공유

2. KESEPAKATAN

last update 최신 업데이트: 2022-05-27 12:54:12

2.KESEPAKATAN

Orang tua gadis malang itu datang bersama warga setempat yang menjemputnya. Mereka begitu panik dan menyimpan amarah. Namun begitu berhadapan dengan pemilik rumah, hati mereka menciut. Kemiskinan yang membelit tak akan mampu melawan kekayaan pria berwajah indo di hadapan. Sang ibu memeluk putrinya dan menumpahkan kesedihan. Mereka saling bertangisan.

"Apa yang terjadi Rania? bilang sama ibu!"

Rania hanya menggelengkan kepala dan terus menangis dalam dekapan sang bunda. Dia tak bisa memberikan penjelasan. Rasa trauma masih bergelayut dalam kepalanya..

"Maaf, Bapak, Ibu, bisa kita bicara bertiga. Nanti akan saya jelaskan semua, sekaligus kita cari solusinya bersama-sama," ucap Rangga mencoba bernegosiasi dengan orang tua sang gadis.

"Tidak bisa, Pak! Kita bicara di sini saja, biar semua orang tahu. Dan kami bisa memastikan kalau tidak ada penekanan kepada mereka!" ucap pria yang memakai kopiah berwarna hitam selaku ketua RT.

Rangga menghela napas panjang, lalu menghembuskannya perlahan. Kepalanya seperti hampir pecah. Benar-benar tak menyangka masalah seperti ini akan menimpa keluarganya.

Tak ada jalan lain selain menuruti keinginan warga. Lebih baik mengalah saja.

"Baiklah, kita bicarakan di sini saja!"

"Tadi kami sudah membicarakan dengan mereka. Sekarang langsung saja kita cari solusi. Tak usah berbelit-belit!" seru seorang pria yang menjemput keluarga Rania.

"Baiklah, saya ... akan memberikan berapa pun uang yang Bapak inginkan hari ini juga. Tapi tolong, semuanya berhenti di sini. Dan pastikan tidak ada persoalan di kemudian hari," ucap Rangga dengan sangat hati-hati.

"Pak, kami memang miskin. Tapi bukan berarti kami menjual anak kami!" ucap Lestari, Ibu Rania berteriak lantang dalam tangisnya.

"Saya juga tidak berkata seperti itu, Bu. Saya hanya berusaha mencari solusi dari kejadian ini!"

"Itu sama saja Bapak menghina kami!"

"Tidak Ibu, Saya hanya .... "

"Pokoknya saya mau putra bapak bertanggung jawab dengan menikahi Rania, anak kami!"

"Tidak mungkin kita menikahkan mereka. Keduanya masih sekolah. Lagi pula, belum tentu mereka sudah melakukannya!" Rangga membela putranya. Hal itu membuat wanita paruh baya itu semakin murka.

"Bapak benar-benar keterlaluan. Hanya memikirkan anak Anda saja!"

"Bukan begitu, maksud saya .... "

"Pokoknya saya gak mau tau, anak saya harus dinikahi!" Lestari memeluk putrinya kian erat.

"Pak, ngomong dong Pak, jangan diem aja!" Lestari menggoyangkan lengan suaminya.

"Sabar, bu!" jawan Rudy, ayah Rania. Pria itu terlihat lebih bisa mengendalikan diri. Walau hatinya juga terkoyak akibat kejadian ini.

"Sabar piye to,pak, anak kita diperkosa!"

"Iya, sabar." Rudy mencoba menenangkan istri dan putrinya.

Orang tua mana yang tidak marah jika putrinya diperlakukan seperti ini. Ingin rasanya menghajar lelaki yang sudah menghancurkan putrinya. Tapi kekerasan dan amarah tidak akan menyelesaikan masalah. Justru semakin bertambah runyam. Berbeda dengan istrinya yang selalu mengedepankan emosi jika terjadi masalah, hingga membuat suasana menjadi kacau.

