Share

Calon Menantu

Biya berangkat ke kantor seperti biasanya, ada beberapa dokumen yang harus ditandatangani dan selesaikan sebelum menjemput Adya siang nanti.

“Jay, gak ada jadwal ketemu klien kan?“ tanya Biya memastikan. Ia sudah duduk di kursi kebesarannya menyesap kopi hitam favoritnya.

“Sudah dikosongkan, hari ini free. Khusus untuk agenda mempertemukan Bu Risna dan yayang Adya,“ jawab Jay meledek Biya.

“Lagak Lo, udah bosan ikut gue Lo?“ Biya berkata sinis kepada Jay yang belakangan sudah lebih berani membantahnya. Namun, Biya paham betul alasan Jay sehingga ia tidak bisa memarahinya.

“Jangan marah-marah dulu, mau dipesankan burger apa yang lain? Mumpung masih ada waktu,“ Jay menawarkan sarapan lagi kepada Biya karena ia tahu, sarapannya tadi di rumah Biya kurang menikmati.

“Kayak biasanya aja, pesenin yang seger-seger deh. Biar adem otak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Paulina Nurhadiati Petrus
wah kesan pertama aja orangtua biya udah suka ya gimana nanti selanjutnya ya dong mam pap kan adya ini wanita yg special punya adap juga
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status