Share

Bab 22

'Bukannya tadi Mas Arfan bilang masih di kantor? Kok, Isna bilang melihat Mas Arfan di rumah sakit. Ah, mungkin Isna salah lihat.'

[Kamu salah lihat, kali, Is.] Aku membalas pesan dari Isna. 

[Masa, sih? Emang sekarang Kakak, sedang bersama Mas Arfan?]

Aku mengembuskan napas berat, lalu kembali mengirimkan pesan kepada adikku itu.

[Enggak, sih. Kakak sedang di rumah Mama. Sedangkan Mas Arfan, ia sedang di kantor bersama Mama mertuaku. Dia sedang bertemu investor di kantornya,] jelasku. Kemudian langsung centang biru.

[Hati-hati, deh, Kak. Kali aja dia sedang bohongin kamu.]

Aku tertegun membaca pesan dari Isna. Otakku bekerja keras untuk memikirkan kata-kata dari Isna. 

Tidak mungkin Mas Arfan berbohong. Namun, jika benar Mas Arfan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status