"Maaf, tapi saya tidak setuju kalau anak saya dituduh sebagai pemerkosa! belum tentu dia sudah melakukan tindakan tak beradab itu!" Rangga masih terus membela putranya.

"Jangan belain anak terus dong, Pak! coba kalau posisi Bapak ada pada mereka! Pasti Bapak juga akan melakukan hal yang sama, meminta pertanggungjawaban!" ucapan tegas keluar dari salah satu warga dan di iyakan oleh warga lain

Rangga meremas rambutnya. Posisinya terpojok dan sulit untuk terus melakukan pembelaan. Apa pun yang terjadi, anaknya memang bersalah dan pantas mendapat sanksi tegas. Namun Rangga tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Dia akan melakukan apapun untuk putranya.

"Sekali lagi saya mohon maaf, anak saya memang bersalah, tapi bisakah saya yang menebusnya. Saya bersedia melakukan apa pun demi anak saya!"

"Gini aja deh, Pak, pilihannya ada dua. Anak Bapak kawinin tuh cewek, atau kita jebloskan dia ke penjara. Setuju tidak?" perkataan tegas seorang warga di ikuti persetujuan seluruh warga yang hadir.

"Saya juga setuju!" Lestari berteriak dengan lantang. "Jangan coba menawarkan kami uang! Kami memang miskin, tapi punya harga diri!"

"Tapi saya tidak mungkin menikahkan anak saya! apalagi membiarkan anak saya di penjara!"

"Ya, sudah. Kalau tidak mau, bawa saja bocah tengik itu ke kantor polisi!"

"Tidak! saya tidak akan membiarkan kalian membawa anak saya!" Rangga melindungi putranya dengan memeluknya erat.

"Ya, sudah. Bapak saja yang kawinin gadis itu! kasihan tuh masa depannya hancur gara-gara anak bapak! Bagaimana kalau gadis itu hamil? mikir gak sih!"

Rangga memejamkan mata. Dia tidak tau harus berbuat apa. Tiba-tiba dia membuka mata lebar dan menatap kepada pria yang baru saja berbicara. Walau ucapannya menyebalkan, tapi ucapan sambil lalu itu justru tertangkap dalam memory otaknya.

Tanpa banyak berfikir, Rangga harus segera mengambil keputusan. Dia yang akan menikahi gadis itu. Yang terpenting saat ini baginya adalah solusi yang tepat.

"Baiklah, saya memutuskan,  akan menikahi gadis itu!"

Semua orang terkejut lalu menatap tajam ke arah Rangga. Tak terkecuali orang tua Rania, Rania dan juga sang putra. Marchel benar-benar tidak menyangka akan keputusan besar yang diambil oleh papahnya. Namun dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia yakin keputusan papahnya semata-mata untuk melindunginya.

"Maksud Bapak, apa?! apa Anda pikir anak saya piala bergilir? mudah sekali Anda merendahkan harga diri anak saya!" Amarah terlihat jelas dari sorot mata Lestari.

"Dengar penjelasan saya dulu. Saya akan menikahi gadis itu bersyarat. Saya akan menikahinya dengan batas waktu. Jika dalam waktu dua bulan gadis itu tidak hamil. Saya akan melepasnya tanpa menyentuh sedikitpun. Dan dia bisa bebas meraih masa depannya. Saya juga bisa bantu dia dalam berkarier. Saya rasa tidak ada yang dirugikan dalam hal ini. Bagaimana, apa kalian setuju?"

"Bagaimana dengan istri Bapak? apa dia setuju?" Tanya ketua RT.

"Hal itu biar menjadi urusan saya dengan istri," jawab Rangga mantap.

