir berat tentang masalahku, dan yang terpenting tidak merusak persahabatan mama papa dengan maminya Ryan.Sebenarnya aku juga tidak sudi harus menikah dengan laki-laki obsesiv seperti Ryan.Dia nekat dan manipulatif. Aku hanya mengulur waktu agar bisa mengatur rencana untuk bisa membebaskan diri dari Ryan.Aku takut kalau langsung menolaknya, Ryan akan nekat dan membahayakanku maupun orangtuaku."Pa, ma, Kemala ingin bercerita, tapi tolong jangan marah dulu ya, Kemala
" Jalan-jalan? kamu nggak lihat kami sedang melakukan baksos? lagipula selama seminggu aku memang sudah istikhoroh Yan, dan sekarang, aku sudah memutuskan bahwa aku tidak bisa menerimamu Yan, aku sangat minta maaf, karena aku tidak nyaman denganmu dan segala perilakumu," Jawab Kemala memandang wajah Ryan.Mencoba berkata dari hati agar bisa tembus ke hatinya pula." Mbak..," mata Ryan berkaca-kaca."Mbak gak bisa giniin aku, aku sudah nunggu selama hampir 9 tahun," tukas Ryan memelas."Maaf Ryan, tapi kalau memang bukan jodoh, dan aku tidak mencintaimu, lantas bagaimana? Aku yakin kamu akan mendapatkan yang lebih baik dariku Yan, " tukas Kemala lembut.Kemala berusaha berbicara sebaik mungkin agar penolakannya tidak menimbulkan dendam dalam hati Ryan."Aku tidak akan bisa me