Share

Bab 21

"Bibi, jangan berpikiran buruk tentang kami. Tadi, Alvin bukan sedang mencumbuku, melainkan dia sedang menyakitiku dengan memelintir tanganku. Lihat, tanganku merah karena ulahnya," jelasku seraya memperlihatkan pergelangan tangan yang memerah kepada Bu Siti.

Wanita yang kisaran usianya sebaya dengan Mama, ia mengangguk seraya mengambil kembali keranjang belanja yang tadi terlepas dari tangannya. 

Kemudian dia masuk ke dalam rumah tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. 

Detik berikutnya, satu hantaman keras aku hadiahkan pada Alvin yang berdiri tidak jauh dariku. 

Dia meringis. Oh, bukan, dia seperti terkekeh mentertawakanku. 

"Kenapa? Kurang? Mau kuhajar lagi?" kataku seraya mengepalkan tangan siap untuk aku layangkan padan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status