Mereka saling berdiskusi. Suasana begitu tegang. Rangga berharap cemas. Entah apa yang akan terjadi. Semoga terjadi kesepakatan sesuai harapan kedua belah pihak.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
댓글 (1)
goodnovel comment avatar
Marlien Cute
Waahhh seru banget ceritanya,jadi penasaran dengan cerita ini. Semoga tidak bertele² ceritanya.
댓글 모두 보기

최신 챕터

  • TERPAKSA MENIKAHI KEKASIH PUTRAKU   BAB 99

    Rangga menggelengkan kepala. Tatapannya lurus menatap langit-langit.“Aku tahu kamu masih sedih. Tapi kau tidak boleh terus berlarut dengan kesedihan. Yang sudah pergi tidak mungkin kembali. Hanya do’a yang kita punya. Dan hanya itu yang bisa kita lakukan.” Rania berusaha menasehati sang suami. Dia tidak tega melihat suaminya kehilangan gairah hidup.Rangga tetap bergeming. Sama sekali tak ada respon apapun. Dengan penuh kasih sayang Rania memindahkan kepala suaminya ke pangkuan dan membelai rambut.dengan lembut.“Tadi Alex bilang, katanya Joni sudah di tangkap polisi,” ucap Rania dengan lembut.“Hmm.” Hanya itu jawaban yang keluar dari bibir suaminya.Rania tersenyum dan berusaha untuk lebih bersabar. Keadaan ini pasti tidak mudah untuk dilalui oleh suaminya.“Mas. Apa kau percaya dengan takdir Tuhan yang penuh dengan keajaiban?” tanya Rania sembari mengusap rambut suaminya dengan lembut.“Aku tidak tahu!” jawab Rangga singkat. Tatapannya masih kosong dan tanpa harapan.“Apa kau pern

  • TERPAKSA MENIKAHI KEKASIH PUTRAKU   BAB 98

    Rangga melihat apa yang terjadi. Dia tak percaya dengan penglihatannya. Joni benar-benar melukai leher Diana dan melarikan diri. Rangga menyimpan ponsel lalu berlari kearah Diana.“Alex! Cepat panggil ambulans! Dan kejar Joni! Jangan sampai lepas!”Rangga melepas pakaiannya lalu menutup luka di leher istrinya. Luka itu sangat dalam dan tak berhenti mengeluarkan darah. Sepertinya goresan itu mengenai nadinya dan ini sangat berbahaya. Bisa mengamcam nyawa Diana.“Diana. Bertahanlah. Kau pasti baik-baik saja!” Rangga mengangkat kepala Diana dan meletakkan di pangkuannya. Entah kenapa hati Rangga ikut teriris melihat wanita yang masih sah sebagai istrinya terluka. Walaupun wanita itu berkali-kali menghianati, tapi sebuah ikatan pernikahan takkan mudah melunturkan rasa dan kenangan.Kini kenangan manis bersama istri pertamanya berputar-putar di kepala. Dan membuat suasana hati menjadi sedih.“Rangga ... maafkan aku ... aku sudah ... banyak ... melakukan ... kesalahan ....”“Jangan bicaraka

  • TERPAKSA MENIKAHI KEKASIH PUTRAKU   BAB 97

    Rangga segera berlari menyusul Diana. Dia tak peduli dengan panggilan Rania. Yang ada di kepalanya hanyalah ingin mengetahui apa yang terjadi. Kalau dugaannya benar, keduanya akan tahu akibatnya dan harus mendapat balasan yang setimpal.“Berhenti, pembunuh!” Diana menarik bahu Joni dengan keras hingga pria itu terjatuh.“Apa-apa an kamu? bagaimana kalau ada orang yang mendengar? Kita berdua bisa celaka.” Jawab joni dengan pelan sambil menengok ke arah kanan dan kiri.“Aku tidak peduli! Biarkan semua orang tahu kalau kau memang yang membunuh anakku!” Diana seperti orang kesetanan. Dia menarik kemeja kekasihnya dan mengguncangnya. “Kembalikan anakku, kembalikan nyawanya padaku!”“Lepaskan aku! Biarkan aku pergi sebelum orang lain mendengar ocehanmu!” Joni mendorong tubuh Diana hingga jatuh tersungkur. Entah mendapat kekuatan darimana, diana bangkit dan kembali menyerang kekasihnya.“Kau memang pembunuh anakku! Kau tak pandai melakukan tugasmu. Kalau kau cerdas, Marchel pasti takkan mati

