Merri mematung dalam duduknya, bibirnya terkatup rapat seolah-olah ingin menjaga agar jangan mengeluarkan lagi kata-kata tanpa dipikirkan lebih dahulu.Merri tidak tahu apa yang harus dilakukan dan dikatakannya agar misinya untuk rekonsiliasi bisa terwujud.“Nak Dragnar sudah lama menderita sakit kepala, sering mual dan muntah-muntah. Beberapa kali daddy sarankan ia ke dokter tapi ia selalu menolak, katanya masuk angin,”Dad, aku masuk angin perlu obat untuk tolak angina atau dikerok. Anehnya setelah minum dan dikerok mbok Minah dia langsung sehat.”“Katanya sejak kuliah di London dia sering sakit kepala .Kembali ke Indonesia, sakit kepalanya semakin marah malah disertai mual dan muntah-muntah.Mas kira asam lambungnya naik, kata dokter sih bukan asam lambung. Setelah dilakukan medical check dan foto di kepalanya, ada tumor kecil di kepalanya, dokter sarankan dioperasi, tapi mas Dragnar menolak.”“Anakku Dragnar tidak ingin menyusahkan kami. Ia menanggung sakitnya sendiri .”“Maaf pak..
Setelah berdoa, Merri duduk di sofa panjang , merenung kembali doa yang dipanjatkan ke hadirat Sang Penyelenggara Ilahi. ‘Perlukah aku mengadakan rekonsialiasi dengan keluarga Braspati, demi Dragnar? ‘ batin Merri.Merri menoleh kea rah pria yang tertidur lelap setelah minum obat penghilang sakit kepala, wajahnya tirus, masih menyisakan pucat dan berbaring tak berdaya.Merri mencoba berpikir secara dewasa, perlukah aku memilih untuk membalas sakit hatiku dan sakit hatinya Dragnar?Apa keuntungan yang aku peroleh ? Atau memilih untuk tidak membalas demi ketenangan batinku? Dragnar yang sakit kanker otak stadium 4 sudah menyita ketenangan batiku, perlukah aku tambah dengan membalas sakit hatiku dan sakit hati Dragnar?‘Luka yang timbul di hati ku dan hati Dragnar perlu diobati agar dalam merawat Dragnar aku tidak disibukkan untuk terus menyakiti balik. Inilah kebijaksanaan cinta, yaitu melindungi orang yang kita cintai,’batin Merri.Merri teringat wejangan romo Pramu ketika menerima sakra
Drama yang diperankan Jennifer Mariska dan ibu Aida telah berakhir di kamar perawatan Dragnar. Merri dan Dragnar sepakat tidak akan turut campur mengenai masalah yang diperbuat mereka berdua, biarlah keluarga Braspati yang menyelesaikan dengan pihak kepolisian.Merri bertekad akan memfokuskan pada perawatan dan pengobatan Dragnar. Bersama Dragnar, saatnya Merri akan merangkai kembali mimpi yang pernah pudar. Mimpi indah bersama Dragnar yang terlewati karena badai yang dihembus Jennifer dan ibu Aida. Mimpi mereka kembali setelah doa Merri dan kenekadan Dragnar untuk merajut kembali masa-masa indah mereka.Masa lalu ditinggalkan , masa depan yang ada di depan mata harus mereka jalani, meskipun Merri tahu perlu pengorbanan, kesabaran dan keikhlasan mendampingi Dragnar yang kadang-kadang sakitnya kambuh, sakit kepala yang sulit di atasi, kejang-kejang, mual dan muntah.Dalam merawatnya Merri selalu menatapnya dengan cinta, disertai senyuman jika Dragnar tiba-tiba muntah, kejang-kejang. J
Merri melihat Jennifer gemetar, wajahnya pucat, Jennifer tahu bahwa dia telah gagal.Jennifer yang sejak tadi diam rupanya menyimpan kemarahan karena merasa kedoknya terungkap siapa dirinya berusaha mempertahankan dirinya. Dia tidak ingin secepat itu gagal karena belum meraih semua seperti keinginannya.“Hai wanita jalang, saya ber tahu ya.. apartemen yang disewa suamiku beserta semua alat kontenmu saya sita. Karena dibeli dari uangku bukan uang suamiku. Suamiku tidak punya apa-apa. Sugar daddymu itu kere!”“Apa-apaan sih kalian ini menuduh saya pelakor. Hai, suamimu yang menipu saya, ngakunya orang kaya, punya tambang timah, merayu saya , ngajak nikah katanya istriku tidak bisa memuaskanku karena tidak bisa goyang .Gembrot! Aku sudah nikah siri dengan suamimu, aku ada hak…”“Nikah siri?”Tanya wanita itu.Jennifer Mariska , entah sadar atau tidak mengangguk keras .“Kamu tahu apa itu nikah siri? Pernikahanmu tidak tercatat di KUA. Hai, wanita jalang !Mau nuntut?Harta? Semua harta, mobil
Kamar tempat Dragnar dirawat kembali sepi, ibu Aida, Jennifer, Ryan dan pak pengacara meninggalkan kamar perawatan setelah diusir oleh dokter dan tim medis karena mereka membuat keributan bisa memacu sakitnya.Dragnar melambaikan tangannya memanggil Merri kemudian mengisyaratkan agar Merri duduk di samping pembaringan.Merri tersenyum, duduk di samping pembaringan, merebahkan kepalanya di lengan Dragnar.“Kita mengenang saat kita sedang manis-manisnya bercintahh.”Bisik Dragnar.Merri memejamkan matanya, ingin menikmatani saat romantis yang sudah lama hilang kembali kepada mereka berdua.“Aku ingat saat kau merajuk, mengatakan aku tidk mencintaimu.” Bisik Dragnar , tangan satunya membelai kepala Merri.“Dan kau mengatakan aku mencintaimu, aku akan selalu bersamamu meskipun kau tidak mencintaiku,”Bisik Merri.“Kesabaranku berbuah manis..”“Tak sadar aku jatuh cinta padamu..”“Kemanjaanmu membuatku gemas….”“Mas…”“Hum…”“Kamu tahu mengapa aku bisa jatuh cinta padamu?”“Karena aku sabar,
Setengah berlari Merri menuju ruang perawatan dimana Dragnar dirawat. Takut, gelisah dan khawatir menjadi satu, berusaha menepis bayangan buruk yang terjadi pada Dragnar.’Merri berdoa, jangan biarkan kekhawatiran melanda pikiranmu, berdoalah,’suara batin Merri berseru.Sambil berdoa dalam hati Merri mempercepat langkahnya dengan napas tersengal-sengal, tiba-tiba langkahnya diperlambat melihat Ryan yang sibuk berbicara dengan beberapa polisi.“Bu Merri..” Ryan menyapa ketika melihat Merri .“Ada apa dengan mas Dragnar?”Tanya Merri was-was.“Jennifer melaporkan bos dengan pengaduan pemerkosaan ,”“Apa? Beraninya dia bertingkah?!” Desis Merri.“Pak, perkenalkan ibu Merri, isteri pak Dragnar.”Polisi menatap Merri lekat-lekat,”Laporan saudari Jennifer, ibu mantan isterinya pak Dragnar.”“Kami belum bercerai pak. Proses di pengadilanpun belum.” Kata Merri.“Secara hukum ibu Merri masih isteri sah pak Dragnar.” Ujar Ryan.“Kami menerima laporan dari saudari Jennifer Mariska bahwa dia diperko