Share

Bab 24

"Mas, kamu—"

"Ya, ini aku."

Mas Arfan membalikan tubuhku agar menghadap ke arahnya. Kutatap lekat wajah itu, kuulurkan tangan untuk menyentuh kedua mata yang masih berbalut perban. 

"Ini kejutannya?" tanyaku lagi.

"Iya, Sayang. Ini kejutan untukmu. Aku, sudah melakukan transplantasi kornea mata. Aku akan segera melihat. Sebentar lagi, aku akan bisa menatap wajah cantikmu, Mentari."

Senyumku mengembang. Namun, bukan karena kata-kata manis Mas Arfan barusan. Lebih tepatnya, aku bahagia karena Mas Arfan belum bisa melihatku karena matanya yang masih tertutup perban.

Aku masih punya kesempatan untuk tinggal dan merasakan kasih sayang suamiku. Aku masih bisa menikmati waktu indah berdua b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status