Share

Pangeran Tampan

-32- 

Wajah pria dewasa yang sudah mendekati usia paruh baya itu tampak tegang. Sesekali dia menyeka bulir peluh di wajah dengan saputangan motif kotak-kotak, yang sudah basah sejak tadi. Demikian pula dengan kerah kemeja merah dan bagian lipatan ketiak, kentara sekali bila tubuhnya sudah bermandikan keringat. 

Nadine dan Santi menatap tajam wajah bulat sang pria bertubuh gemuk itu. Sementara Theo dan Evan mengawasi dari meja sebelah, berjaga-jaga jika pria bernama Mario itu akan melakukan tindakan frontal pada kedua perempuan di hadapannya. 

"Maaf, Mbak Nadine. Saya ... benar-benar kepepet kemaren," ucap Mario sambil menunduk. 

"Semua orang juga butuh uang, Om. Tapi nggak harus jadi pengkhianat kan!" tukas Nadine dengan suara yang terdengar dingin. 

"I-iya, Mbak. Saya salah." Mario semakin menundukkan kepala. Dia merasa sangat malu sekaligus bingung, bagaimana caranya bisa memperbaiki hubungan dengan Nadine dan kelua

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status