  • TERPAKSA MENIKAHI KEKASIH PUTRAKU   BAB 96

    “Tuan. Polisi sedang menyelidiki kematian Marchel. Sepertinya ada unsur kesengajaan.” Alex membawa sang tuan menjauh untuk membicarakan sesuatu yang sangat penting.“Maksudmu, ada yang dengan sengaja membuat putraku celaka?” tanya Rangga sembari memijat dagunya.“Sepertinya begitu. Menurut saksi mata mobil yang dikendarai oleh Marchel seperti lepas kendali. Si pengendara tak bisa mengendalikan kendaraan dengan baik, hingga akhirnya terjadi kecelakaan itu.”“Bagaimana menurut pengamatanmu? Dan siapa kira-kira pelakunya?”‘Kalau menurut saya, ada yang sengaja merusak Rem. Dan mobil itu milik Tuan. Bisa jadi target utamanya adalah Tuan sendiri, bukan Marchel.”Rangga menatap Alex dengan serius. Dia seperti tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Alex.“Tuduhanmu tidak main-main. Kecuali kau sendiri yang sudah mengeceknya. Kau tahu sendiri’kan mobil itu baru aku pakai semalam dan dalam keadaan baik-baik saja. Jika benar itu terjadi, artinya ada penyusup yang berhasil mengelabui pihak k

  • TERPAKSA MENIKAHI KEKASIH PUTRAKU   BAB 95

    Suami yang juga berubah drastis keadaannya dari beberapa menit yang lalu. Rania semakin tak mengerti dengan apa yang terjadi.“Marchel kenapa, Mas?” Tiba-tiba Rania menjadi gelisah. Debaran jantungnya tak beraturan. Entahlah, sepertinya ada sesuatu yang terjadi kepada marchel.Rania sangat mengkhawatirkannya. Bukan karena masih ada benih cinta dalam hatinya. Cintanya kepada Marchel sudah terbunuh semenjak tahu apa motif dari perbuatan Marchel. Kini cinta yang sudah tertimbun kembali tumbuh cinta baru yang akan menjadi pelabuhan terakhirnya. Semoga saja.“Rania, Marchel ... Marchel ....” Rania dikejutkan oleh Rangga yang tiba-tiba saja mendekap tubuhnya erat. Ada isak tangis yang terdengar. Selama bersama sang suami, baru kali ini dia melihat suaminya menangis. Sifatnya yang keras dan dingin tak pernah sedikitpun memperlihatkan kesedihan. Tapi kini, pria itu meminjam bahunya untuk menumpahkan kesedihan.“Marchel kenapa, Mas? Tolong bicaralah yang jelas.” Rania menepuk-nepuk punggungn

  • TERPAKSA MENIKAHI KEKASIH PUTRAKU   BAB 94

    “Astaga.’ Diana memegang dadanya yang tiba-tiba berdebar. Tubuhnya lemas. Seperti ada himpitan batu yang membuat dada terasa sesak.‘Tidak mungkin. Tidak mungkin Marchel yang membawa mobil itu. Aku harus memastikannya.” Diana memutar tubuh hendak melangkah. Namun tulang belulang terasa lepas dari badan. Tubuhnya tak bertenaga. Untuk mengangkat kaki saja terasa sulit. Namun Diana terus berusaha. Walau dengan susah payah, dia berhasil mencapai kamar Rangga dan menggedor pintu dengan keras.“Buka pintunya! Buka pintunya!” Diana terus menggedor pintu. Dia tidak peduli apa yang dia lakukan akan menggangu penghuni rumah yang tertidur. Yang ada di pikirannya hanya Marchel.“Siapa?” Terdengar suara Rania. Dan itu membuat Diana sedikit lega. Namun dia terus menggedor pintu.Dari dalam kamar, Rania berusaha untuk bengkit. Perlahan, dia menyingkirkan lengan kekar yang melingkar di dadanya. Suaminya tertidur sangat pulas. Rania tidak ingin tidur suaminya terganggu.Walau sudah berhati-hati, tetap

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status