Share

TERPAKSA MENIKAHI KEKASIH PUTRAKU
TERPAKSA MENIKAHI KEKASIH PUTRAKU
Author: YATI CAHAYA HATI

BAB 1. KENAKALAN PUTRA MAHKOTA

BAB 1. KENAKALAN SANG PUTRA MAHKOTA

Rangga Hadi Kusuma turun tergesa dari mobilnya. Pria matang itu terlihat sangat panik saat melihat kerumunan massa di rumahnya. Pagar rumahnya yang menjulang tinggi juga dibuka secara paksa.

Pria tampan itu terlihat gelisah semenjak mendapat telpon dari asisten rumah tangganya yang mengabarkan bahwa rumahnya didatangi massa yang begitu banyak karena kesalahan putranya. Dadanya bergemuruh mendengar kabar tersebut. Tanpa berfikir panjang pria yang masih mengenakan jas hitam rapih segera berlari dan memaksa masuk di antara kerumunan.

Pria berusia empat puluh lima tahun itu syok melihat putranya yang duduk di lantai bersama teman wanitanya. Rangga berusaha melindungi dengan memeluk putranya. Tubuh Marcel Hadi kusuma yang bertelanjang dada terasa dingin dan bergetar. Putra mahkota satu-satunya begitu ketakutan dan membalas pelukan papahnya sembari menangis. Rangga mempererat pelukannya dan mencoba menenangkannya.

"Tenang sayang! papah akan bantu kamu." Rangga mengecup puncak kepala putranya.

"Maaf, Pak. Saya mohon penjelasan! Kenapa banyak orang berkumpul di rumah saya? Apa kesalahan anak saya hingga kalian semua datang beramai-ramai dan membuat anak saya ketakutan?" Rangga bertanya kepada salah satu warga yang menjabat sebagai ketua RT di tempat tinggalnya.

"Maaf sebelumnya, Pak Rangga. Kedatangan kami kemari bukan tanpa alasan. Tadi salah satu warga ada yang mendengar suara seorang gadis yang berteriak dan meminta tolong. Suaranya terdengar sangat kencang hingga membuat warga keluar dan mencari sumber suara. Kami melihat seorang gadis di balkon yang sedang berusaha melompat. Tidak ada pertolngan di sana yang membuat kami terpaksa masuk dengan paksa. Security juga tidak berani menolong gadis itu karena takut dipecat katanya dan tidak memperbolehkan kami masuk, akhirnya kami terpaksa menjebol pagar rumah bapak. Saat kami masuk ke kamar atas, putra bapak bersembunyi dalam kamar mandi. Dan setelah kami menginterograsi ternyata putra bapak hendak memperkosa gadis itu." Pak RT menunjuk kepada gadis yang duduk disebelah Marcel dengan baju seragam putih abu yang sudah robek di mana-mana.

Rangga menatap gadis belia yang ada di samping putranya. Gadis itu masih menangis dan berada dalam pelukan asisten rumah tangganya. Hal itu membuatnya iba.

Tatapannya berpindah kepada putranya. Dadanya bergemuruh. Kekesalan melanda hatinya. Ingin rasanya dia marah kepada putranya yang nakal itu. Tapi Rangga berusaha tenang. Ini bukan perkara mudah. Kalau salah langkah sedikit saja, putranya bisa terancam masuk penjara. Rangga tidak menginginkan hal itu terjadi. Dia akan berusaha bernegosiasi dengan warga.

"Secara pribadi, saya mohon maaf atas kesalahan putra saya. Apa yang bisa saya lakukan untuk menebus kesalahan putra saya?" Rangga berbicara dengan nada rendah.

"Jangan cuma mikirin anak bapak doang! kasihan tuh ceweknya yang udah diapa-apain kali!" celetuk salah satu ibu yang terlihat kesal.

"Iya tuh, pikirin nasib ceweknya! Makanya Pak, punya anak itu dijaga, jangan sibuk sendiri!"

Rangga mengunci telinganya supaya tidak terpancing emosi mendengar kata-kata yang memojokkan dirinya dan keluarganya. Dia tahu anaknya salah. Namun salahkah orang tua yang tetap membela anaknya dan ingin berusaha yang terbaik untuk putranya.

Rangga memejamkan mata sejenak sembari mengatur nafas.

"Sekali lagi saya mohon maaf, dan dengan kerendahan hati sekali lagi saya bertanya, apa yang bisa saya lakukan untuk menebus kesalahan anak saya?"

"Kita kawinin aja mereka biar gak buat resah lingkungan sini!"

"Tidak mungkin, Bu. Anak saya masih sekolah!

"Ya, udah. Bawa aja ke kantor polisi, biar gak berbuat mesum lagi dan kampung kita gak kena sial!"

"Saya mohon, jangan bawa anak saya ke kantor polisi." Rangga menghiba dan berusaha mencari solusi. Otaknya terasa mendidih dan seperti hampir meledak. Pikirannya benar-benar buntu. Pilihan yang sangat sulit dan tidak bisa dipilih dua-duanya. Semua mengandung resiko yang sangat tinggi.

Rangga tidak ingin anaknya menikah muda. Apalagi dengan gadis dari keturunan yang tidak jelas. Namun membawa kasus ini ke kantor polisi juga sangat tidak mungkin. Nama keluarga besarnya pasti akan tercemar dan pasti akan berpengaruh terhadap bisnis property yang tengah menggurita. Nama baik dan bisnis yang dibangun dengan susah payah, bisa hancur seketika. Rangga tidak mau hal itu terjadi.

Rangga mencoba berpikir lebih keras lagi. Dia akan mencoba menawarkan dalam bentuk uang. Semoga saja gadis itu mau menerimanya. Berapa pun permintaan keluarganya, akan dipenuhi.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status